Mohon tunggu...
IKASSLAV
IKASSLAV Mohon Tunggu... Lainnya - Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

Ikatan Kekerabatan Sastra Slavia (IKASSLAV) adalah lembaga formal kemahasiswaan yang beranggotakan mahasiswa Program Studi Rusia FIB UI. IKASSLAV didirikan di Jakarta pada 25 September 1981 oleh Bapak Banggas Limbong dan Ibu Irma Hutabarat.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perang Patriotik Raya: Simbol Kemenangan Uni Soviet

24 Agustus 2022   08:10 Diperbarui: 24 Agustus 2022   08:12 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Perang Dunia II terjadi secara besar-besaran di Eropa dan sekitarnya sejak tahun 1939 hingga 1945. Perang ini melibatkan Blok Sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, dll.) dengan Blok Axis (Nazi Jerman, Kekaisaran Jepang, dan Kerajaan Italia). Terjadi peperangan di berbagai sudut benua antara kedua blok yang menewaskan kurang lebih 60 juta penduduk, termasuk prajurit dan rakyat biasa. 

Salah satu daerah perang yang terkenal adalah perang di Front Timur. Perang ini melibatkan Uni Soviet sebagai negara Blok Sekutu terbesar, bersama Polandia, Republik Ceko, dan Yugoslavia, melawan Nazi Jerman, Hongaria, Italia, Rumania, Bulgaria, serta Finlandia. Perang ini memusatkan daerah konflik di negara Eropa Tengah dan Timur.

Dalam sejarah negara Uni Soviet, khususnya Rusia, perang ini dikenal dengan nama Perang Patriotik Raya ( ). Perang ini berlangsung dari tanggal 22 Juni 1941 hingga 9 Mei 1945. 

Saat perang ini berlangsung, Uni Soviet telah melakukan ekspansi terhadap wilayahnya ke negara Polandia, Finlandia, daerah Bessarabia, Bukovina Utara, serta negara-negara Baltik lainnya. Hari berakhirnya periode perang ini (9 Mei 1945) diperingati sebagai Hari Kemenangan sampai sekarang.

Pakta Molotov-Ribbentrop (Moskow, 23 Agustus 1939)

Pakta Molotov-Ribbentrop merupakan sebuah perjanjian non-agresif yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Uni Soviet dan Nazi Jerman pada 23 Agustus 1939 di Moskow. 

Diberi nama oleh Vyacheslav Mikhailovich Molotov (Soviet) dan Joachim von Ribbentrop (Jerman), pakta ini berisikan perjanjian antara kedua negara untuk tidak saling menyerang. 

Setelah Jerman menginvasi Cekoslovakia, Inggris harus melindungi Polandia dari serangan Jerman yang akan datang. Ia bernegosiasi dengan Uni Soviet, dengan tujuan membangun aliansi politik, namun diacuhkan oleh Stalin karena kejadian pada 1938, yang mana kala itu Inggris dan Perancis menolak membuat aliansi dengan Uni Soviet untuk menghadapi Jerman. Rakyat Polandia juga menolak dibantu oleh Uni Soviet karena menurut mereka sama saja diduduki oleh sebuah rezim menyeramkan lainnya.

Di sisi lain, Hitler memutar otak dengan mendekati Stalin. Ia meminta pertemuan antara kedua menteri luar negeri untuk membahas sebuah perjanjian, yang mana sebenarnya dilatarbelakangi oleh keinginan Hitler untuk mencapai sebuah kesepakatan yang menguntungkan Jerman ketika akan menyerang Polandia nanti, sehingga Jerman tidak harus melawan aliansi sekutu yang besar sekaligus. 

Uni Soviet saat itu juga sedang terus bernegosiasi dengan Inggris dan Perancis, dan akhirnya memutuskan untuk menandatangani perjanjian dengan Jerman. Alasan lainnya, Stalin ingin menghindari pertempuran dengan Jerman dan fokus membangun militer pasca pemulihan dari kondisi yang lemah oleh pembersihan korps perwira Tentara Merah tahun 1937.

