Mohon tunggu...
IKA SETYANINGSIH
IKA SETYANINGSIH Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris

Nama saya Ika Setyaningsih. Saya suka menulis dan membaca. Mari kita membaca dan menulis di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Pendidikan Harus Berpihak kepada Peserta Didik?

12 Maret 2023   21:55 Diperbarui: 12 Maret 2023   22:06 1778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Pendidikan Harus Berpihak Pada Peserta Didik?

 

Pendidikan pada zaman penjajah diselenggarakan oleh penjajah untuk memenuhi kebutuhan penjajah akan para pekerja. Model pembelajaran yang digunakan adalah model  pembelajaran kolonial Belanda dengan memasukkan ideologi mereka ke dalam kurikulum sekolah. Model pembelajaran yang tidak melatih daya kritis dan justru menjadikan peserta didik yang golongan pribumi menjadi generasi inlander. 

Pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantara sebagai pelopor pendidikan pada zaman pendidikan Belanda, mendirikan Taman Siswa agar pribumi Indonesia mendapatkan pendidikan yang merata sehingga mejadikan mereka pribadi mandiri lahir dan batin.

Pemikiran KHD adalah pendidikan yang humanis, yang menghargai kemerdekaan anak dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya setempat. Pendidikan yang memfasilitasi kebutuhan peserta didik dimana peserta didik terdiri dari berbagai latar belakang karakteristik yang berbeda. Setiap anak memiliki kemerdekaan untuk belajar sesuai dengan keinginan dan kemampuan diri anak. 

Pendidikan hanya menuntun anak agar tumbuh sesuai kodratnya. Peserta didik diberi kebebasan membangun sendiri pengetahuannya. Dengan kata lain, guru dan orang tua mendidik anak sesuai karakter anak, perkembangan lingkungan dan zaman pada anak itu tumbuh.

Peserta didik terdiri dari berbagai latar belakang karakteristik yang berbeda merupakan suatu keragaman dalam pendidikan. Keragaman merupakan nilai yang khas dan menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. Masyarakat Indonesia memiliki keberagamaan budaya, bahasa, ras, suku, bahasa, kepercayaan, dan tradisi. 

Di dalam nilai keragaman terkandung nilai-nilai kemanusiaan yang layak untuk dilestarikan. Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang menghargai dan memperhatikan keberagaman latar belakang peserta didik sebagai pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat.

Profil pelajar Pancasila mencerminkan pendidikan yang berpihak kepada murid yang mewujudkan pelajar Indonesia yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. 

Profil Pelajar Pancasila adalah salah satu upaya untuk mempertahankan dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam Pendidikan. Profil Pelajar Pancasila adalah karakter yang berfungsi sebagai penuntun arah yang memandu kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia.

Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 memungkinkan untuk diimplementasikan pada pendidikan nasional agar peserta didik dapat berkembang sesuai dengan kodrat alam dan zamannya serta membebaskan peserta didik dari praktik-praktik pendidikan yang tidak mengakomodir bakat mereka seperti peserta didik harus mempelajari materi-materi tanpa pertimbangan apakah mereka memahami dan menyukai penyajian materinya dan banyaknya ujian-ujian yang diberikan kepada peserta didik.

Pendidikan yang berpihak pada peserta didik adalah pendidikan yang memberi tuntunan dan memfasilitasi kebutuhan peserta didik untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya. Zaman yang terus berkembang dinamis mempengaruhi cara pendidik menuntun para murid untuk kemampuan Keterampilan Abad 21 yaitu berfikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif.

Model pendidikan ini diterapkan agar pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar, minat dan kemampuan peserta didik. Peserta didik bisa mengembangkan potensinya sesuai fase belajarnya masing-masing. Perangkat pembelajaran yang dipilih oleh guru ini bisa disesuaikan dengan minat dan kebutuhan belajar peserta didik masing-masing. Guru bisa fleksibel melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan capaian belajar peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun