Mohon tunggu...
Ika Suryani P
Ika Suryani P Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Seorang Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Broadcasting. Salam Kenal!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Threads sebagai Platform Pemersatu Bangsa

26 Juli 2023   10:36 Diperbarui: 26 Juli 2023   10:42 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam potret media sosial yang penuh modernisasi, Threads menjadi aplikasi terbaru yang membuat guncangan pengguna media sosial lainnya terutama Twitter. Threads yang dibuat oleh perusahaan Meta dan dibawah naungan Instagram ini menawarkan tempat diskusi publik secara online, dalam wawancaranya CEO Meta, Zuckerberg, pada Rabu 5 Juli, "Kami pasti fokus pada keramahan dan menjadikan ini sebagai tempat yang ramah". Threads dalam 5 hari berhasil meningkatkan angka penggunanya yakni tembus sekitar 100 juta pengguna.

Threads yang merupakan aplikasi terbaru ini dengan logaritma yang mirip dengan Twitter tentu menuai pro dan kontranya. Hal ini mengundang perhatian masyarakat untuk mengunduh aplikasi tersebut, dalam kacamata positifnya Threads membuat penggunanya untuk fokus menulis seperti kegiatan keseharian penggunanya bahkan hingga opini sarkasme kepada siapapun. Threads juga membuat penggunanya untuk senang membaca, sama halnya dengan Twitter yang berhasil hingga sampai saat ini mempertahankan eksistensinya.

Sumber: Milik pribadi
Sumber: Milik pribadi

Namun jika terdapat hal positifnya tentu ada negatifnya juga, Threads yang terhubung dengan Instagram ini diketahui bahwa data-data tersebut sangat berkaitan oleh karena itu jika pengguna menghapus aplikasi Threads tentu saja akun Instagram pengguna juga akan hilang. Lalu sama halnya dengan pengguna yang memakai jaring VPN, Meta tak segan untuk memblokir akun-akun Threads tersebut. Selanjutnya diketahui bahwa Threads mengambil data pengguna contohnya seperti Informasi finansial, informasi kontak, konten foto dan video pengguna, rekam jejak browsing, penggunaan data, diagnostik, data pembelian pengguna, data lokasi pengguna, rekam jejak pencarian pengguna, data aplikasi kesehatan dan fitness, informasi sensitif, identitas, dan data lainnya. Sumber dari pendiri Twitter Jack Dorsey membagikan list tersebut di akun Twitter personalnya.

Jika pengguna ingin menemukan konten-konten dewasa dalam platform Threads tentu saja tidak akan bisa mampu mengupload, ketika mengupload konten tersebut akan dikenakan sanksi ataupun konten tersebut akan dihapus secara otomatis. Sama halnya ketika seseorang yang memakai jaringan VPN atau mempunyai akses VPN mereka akan otomatis tidak bisa mengakses aplikasi Threads sendiri dianggap kaku karena terlalu bersih dalam konten-konten dewasa, hal ini terbukti pada gambar berikut:

Sumber: Milik Pribadi
Sumber: Milik Pribadi
Orang-orang berspekulasi untuk menggunakan VPN agar akses atau data akun pribadi pengguna tidak dapat di akses ataupun yang artinya data kita aman namun pada kenyataannya sebaliknya. Threads sangat kritis terhadap penggunanya, dan dianggap "penjara sosial media". Pakar Keamanan Karpersky Olga mengungkap bahayanya dari penjahat siber untuk pengguna Threads.

CEO Meta Mark Zuckerberg menyatakan bahwa aplikasi Threads yang diciptakan Meta diluncurkan sebagai tempat perlindungan yang ramah untuk penggunanya. Hal ini membuat perbedaan yang sangat signifikan dengan Twitter ketika pada penggunanya dapat menampilkan konten-konten dewasa yang dapat dinikmati semua orang, selain itu juga dapat melontarkan kalimat-kalimat lelucon atau bahan candaan yang mengarah ke sarkasme. Berbeda dengan Threads yang ketika mengetik kalimat "Bodoh", "Terangsang", "Dihukum" dan "Memposting payudara".

Dalam hal ini pengguna yang dibawah umur dapat menikmati platform Threads dengan bijak karena dianggap bersih, namun dengan tentu saja eksistensi Threads di pertanyakan karena dianggap terlalu bersih tersebut. Pemilik Twitter dan orang terkaya dunia, Elon Musk, tampaknya siap menyeret Mark Zuckerberg ke pengadilan. Ia tidak membantah kabar bahwa Twitter menyiapkan gugatan hukum soal aplikasi Threads buatan Instagram, bahkan memberikan respons yang tegas. Elon Musk mengutip berita soal rencana Twitter menggugat Meta di akun Twitternya dan menambahkan kritik yang pedas ke perusahaan yang dipimpin oleh Zuckerberg tersebut. "Competition is fine, cheating is not" yang artinya "bersaing boleh, jangan curang."

Threads juga di rancang untuk menghindari berita ataupun berpolitik di platfom tersebut di karenakan nantinya membawa banyak omongan publik, dampak negatif dan integritas Threads terancam dan tidak akan sebanding dengan apa yang di dapatkan keuntungan dalam keterlibatan ataupun pendapatannya, ketika ada yang membuat berita tersebut maka threads akan menghalangi dan menurunkan peringkat konten berita tersebut.

Kesan pertama ketika seseorang menggunakan Threads untuk pertama dibanjiri Home, yang dimana membuat bingung penggunanya, pasalnya banyak orang asing yang muncul di halaman pertama kali buka. Jika kita melewati laman tersebut Threads tetap menyajikan konten seseorang yang tidak berkaitan dengan following ataupun followers dan konten yang ditampilkan di linimasa tidak urut berdasarkan waktu postingan dan membingungkan, ibarat menimpa-nimpa konten yang baru di unggah oleh pengguna lain tidak seperti halnya Instagram dan Twitter.

Dikatakan juga Threads sebagai "Pembunuh Twitter",  Threads diluncurkan saat twitter sedang goyang di bawah kendali Elon Musk. Terakhir Elon Musk membatasi penggunanya untuk membuat postingan di Twitter dan hanya bisa di akses hanya mengizinkan yang memakai twittdeck oleh pengguna yang terverifikasi.

Namun, dalam angka pengguna yang lumayan tinggi dengan hitungan hari saja pada saat peluncurannya, akankah eksistensi threads akan mampu bersaing antara media sosial lainnya. Namun peluncuran Threads ini dapat dilihat bahwa sosial media akan selalu ada dan berinovasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun