Mohon tunggu...
Ika Sunarmi
Ika Sunarmi Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi. (Helvy Tiana Rosa)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Pembelajaran Jarak Jauh, Edukasi Terbatas yang Berkualitas

8 November 2020   15:24 Diperbarui: 8 November 2020   20:09 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh: Ika Sunarmi, S.Pd

Minggu, 15 Maret 2020, merupakan hari yang penuh kecemasan. Berita tentang penyebaran Covid-19 di Indonesia dimuat di berbagai media, baik media cetak maupun digital. Hal tersebut membuat resah sebagian orang, terutama orang tua peserta didik yang banyak menanyakan kepastian pemberlakuan pembelajaran jarak jauh. Hingga menjelang tengah malam, penulis masih mendapatkan pesan di whatsApp (WA) dari orang tua peserta didik yang menantikan kepastian tersebut. Tepat pukul 21.00 WIB, kepala sekolah mengintruksikan kepada seluruh wali kelas untuk menyampaikan kepada peserta didik dan orang tua bahwa mulai tanggal 16 Maret hingga dua minggu ke depan, pembelajaran dilaksanakan secara daring (dalam jaringan), online, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru ditemukan. Walaupun lebih banyak menyerang ke lansia atau orang yang memiliki riwayat penyakit bawaan seperti, asma, jantung, dll, virus ini sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular sangat cepat dan telah menyebar hampir ke semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Sehingga WHO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global.

Hal tersebut membuat beberapa negara menetapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Karena Indonesia sedang melakukan PSBB, maka semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah harus dihentikan sampai pandemi ini mereda.

Beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan untuk meliburkan peserta didik dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau online. Kebijakan pemerintah ini mulai efektif diberlakukan di beberapa wilayah provinsi di Indonesia pada hari Senin, 16 Maret 2020 yang juga diikuti oleh wilayah-wilayah provinsi lainnya, termasuk Provinsi Kalimantan Barat.

Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan peserta didik tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan peserta didik mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.

Dua minggu pertama penulis mengajar menggunakan aplikasi WhatsApps. Jadi penulis menyampaikan materi melalui grup, kemudian peserta didik dapat saling bertanya jawab melalui chatting. Tugas pun disampaikan melalui grup. Rata-rata setiap tugas diberi waktu pengerjaan selama seminggu. Peserta didik dapat bertanya kapan saja dia inginkan. Tidak jarang penulis mendapatkan pesan WA tengah malam dari peserta didik.

Menjelang dua minggu kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) belum ada tanda-tanda bahwa pembelajaran tatap muka akan kembali dilakukan. Hal tersebut membuat penulis mulai belajar berbagai aplikasi untuk dapat mengajar lebih efektif. Beberapa kali penulis mengikuti berbagai pelatihan pembelajaran secara daring.

Melalui berbagai pelatihan yang penulis ikuti, penulis belajar berbagai aplikasi pembelajaran. Akhirnya, penulis memutuskan untuk tidak lagi menggunakan WhatsApps sebagai media pembelajaran. Penulis mulai membuat materi-materi pembelajaran yang kemudian penulis unggah ke akun Youtube sehingga peserta didik dapat membukanya kapan pun diperlukan. Selain peserta didk yang penulis ajar, siapa pun dapat membukanya.

Selain itu, penulis juga menggunakan aplikasi Google Classroom dalam proses pembelajaran. Sehingga semua materi dan tugas dapat terarsip dengan rapi. Penugasan dapat menggunakan Google formulir yang kemudian diunggah pada Google Classroom.

Hal lain yang menjadi kecemasan bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua adalah pelaksaan ujian sekolah dan ujian nasional. Di tengah kondisi yang serba tidak pasti, sebagai pendidik kita harus mampu berada pada kondisi di tengah. Kita menunggu kepastian dari dinas pendidikan, sembari menenangkan orang tua yang juga membutuhkan kepastian. Di sini kemampuan kita dalam berkomunikasi sangat diperlukan. Hal tersebut supaya kita dapat membuat orang tua dan peserta didik merasa tenang.