Setelah Perang Dunia II selesai, baru terungkaplah bahwa ada pembicaraan rahasia antara kedua belah pihak yang membagi negara-negara kekuasaan di Eropa Tengah dan Timur. Per 23 Agustus 1939,  Soviet akan menguasai Polandia di sebelah timur garis yang dibentuk oleh sungai Narew, Vistula, dan San, Lituania, Latvia, Estonia, serta Finlandia. 

Pemisahan Bessarabia dari Rumania juga dibicarakan dalam protokol tambahan rahasia tanggal 28 Agustus 1939. Dalam protokol rahasia yang ketiga tanggal 10 September 1941, Soviet harus membayar sejumlah uang dengan timbal balik dari Jerman berupa bagian Lituania yang dahulu diklaim Jerman.

Uni Soviet, Jerman, dan Invasi Polandia 1939

Protokol rahasia antara Soviet dan Jerman menjadi awal mula invasi ke Polandia. Jerman mulai menyerbu bagian barat pada tanggal 1 September 1939. Soviet kemudian datang dari Timur pada tanggal 17 September 1939, dengan alasan ingin membantu "saudara sedarah" mereka yaitu Ukraina dan Belarusia yang terjebak di wilayah yang telah dianeksasi secara ilegal oleh Polandia. Jerman dan Soviet bertemu di dekat Brest-Litovsk dua hari kemudian.

Pembagian Polandia dilakukan pada tanggal 29 September dengan batas pemisah antara wilayah Jerman dan Soviet diubah untuk kepentingan Jerman. Batas itu dipindahkan ke timur ke Sungai Bug, perbatasan Polandia dan Rusia saat ini. Prajurit Polandia yang pasrah telah diapit oleh dua militer besar. Mereka memilih menyerahkan diri ke Soviet daripada ditahan oleh Jerman. 

Selama hampir 2 tahun, perbatasan yang dibuat Jerman dan Soviet damai, tidak menyebabkan peperangan. Soviet berperang dengan Finlandia, menganeksasi Republik Baltik Latvia, Lituania, dan Estonia pada Agustus 1940, sementara Jerman memperluas wilayahnya ke Denmark, Norwegia, dan daerah Balkan lainnya. 

Namun, di kemudian waktu, Hitler mengkhianati protokol rahasia tersebut. Ia butuh pemukiman baru untuk rakyat Jerman di wilayah timur, menetapkan Rusia bagian barat sebagai sasaran, dan melancarkan serangan tiba-tiba.

Operasi Barbarossa dan Pengaruhnya Terhadap Uni Soviet

Operasi Barbarossa merupakan kode invasi Jerman kepada Uni Soviet yang dilakukan pada 22 Juni 1941, berupa serangan mendadak yang diluncurkan oleh Hitler kepada Uni Soviet ketika Perang Dunia 2. 

Sebab keberhasilan dari Operasi Blitzkrieg, Hitler memiliki harapan dari Operasi Barbarossa ini sama berhasilnya dengan Operasi Blitzkrieg yang terjadi di wilayah Eropa Barat dan juga percaya bahwa Tentara Merah dapat dikalahkan dalam waktu 2-3 bulan. Invasi ini merupakan invasi terbesar berdarah dalam sejarah manusia. Jerman mengirim sekitar 80% tentara Wehrmacht untuk menyerang Uni Soviet sepanjang 1800 mil.

Soviet telah menyiapkan kekuatan dari tentara merah di setiap perbatasan. Namun,  peringatan dari adanya invasi ini tidak dipercaya oleh Stalin yang mengakibatkan tentara merah tidak siap dengan invasi yang dilakukan Jerman ini. Walaupun terdapat kekurangan pada persiapan tentara merah dan mengalami kerugian yang besar, pertahanan yang dibentuk Uni Soviet dan perlawanan yang dilakukan semakin kuat.

Invasi ini gagal dalam menghancurkan pertahanan Uni Soviet. Jerman menilai dengan keliru, bahwa jika diluncurkan serangan yang singkat dengan cara Blitzkrieg tentara merah akan menyerah. Hal lain yang diremehkan oleh Jerman adalah kegigihan dari tentara merah dalam berperang. Peran Stalin dalam menyerukan berperang untuk membela tanah air terhadap tentara merah menjadikan alasan untuk berperang sampai mati.

