Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Merayakan 32 Tahun "Ten" Album Pearl Jam yang Berandil Besar dalam Ledakan Komersial Musik Grunge

31 Agustus 2023   15:15 Diperbarui: 31 Agustus 2023   19:13 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pearl Jam|sumber : www.uselessdaily.com

Lagu ini sebenarnya salah satu kaki dari trilogi "Momma-Son" yang Vedder tuliskan liriknya bersama "Once" dan "Footsteps".

Video musik "Alive" yang bernuansa hitam-putih dibuat dengan bajet yang sangat rendah saat mereka tengah mengadakan konser di sebuah klab bernama RKCNDY. Saya dulu kerap menonton video ini di MTV dengan aksi Eddie Vedder yang bergelantungan di lightning rig.

Nomor menggebrak selanjutnya adalah "Why Go" yang berkisah tentang seorang gadis yang harus terpenjara di sebuah rumah sakit jiwa selama dua tahun karena kegagalan orangtuanya yang tidak dapat menanganinya secara personal.

Di lagu ini Vedder ikut menyoroti tentang sebuah institusi yang bekerja sama dengan pihak asuransi dalam mengeruk dana dengan memberikan diagnosis yang salah.

Suara Vedder dalam "Why Go" penuh dengan kemarahan dan terdengar menyakitkan.

"Why Go" menghilang disambut oleh nomor balad antemik berjudul "Black". Ya, "Ten" memang terkenal dengan lagu-lagunya yang berat dan menggebrak namun ada beberapa lagu balad yang memberi sentuhan manis bak lagu puji-pujian yaitu "Black", "Oceans", dan "Release".

Saya suka saat peralihan lagu antara "Why Go" dengan "Black", dari yang menggebu langsung melambat. Lagu tentang kehilangan dan pengiklasan ini akan selalu menjadi lagu kebangsaan yang menyentuh digenapi oleh dramatisasi vokal Vedder yang aneh.

Stone Gossard yang menulis melodi awalnya memberi judul "E Ballad" sebelum diisi liriknya oleh Eddie Vedder.

Banyak kisah yang menempel di nomor selanjutnya yaitu "Jeremy". Lagu yang menyoroti tentang keputusasaan dan keterasingan itu diangkat dari kisah nyata Jeremy Delle yang bunuh diri di depan kelasnya di Sekolah Menengah Richardson, Texas, pada tanggal 8 Januari 1991 silam.

Video klip yang disutradarai oleh Mark Pellington itu berhasil menyabet 4 penghargaan di MTV Video Music Awards yaitu Video of the Year, Video Grup Terbaik, Video Metal/Hard Rock Terbaik, dan Sutradara Terbaik.

Video klip "Jeremy" akhirnya diputuskan menjadi video terakhir yang dibuat Pearl Jam kala itu karena mereka berpendapat bahwa video hanya akan mengurangi pertemuan band dengan pendengarnya secara live. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun