Heyho, mamak kembali!
Kali ini mamak datang lagi tapi gak akan ngomongin film Oppenheimer apalagi Barbie. Â Mamak sekarang ini ingin ngomongin olahan ikan yang dinamakan pindang. Â
Perpindangan ikan ini teman akrab mamak sehari-hari, utamanya pindang tongkol. Â Ya gimana gak akrab, lha wong mamak tiap hari memberi makan satu ekor kucing milik sendiri, tiga ekor kucing milik tetangga, dan satu ekor kucing tak bertuan yang tiap pagi sudah nangkring di bawah jendela dapur dengan H2C menunggu ransum.
Sambil ngasih makan, biasanya mamak memberi petuah ke kucing-kucing tak berdosa itu. Â Cheenggg, mbok ya kalau datang itu bawa lembaran duit warna merah biar ngepet gak dimonopoli oleh bebong semata. Â
Mamak iming-imingin juga, kalo nanti bawa harta karun menu makannya bakal diganti dengan Riyil Kinin dan serombongan wet food a la memeng meinkun. Â Itu para kocheng bukannya paham malah ngeong-ngeong brutal, hih.
Biaya pakan kucing berupa pindang tongkol itu lumayan juga loh, buuunddd, setiap hari mamak musti membeli pindang tongkol sebanyak Rp. 10,000,00, itu juga kadang masih kurang. Â Akan halnya kucing mamak diberi juga makanan pendamping alias keripik kuciang, kadang dia makan ikan goreng atau mengerogoti jagung.
pindang ikan cakalang.
Nah, dulu mamak taunya hanya ada pindang dari ikan tongkol namun nyatanya di pasar langganan mamak tepatnya di lapak Mpok ada jugaYa, pindang yang Mpok Ilah dan suaminya olah menggunakan ikan cakalang dan tongkol yang ia sebut dengan tuna kecil. Belibet yak. Â Memang sih tiga ikan itu yaitu tuna, tongkol, dan cakalang mirip-mirip karena masih satu keluarga di bawah nama Scombridae namun tetap saja ada perbedaannya.
Bila ikan tuna bertubuh bongsor di mana berat pas masih beibinya aja sudah 5 kg, maka ikan tongkol dan cakalang bertubuh relatif kecil dengan panjang kira-kira 60 cm saja.
Tapi ya walaupun ikannya cakalang, tetap saja mamak-mamak menyapanya dengan pindang tongkol.
Sudah cerita ngalor-ngidul, mamak belum nerangin apa itu pindang. Â Ah jadi malu.
Ikan pindang merupakan ikan yang digarami atau dibumbui lalu diasapi atau direbus hingga kering agar sang pindang tahan lama. Â Jadi ya terkadang pindang ini rasanya uassiinn banget gak ketulungan, hal ini agar pindang tersebut awet.
Nah, di bawah ini adalah beberapa varian ikan pindang yang siapa tahu ada yang belum kenal.
1. Â Pindang Tongkol.
Pindang ikan tuna menduduki tahta tertinggi dalam dunia perpindangan lokal. Â Harganya sekitar Rp. 80.000,00/kg. Â Rasanya gurih degan tekstur padat. Nah, karena Mpok Ilah sudah memiliki langganan loyal termasuk mamak sehingga selalu habis setiap hari, maka dia mengolah segala jenis pindang dengan tingkat ketahanan lamaan yang wajar, no asin-asin club.
Biasanya mamak mengolah pindang ini menjadi menu pindang masak cebe gendot kecap. Â Pedes-pedes gurih gitu deeeh.
2. Â Pindang Cakalang.
Nah, pindang ikan cakalang ini harganya di bawah Tuna yaitu Rp. 70.000,00/kg. Memeng-memeng mamak yang budiman biasanya dikasih jenis pindang ini kecuali bila stok Mpok Ilah habis terpaksa pakai yang mahalan sikit.
Pindang ikan cakalang ini mamak sering olah menjadi oalpindang saus sarden.
Pindang deles ini dijual perekor. Â Biasanya dibanderol seharga Rp.3000,00 sampai Rp. 5.000,00/ekornya. Â Mamak sendiri lebih suka dengan ikan deles segar alias tidak dibuat pindang. Â Lidah mamak rasanya gak cucok meong dengan pindang deles karena rasanya agak-agak gimanaaa gitu.
4. Â Pindang Salem.
Dibanding dengan pindang deles, mamak lebih suka dengan rasa pindang salem.  Biasanya Mpok Ilah menjualnya dengan harga Rp. 5,000,00/ekor.  Namun telah berbulan-bulan varian pindang salem ini gak nongol-nongol katanya ikan salemnya  susyah dijaring.
Olahan pindang salem yang pernah mamak buat adalah pindang salem masak santan. Â
5. Â Pindang Bandeng.
Ikan yang dapat hidup di air tawar, laut dan payau ini juga cocok banget dibikin pindang. Â Tapi mamak kurang suka karena banyak durinya. Â Mpok Ilah biasanya menjual pindang bandeng ini dengan harga Rp. 7.000,00/ekor.
6. Â Bandeng Presto.
bandeng presto mamak sering beli karena durinya yang serombongan itu sudah melunak atas jasa panci presto. Â Bandeng presto paling sip ya yang dari Semarang, tapi bandeng presto Mpok Ilah juga gak kalah enaknya karena dibumbui dengan pas mantap.
Nah, kalo olahanBandeng presto ini biasanya hanya mamak goreng dengan dibalur kocokan telur. Â Si telur ini mencegah sang pindang meletus bagai balon hijau.
Di lapak Mpok Ilah, satu bandeng presto yang berwarna kekuningan karena efek bumbunya ini harganya Rp. 13.000,00 - Rp.15.000,00.
Pindang tuna atau cakalang biasanya dibersihkan dahulu sebelum dikemas untuk para pelanggan. Â Nah, remahannya itu dijual kembali, biasanya untuk makanan kucing dengan harga Rp. 5.000,00/bungkus. Â Akan halnya duri-duri halus dan remahan jeroan dan lainnya diberikan kepada kucing yang berdomisili di pasar.
Ikan pindang menjadi salah satu primadona dalam kancah perkulineran khususnya unit perikanan. Â Rasanya yang gurih dan diterima secara bersih tanpa harus bongkar-bongkar jeroan menjadi salah dua alasan banyak orang menyukainya.
Percayalah, Â menikmati ikan pindang goreng bersama sambal dan nasi hangat memberikan sensasi rasa tersendiri yang membuat lidah bergoyang dumang.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H