Akhirnya pada Selasa, 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menyampaikan bahwa Ujian Nasional untuk SMP dibatalkan. Namun demikian,  ujian sekolah untuk siswa tetap bisa dilakukan oleh SMP dan SMA. Pelaksanaan ujian sekolah tidak diperkenankan dalam bentuk tatap muka. Ujian sekolah bisa dilakukan lewat berbagai opsi seperti dari online atau berdasarkan angka rapor lima semester sebelumnya. Pilihan ujian sekolah tersebut akan ditentukan oleh masing-masing sekolah.

            Melalui hasil Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), SMP di Kota Pontianak sepakat melaksanakan Ujian Sekolah. Beberapa sekolah di Pontianak melaksanakan Ujian Sekolah secara daring (online) maupun luar jaringan, luring (offline). Sekolah-sekolah yang melaksanakan ujian sekolah secara luring, ada yang dengan cara mengantar soal ke rumah-rumah peserta didik atau orang tua mengambil soal ke sekolah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Di SMP Negeri 23 Pontianak, kami berupaya melaksanakan Ujian sekolah secara daring. Seminggu sebelum pelaksaan Ujian sekolah daring, wali kelas Sembilan (IX) melakukan pendataan peserta didik yang tidak dapat mengikuti Ujian sekolah daring. Melalui komunikasi dan kerja sama antara wali kelas dan orangtua, seluruh peserta didik kelas IX dapat mengikut Ujian sekolah secara daring (online).

Dalam pelaksaan Ujian sekolah daring di SMP Negeri 23 Pontianak, kami menggunakan aplikasi google formulir. Saat itu baru ada empat orang guru yang sudah mulai menggunakan aplikasi tersebut, termasuk penulis. Kami berempat akhirnya menjadi panitia pelaksaan Ujian Sekolah Daring bersama beberapa staff sekolah. Kami juga membantu staff sekolah dalam penggunaan google formulir.

Pelaksaaan Ujian Sekolah Daring melalui penggunaan aplikasi google formulir di SMP Negeri 23 Pontianak pun berjalan lancar. Berkaca pada hal tersebut, pada pelaksaan Penialaian Akhir Tahun (PAT), tahun pelajaran 2019/2020, SMP Negeri 23 Pontianak kembali menggunakan google formulir. Meskipun ada peserta didik yang terlambat mengerjakan, namun usaha dan kerja sama antara panitia, wali kelas, serta orang tua peserta didik turut membantu kelancaran pelaksanaan PAT.

Penggunaan google formulir sangat membantu pelakasaan pembelajaran jarak jauh di SMP Negeri 23 Pontianak. Oleh karena itu, pada awal tahun pembelajaran 2020/2021 ini, kepala sekolah mengadakan In House Training bagi seluruh guru di SMP Negeri 23 Pontianak. Penulis berkesempatan untuk berbagi ilmu dengan guru-guru mengenai penggunaan google classroom. Selain belajar tentang google formulir dan google classroom, seluruh guru di SMP Negeri 23 Pontianak juga belajar penggunaan aplikasi ZOOM Cloud Meeting dan google meeting untuk menunjang kegiatan pembelajaran.

Saat ini seluruh kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 23 Pontianak berlansung melalui google classroom dan google meeting. Penggunaan google classroom sangat membantu pelaksaan pembelajaran jarak jauh di SMP negeri 23 Pontianak. Hal tersebut karena dengan menggunakan google classroom, seluruh arsip pembelajaan tersimpan di dalamnya. 

Hingga saat ini, kita masih berada pada kondisi pembelajaran jarak jauh. Bukan berarti kita menyerah pada kondisi ini. Namun, sebagai seorang guru kita harus mampu digugu lan ditiru. Bagaimana kita bisa tetap membangkitkan kepercayaan peserta didik tanpa saling bertatap muka? Bagaimana kita dapat tetap menjadi teladan bagi peserta didik dalam kondisi belajar jarak jauh. Hal tersebut adalah tantang, bagi kita. Dengan demikian, sebagai seorang pendidik, kita akan terus belajar. Sehingga, kita selalu siap menghadapi kondisi seperti apapun, seperti kata pepatah “Seribu Jalan Menuju Roma.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun