Mohon tunggu...
Ika surniati
Ika surniati Mohon Tunggu... -

saya ika surniati, lahir pada 02 oktober 1999; sekarang saya duduk di bangku SMA kelas X di SMAN 16 bekasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perilaku Menyimpang Positif

15 April 2014   19:30 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:39 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ibu rumah tangga yang beralih profesi menjadi wanita karir

di jaman sekarang, semakin banyak ibu yang beralih menjadi wanita karir. biasanya mereka menjadi wanita karir karena desakan ekonomi. banyak diantara mereka yang memiliki banyak kebutuhan yang tidak mampu dipenuhi oleh suami mereka.

hal seperti ini, sudah banyak ditemui di indonesia , terutama di kota kota besar di indonesia. biasanya pekerjaan yang mereka pilih seperti :  tukang ojek , pembantu rumah tangga, supir taksi dll. mereka rela melanggar kodratnya sebagai seorang wanita dan ibu rumah tangga yang seharusnya berada di dalam rumah dan melayani suami mereka di rumah

kejadian seperti ini tidak terlepas dari usaha ibu R.A Kartini yang memperjuangkan emansipasi wanita atau mensejajarkan derajat wanita dan pria. sehingga sekarang , wanita tidak dianggap remeh dan dipandang sebelah mata lagi oleh pria.

penyimpangan ini bersifat positif karena mereka beralih menjadi wanita karir adalah untuk demi mencukupi kebutuhan keluarga mereka. mereka bekerja untuk mendapatkan penghasilan yang lebih bisa untuk menutupi kebutuhan keluarga mereka.

tidak jarang diantara mereka pergi bekerja dari pagi hingga larut malam sehingga ia tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagai seorang ibu.

di satu sisi seorang wanita menjadi wanita karir karena desakan ekonomi yang memaksa mereka melakukan itu. namun disis lain banyak wanita yang menjadi wanita karir bukan karena desakan ekonomi keluarga mereka melainkan karena kebosanan mereka dalam melakukan katifitas di dalam rumah sehingga mereka memilih membuka usaha guna menambah persediaan uang mereka.

jika ibu rumah tangga beralih menjadi wanita karir demi mencukupi kebutuhan hidup mereka, maka mereka tidak bisa disalahkan sepenuhnya atas apa yang mereka lakukan . suami mereka juga ikut andil dalam penimpangan ini.. karena seperti yang di katakan tadi. jika ia melakukan ini adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. jadi, wanita tidak bisa disalahkan sepenuhnya atas perilaku menyimpang ini.

kembali ke jaman Ibu R.A Kartini memperjuangkan hak wanita supaya dapat menjadi setara dengan pria. di jaman itu, tidak ada satu orang wanita yang berani keluar dari rumah mereka. itu dikarenakan paham / kepercayaan yang dianut masyarakat saat itu adalah untuk melayani seorang pria di rumah . hal itu ditentang keras oleh  ibu R.A Kartini. karena ia yakin jika seorang wanita bisa maju seperti pria atau bahkan mungkin lebih.

karena usaha ibu R.A Kartini di masa lampau kini wanita  bebas bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya . wanita bebas melakukan pekerjaan tanpa harus di pandang aneh oleh masyarakat sekitarnya.

fenomena ibu rumah tangga menjadi wanita karier sudah tidak asing lagi di kota kota besar indonesia. terutama di ibukota indonesia , jakarta . disini hal hal seperti itu sudah tidak asing lagi merupakan tempat dimana hampir seluruh warga dari semua pulau di indonesia berkumpul. jadi, fenomena seperti ini adalah hal yang biasa untuk mereka.

hal ini berbeda dengan penduduk daerah perkotaan yang tidak lagi memprioritaskan aturan dan adat istiadat. penduduk di daerah pedesaan masih memprioritskan adat istiadat dan aturan leluhur mereka. jadi jarang ditemui ibu rumah tangga yang ikut bekerja demi mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga mereka.

di pedesaan wanita tetap pada kodratnya sebagai seorang wanita yang seharusnya diam dirumah dan melayani suaminya . tidak ada yang berani melanggar adat istiadat leluhur terkecuali jika wanita itu benar benar terdesak dan tidak memiliki jalan lain dan dengan konsekuensi di kucilkan oleh masyarakat.

jadi, ibu rumah tangga yang beralih menjadi wanita karir bukanlah suatu perilaku menyimpang atau pelanggaran yang tidak seharusnya mendapatkan respon negatif dari masyarakat. karena tidak semua perilaku menyimpang itu bersifat negatif. namun ada juga yang bersifat positif. dan kita juga tidak bisa menghakimi jika perbuatan ibu tersebut adalah sebuah kesalahan karena di dalam ilmu sosiologi tidak ada hal yang benar maupun hal yang benar maupun hal yang salah. tapi ilmu sosiologi mengandung prinsip netral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun