Nah, saat mereka beramprokan, halah, apa ya bahasa Indonesianya, haha. Â Ya, saat mereka terbentur satu sama lain itulah saat di mana roh mereka tertukar. Â Kelas banget, kan? Â Sinetron kita mah masih ribut dengan "bayi yang tertukar" Â lhaa mereka, mainannya udah roh aja. Â
Dari peristiwa dahsyat nan menggelegar itulah, Kim Deuk-pal tuwir yang diperankan oleh Lee Seo-jin mendadak memiliki rambut belah dua awig-awigan dan berwajah imut. Â Sedangkan roh Song Yi-heon pergi terombang-ambing di langit ke tujuh eh ya pokoknya ke "the other side" deh.
Naaahh, kebetulan, Kim Deuk-pal, selanjutnya kita sebut dengan Bang Kimkim aja biar ikrib, yang merupakan tangan kanan dari bos pergengsterannya ini memang ingin kembali sekolah untuk kemudian kuliah sesuai dengan impiannya masa kecilnya.
FYI, Bang Kimkim ini berasal dari keluarga kismin yang gak makan bangku sekolah...rayaapp kaliiiik, eh ya maksudnya gak mengenyam pendidikan formal gitu. Â Padahal, dia memiliki keinginan yang menggebu untuk bisa kuliah di universitas yang diinginkan.
Lha wong setelah jadi gengster, dia bela-belain menggaji guru privat namun selalu gagal melakukan KBM karena kehidupan Bang Kimkim yang dilingkari dengan kekerasan. Â Bak-bik-buk gak pake aturan, waktu, dan tempat. Â Alhasil, guru-gurunya pada ngacir semua, Â takut kena sambit.
Jadi alangkah indahnya hari-hari Bang Kimkim di tubuh Dik Songsong eh Song Yi-heon yang merupakan bocah kelas 3 SMA yang sebentar lagi bakal ikutan SNBT untuk masuk kuliah atau bisa juga lewat jalur mandiri yang mahal itu, terserah lah, pokoknya mah bisa kuliah di jurusan dan universitas yang diimpikan.
Ternyata, Yi-heon ingin bundir itu memang ada sebabnya, yaeyalaaahhh, mosok sekonyong-konyong aja. Â Yaaa, apalagi bila bukan aksi perundungan dari teman-teman sekolahnya. Â Rasa sakit hatinya diperparah oleh kalimat yang meluncur dari teman dekatnya yang diperankan oleh Bong Jae Hyun, si ganteng kalem yang sebelumnya sempat muncul di "Twinkling Watermelon."
Ngomong apa si Bong? Yaa, makenye nonton yee nanti tau deh kata-kata mutiara yang meluncur dari bibir Dik Bongbong yang bertampang a la anggota boyband itu.
Nah, karena dalam diri Yi-heon kini ada jiwa ketua genkster galak nan ditakuti maka serta-merta sifat Yi-heon pun berubah dan membuat teman bahkan musuh-musuhnya terheran-heran. Â
Yi-heon yang cupu menjelma menjadi remaja yang berpikiran matang, dah kayak babeh-babeh paruh baya yang penuh dengan stok wejangan. Â Ia mendadak memiliki kemampuan bela diri yang mumpuni. Â Semua teman-temannya yang dulu pernah merundungnya disikat habis sampai ke akar-akarnya. Â Ketua klub perundungan sih menjadi gamang tapi anak buahnya jadi semakin bebal.
Selain berkonflik dengan teman-temannya, Yi-heon pun berkonflik dengan sekretaris bokapnya. Â Sebagai anak dari istri kedua seorang konglomerat, ia pun menjadi bulan-bulanan sekretaris bokapnya yang ingin menyingkirkan nyokapnya dengan cara memberi obat-obatan anti depresan. Â