"maaf mau pesan apa mbak ?"
"Bakso sama es jeruk kecil deh mbak."
Aku kembali pada lamunanku. Aku tak tahan dengan keadaanku sekarang, tapi kedekatan mereka. Kadang aku sadar tak seharusnya aku memiliki perasaan ini, seharusnya aku sadar aku tak boleh memiliki perasaan ini, ini keliru.
Tapi apa cukup dengan kesadaraan sesaat saja, aku tetap tak pernah bisa berhenti menyimpan perasaan ini. Aku tak pernah bisa menerima keadaan ini. Aku hanya ingin dia menjadi milikku seorang, bukan yang lain.
"Sendirian aja Vin ?"
Andra mengagetkanku lagi dan langsung saja dia duduk di kursi kosong sebelahku. Cowok satu ini tak pernah berhenti meyakinkanku tentang perasaannya. Meski sudah sekian kali aku menghindarinya. Tetapi dia tak pernah menyerah. Kadang aku bosan juga menghindari dia.
"kok diam aja ?"
"emang mesti ngapain ?"
"ya jawab dong pertanyaan aku "
"emang masih perlu ya? Bukannya kamu udah liat sendiri ?"
"Vin, kenapa sih kamu selalu ketus sama aku ? emang apa sich Vin salah aku sama kamu ? "