Berlalu lalang orang menuju pusara
Setelah berdengung bunyi talkin menggelagar
Terisak sang abdi tiada daya
O, siapa menyangka
Berjalan ke arah kulon si keranda
Terlantun do'a di sepanjangnya
Menaburkan bunga dan koin merah di perjalanannya
Menyisakan anak-anak berlomba mengaisinya
Tiadalah yang tahu kapan ajal menyapa
Izroil ta pamit tiba saja mengambil nyawa
Tiada tanda hingga tak siap apa-apa
Pun hidangan lain yang harus di suguhkan untuknya
O nyawa, terbelenggu sudah
O jasad, habislah sudah termajan kubur
O amal, saru-satunya sebuah harapan
O lentera, akankah kau bercahaya saat ku butuhkan?Â
Cukuplah sudah
Tiada kalimat lain yang patut dipersembahkan
Selain tauhid tanpa tertanding
Saat nyawa di ujung kerongkongan
Saat pulang pada ilahi
Sudikah Engkau terima diri hina ini?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H