Faktor lain dari kegagalan invasi ini adalah karena musim dingin ekstrem yang melanda Uni Soviet, kurangnya persiapan dalam musim dingin dari tentara Wehrmacht serta permasalahan dalam pengiriman logistik yang menjadi pasokan utama tentara Wehrmacht akibat kondisi teritorial dan cuaca.

Turning Point: Pertempuran Kursk Sebagai Bukti Ketangguhan Tentara Merah

Pertempuran terbesar antara tank Nazi dan Soviet di kota Kursk yang terjadi pada 5 Juli 1943 menandai kekalahan Jerman di Front Timur. Jerman yang lebih unggul dalam kekuatan tank yang dimilikinya diperkirakan mampu menaklukan Front Timur. Hitler memulai kembali serangan secara besar-besaran kepada tentara merah. 

Di dalam buku Kursk: The Greatest Battle Eastern Front tahun 1943, disebutkan bahwa ada ruang dari sisa pengeboman yang dilakukan Jerman dan dapat dimanfaatkan dalam melakukan serangan untuk menggempur tentara merah dengan mengirim Tank Tiger. 

Akan tetapi, tentara merah menyambut Tank Tiger ini dengan kurang lebih 90 Tank T-34 untuk menyerang Jerman. Hari pertama dalam pertempuran ini, Jerman berhasil memasuki pertahanan tentara merah sejauh 9,7 km.

Adanya kabar tentang penundaan pertempuran ini membuat Soviet lebih mempersiapkan pasukan-pasukannya dan membuat pertahanan dengan menggali parit sepanjang 2.500 mil serta dipersiapkannya jerat kawat berduri. Sebelum Jerman memulai serangannya, Soviet meluncurkan serangan bom terlebih dahulu walaupun tidak memiliki dampak besar, namun dapat menunda serangan Jerman sekitar satu setengah jam.

Pertahanan yang dibuat oleh tentara merah berhasil mencegah serangan dari Jerman. Jerman mengalami kekalahan dan mundur dari pertempuran ini dan merupakan akhir dari perjalanan dalam menaklukan Front Timur. Salah satu jendral dari Jerman menyebutkan bahwa tentara merah unggul dalam kamuflase.

Teks : Aisha Ghefira Rahima dan Latanza Qorina
Editor : Latifah Latif

Sumber Referensi
Anonim. (n.d). Operation Barbarossa And Germany's Failure In The Soviet Union. iwm.org.uk. https://www.iwm.org.uk/history/operation-barbarossa-and-germanys-failure-in-the-soviet-union.

Britannica, T. Editors of Encyclopaedia (2021, Juni 28). Battle of Kursk. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/event/Battle-of-Kursk.

Britannica, T. Editors of Encyclopaedia (2021, September 27). German-Soviet Nonaggression Pact. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/event/German-Soviet-Nonaggression-Pact.

Firman. T. (2017, Juli 5). NAZI Jerman Dikalahkan Uni Soviet di Pertempuran Kursk. Tirto.id - Humaniora. https://tirto.id/nazi-jerman-dikalahkan-uni-soviet-di-pertempuran-kursk-cr1e.

German-Soviet Nonaggression pact. (n.d.). Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/event/German-Soviet-Nonaggression-Pact.


History.com Editors. (2009, November 5). Soviet Union invades Poland. HISTORY. https://www.history.com/this-day-in-history/soviet-union-invades-poland.


History.com Editors. (2009, November 16). Germany, Soviet Union sign non-aggression pact. HISTORY. https://www.history.com/this-day-in-history/the-hitler-stalin-pact


History.com Editors. (2009, Oktober 29). Operation Barbarossa. HISTORY. https://www.history.com/topics/world-war-ii/operation-barbarossa.


History.com Editors. (2009, Oktober 29). Battle of Kursk. HISTORY. https://www.history.com/topics/world-war-ii/battle-of-kursk.

Klein, C. (2014, August 22). How a secret Hitler-Stalin pact set the stage for WWII. HISTORY. https://www.history.com/news/the-secret-hitler-stalin-nonagression-pact.

Royde-Smith, J. Graham (2021, November 16). Operation Barbarossa. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/event/Operation-Barbarossa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun