Mohon tunggu...
Ka Alone
Ka Alone Mohon Tunggu... -

aku adalah aku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mimpi

6 April 2011   09:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:04 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

3 Nov 2009..Dengan rasa menyesal yang sangat teramat. Aku tak bisa melihat wajahmu untuk yang terakhir kalinya. Sangat amat menyedihkan..

Entah apa yang ku rasakan saat itu. Seperti mimpi..

4 Nov 2009..Akhirnya aku baru menyadari kau telah menyatu dengan tanah. Aku melihat dengan mata kepalaku saat tahan itu sedikit demi sedikit menutupi jasadmu bersama kain kafan yang putih itu. Tuhan..kau ambil dia di saat aku dan dia ingin kembali lagi bersama setelah sekian lama tak bertemu. Andai hari itu aku tau kau akan mengambil dia, tak akan ku biarkan dia pergi. Tapi apa daya..Engkau maha tahu mana yang terbaik untuk umat-Mu. Semua sudah berlalu dan penyesalan tak akan pernah datang di awal..

Sampai 100 hari dia masih datang di mimpi tidurku. Tapi setelah itu dia tak lagi main-main ke dalam mimpi tidurku. Aku hanya mengira dia tak sayang lagi kepadaku. Maafkan aku Tuhan. Tapi aku yakin..dia sudah tenang di rumah-Mu yang sangat indah itu..

Aku selalu berdoa agar dia datang ke mimpi tidurku setiap hari. Tapi entah mengapa dia tak kunjung datang. Bahkan di hari ulang tahunku. Aku sangat berharap dia datang. Lagi-lagi dia tak datang. Aku putus asa menunggu dia datang di mimpiku. Sampai akhirnya tadi malam..doaku di dengar oleh-Nya..

Terimakasih Ya Robb..aku bisa melihat wajahnya lagi. Putih berseri. Bercahaya. Tersenyum lepas. Aku dipeluknya. Dan di mimpiku dia bercerita kalo selama ini dia hanya pergi untuk sementara. Memang mimpi itu bunga tidur. Aku terbangun dan bahkan aku tak ingin cepat-cepat terbangun dari tidurku. Masih ingin melihat dan memelukny awalaupun hanya dalam mimpi :’(

Dear Priya Edi Wicaksana..sungguh aku merindukanmu. Aku akan selalu mendoakanmu agar dirimu selalu di tempatkan di tempat yang paling terindah di rumah Alloh. Amin..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun