Mohon tunggu...
Ika Sinta Gujana
Ika Sinta Gujana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi : Menari dan Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Radiologi Intervensional pada Pasien dengan Penyakit Vaskular

8 Januari 2025   15:38 Diperbarui: 8 Januari 2025   15:38 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Radiologi intervensional adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang memadukan teknologi pencitraan medis dengan teknik minimal invasif untuk menangani berbagai penyakit, termasuk penyakit vaskular. Dengan menggunakan teknologi seperti fluoroskopi, CT scan, dan ultrasonografi, prosedur ini memungkinkan dokter untuk mengatasi masalah pada pembuluh darah tanpa perlu melakukan pembedahan terbuka (Gleneagles Hospital, 2023). Pendekatan ini telah membawa dampak besar pada dunia medis karena memberikan alternatif yang lebih aman, efisien, dan hemat biaya dibandingkan dengan operasi konvensional.

Penyakit vaskular adalah sekelompok kondisi, mencakup stenosis arteri, aneurisma, dan trombosis, yang kemudian dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke organ vital. Salah satu metode utama yang digunakan dalam radiologi intervensional untuk menangani penyakit ini adalah angiografi. Teknik ini memungkinkan visualisasi pembuluh darah secara rinci, membantu dokter mengidentifikasi lokasi dan tingkat keparahan penyempitan atau penyumbatan. Ketika stenosis terdeteksi, angioplasti sering kali dilakukan. Prosedur angioplasti ini meliputi penggunaan balon kecil yang dimasukkan dalam pembuluh darah untuk membuka lumen yang menyempit; stent kemudian digunakan setelah itu agar darah tetap dalam pembuluh darah dengan mencegah pembuluh darah menyempit (Persada Hospital, 2023).

Di luar dari angioplasti, radiologi intervensional juga menyediakan teknik embolisasi. Prosedur semacam ini digunakan untuk menangani kondisi seperti aneurisma, kelainan arteri-vena, dan perdarahan aktif. Penyisipan agen emboli, seperti koil atau partikel kecil, memungkinkan dokter untuk menyumbat pembuluh darah yang tidak normal atau menghentikan perdarahan akut. Situasi darurat menggunakan teknik ini termasuk perdarahan gastrointestinal yang dapat mengancam jiwa jika tidak diatasi dalam waktu cepat (Alodokter, 2023). Dalam kejadian trombosis akut, seperti stroke iskemik atau emboli paru, prosedur pilihan adalah thrombolisis intra-arterial. Dalam teknik ini, obat trombolitik disuntikkan langsung ke lokasi bekuan darah untuk melarutkannya dan memulihkan aliran darah (Sardjito, 2019).

Radiologi intervensional memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan operasi tradisional. Salah satunya adalah invasivitas yang minimal. Prosedur ini hanya memerlukan sayatan kecil, sehingga mengurangi risiko komplikasi seperti infeksi atau perdarahan. Pasien juga dapat pulih lebih cepat, memungkinkan mereka untuk kembali ke aktivitas normal dalam waktu yang lebih singkat (Gleneagles Hospital, 2023). Akan tetapi, keunggulan lain dari prosedur ini adalah biaya perawatan lebih murah terutamanya karena singkatnya waktu rawat inap yang dibutuhkan serta kebutuhan perawatan pasca-prosedur secara minimal (Persada Hospital, 2023). Akan tetapi, aplikasi radiologi intervensional tidak lepas dari problem-problem. Salah satu tantangan utama adalah paparan radiasi selama prosedur. Teknologi pencitraan seperti fluoroskopi dan CT scan memang sangat esensial, tetapi penggunaannya melibatkan radiasi ionisasi yang dapat berdampak negatif pada kesehatan pasien dan tenaga medis jika digunakan secara berlebihan. Oleh karena itu, prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable) harus diterapkan untuk memastikan dosis radiasi yang diterima tetap minimal (Sardjito, 2019).

Keterbatasan akses pada fasilitas radiologi intervensional juga dapat menjadi isu penting karena tidak semua rumah sakit, terutama di negara berkembang, dengan peralatan canggih atau tenaga medis terlatih memiliki kemampuan melakukan prosedur ini. Adapun permasalahan ini diperburuk lagi dengan tingginya kisaran harga peralatan dan pelatihan tenaga medis maka layanan ini sering kali hanya tersedia pada rumah sakit besar saja. Selain itu, terdapat juga risiko komplikasi, seperti reaksi alergi terhadap media kontras atau gagal ginjal akibat penggunaan kontras pada pasien dengan kondisi medis yang sudah lemah (Alodokter, 2023).

Radiologi intervensional telah membuktikan dirinya sebagai metode yang sangat efektif dalam menangani berbagai penyakit vaskular. Keunggulan seperti waktu pemulihan yang lebih singkat, risiko komplikasi yang lebih rendah, dan efisiensi biaya menjadikannya pilihan utama dalam pengobatan modern. Namun, untuk memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak pasien, langkah-langkah strategis perlu dilakukan. Pemerintah dan institusi kesehatan perlu berinvestasi dalam pengadaan peralatan dan pelatihan tenaga medis yang memadai. Selain itu, peningkatan aksesibilitas layanan ini di daerah terpencil juga harus menjadi prioritas, sehingga semua pasien dapat memperoleh manfaat dari teknologi ini tanpa hambatan geografis atau finansial.

Edukasi kepada pasien juga sangat penting guna menunjang pemahaman mereka tentang manfaat dan resiko radiologi intervensional. Pasien yang teredukasi dengan baik akan lebih percaya diri dalam menghadapi prosedur ini dan lebih patuh terhadap instruksi perawatan pasca-prosedur. Sementara itu, kolaborasi antara tenaga medis, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk memaksimalkan potensi radiologi intervensional dalam meningkatkan kualitas hidup pasien. Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, radiologi intervensional dapat menjadi pilar utama dalam pengobatan modern, khususnya dalam menangani penyakit vaskular. 

Radiologi intervensional adalah salah satu contoh terbaik bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menciptakan solusi medis yang lebih baik dan lebih inklusif. Dengan pendekatan yang tepat, metode ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kolaborasi yang erat antara berbagai pihak akan memastikan bahwa teknologi ini dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, menjadikannya alat yang sangat efektif dalam melawan penyakit vaskular di masa depan.

Daftar Pustaka

Alodokter. (2023). Radiologi Intervensional: Teknik dan Keuntungannya. Diakses dari https://www.alodokter.com.

Gleneagles Hospital. (2023). Radiology Interventional Procedures. Diakses dari https://www.gleneagles.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun