Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Bernostalgia dengan "Mellon Collie and the Infinite Sadness" Album Smashing Pumpkins dengan Keindahan yang Tak Bertepi

29 November 2023   17:54 Diperbarui: 30 November 2023   14:19 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Smashing Pumpkins formasi awal|sumber : www.abc.net.au

Mari kita tinggalkan sound metal dari band alternatif rock ini menuju ke nomor "Love" yang terdiri dari bebunyian gitar, elektronik, dan vokal yang diberi efek.  Nomor cinta remaja yang cocok berada di album ini secara lirik namun pas di album "Adore" secara musik.

Saya selalu senang mendengarkan gemericing "Cupid De Locke."  Nomor dewa asmara a la Corgan ini sangat manis dan romantis.  Dengan bait lirik yang puitis, aneh namun menawan.

Salah satu nomor terbaik di album ini adalah "Galapogos."  Ya, nomor lambat tentang patah hati dan rasa insecure ini terdengar sangat pedih berbalut suara Corgan yang mengiris-ngiris hati.

Selanjutnya "Muzzle" hadir setelah nomor-nomor suram.  Lagu favorit saya ini berlapis suara gitar Corgan dan Iha dengan lirik yang menyembulkan ego. Ya tapi itulah Corgan dan nyatanya hal itu mampu membuat Smashing Pumpkins tetap berdiri hingga kini.

"Porcelina Of The Vast Oceans" berusaha menyatukan bagian-bagian yang terlepas dari beberapa lagu di album ini dari cepat ke lambat, berdentum lalu turun untuk bersenandung lembut.  

Nomor terakhir di bagian "Dawn to Dusk" adalah "Take Me Down" yang ditulis oleh sang gitaris James Iha.  Lagu ini cocok sebagai penutup dengan kedataran vokal dan musik yang membuai.  Salah satu lagu penghantar tidur saya.

Kini saatnya tiba di bagian "Twilight To Starlight" dengan muatan 14 lagu yang dinamis.

Album diawali dengan "Where Boys Fear To Tread" dengan sensasi hard rock dengan entakan yang terus-menerus selama lebih dari 4 menit dan berakhir dengan begitu saja.

Berlanjut dengan "Bodies" yang terdengar grungy dengan bumbu alternatif metal yang kentara .  Ini bukan tentang Courtney Love namun sebuah senandung dengan dorongan artistik yang tak begitu wah dari sang vokalis sekaligus penulis lagunya.  

Setelah berteriak "love is suicide" Billy Corgan bertutur manis dengan sentuhan shoegaze dan pop di "Thirty-Three."  Tragedi dan keputus asaan nyatanya dapat dihadapi dengan lapang dada sehingga tersembul rasa damai di dalamnya.

Sampailah di salah satu lagu favorit saya lainnya di album ini yaitu "In The Arms Of Sleep."  Nomor ini terdengar monoton bagi sebagian orang namun tidak bagi saya.  Suara razor Corgan terdengar pas dengan hiasan instrumen yang mendesau. Lagu beraroma folk rock psikedelik ini digenapi dengan lirik pedih a la cinta bertepuk sebelah tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun