Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Kembalinya Blur dengan Album "The Ballad of Darren"

16 Juli 2023   14:32 Diperbarui: 16 Juli 2023   15:20 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover album "The Ballad of Darren"|sumber : www.livewiremusic.org

Tak seperti empat tahun yang lalu, tahun ini Damon Albarn tak akan lagi sewot bila ditanya tentang album baru Blur karena salah satu band favorit saya itu akan kembali merilis album pada tanggal 21 Juli 2023 nanti dengan judul "The Ballad of Darren."

Damon Albarn yang super sibuk dengan seabrek kegiatan bermusiknya itu sepertinya merindukan hari-hari bahagia nan mendayu bersama tiga orang rekannya, Graham Coxon, Alex James, dan Dave Rowntree yang telah jatuh-bangun mengukir nama besar Blur di kancah dunia musik perbritpop-an sejak tahun 90-an lalu.

Pria dengan warna suara males-malesan itu merupakan penulis lagu yang produktif.  Tak mengherankan bila ia memiliki proyek solo dengan dua album yang menawan, band virtual Gorillaz, dan membentuk supergrup The Good The Bad and The Queen serta Rocket Juice and the Moon.

Nah, di antara wira-wiri tur bersama bandnya Gorillaz, ia mengaku selalu menyempatkan diri untuk menulis lagu. Kabar gembiranya dari banyak lagu yang ia ciptakan,  ada 10 lagu yang cocok dengan sound Blur maka jadilah album "The Ballad of Darren" yang digadang-gadang menjadi album paling menyentuh dan "nge-blur" setelah "13."

Ya, setelah "13" memang ada dua album yang Blur rilis yaitu "Think Tank" dan "The Magic Whip."   Bila "Think Tank" kehilangan suara gitar Graham Coxon yang minggat dari bandnya, maka "The Magic Whip" disebut sebagai kecelakaan yang membahagiakan di mana mereka menciptakan muatan album saat berada di Hongkong bersamaan dengan dibatalkannya festival asia.

Sang gitaris, Graham Coxon sampai bersabda bahwa "The Magic Whip" yang rilis tahun 2015 itu terdiri dari un-Blur songs, ditulis di un-Blur city, dan direkam di sebuah un-Blur studio.

Kembali ke album "The Ballad of Darren."  Album yang diproduseri oleh James Ford (Arctic Monkeys, Florence + The Machine, dan The Last Dinner Party) ini merupakan cara Albarn untuk menemukan kembali dirinya di tengah perubahan besar dalam hidupnya karena kehilangan orang terdekat.

Darren sendiri diambil dari nama seorang bodyguard mereka bernama Darren Evans. Pria berjuluk Smoggy ini kerap mengomeli Albarn karena tak jua menyelesaikan "The Ballad", lagu yang ditulis sejak 25 tahun silam.

Cover album
Cover album "The Ballad of Darren"|sumber : www.livewiremusic.org
Nah, karena "The Ballad" tidak benar-benar berkisah tentang Darren maka dihilangkan lah nama tersebut pada judul lagu itu dan berubah menjadi judul album.

Nomor-nomor di album yang direkam di studio 13 London dan Devon ini sebagian besar terdengar sangat melow.  Ya, Albarn mengaku bahwa ia sangat menyukai kesedihan. Pria bersuara bariton ini merasa memiliki hubungan aneh dengan kesedihan yang ia sadari sejak mendengarkan lagu milik Terry Jacks "Seasons in The Sun."  

Nah, pertama kali saya mendengar trek pertama yaitu "The Ballad" kuping ini serasa diremas-remas oleh sebuah rasa kehilangan berselubung perasaan rindu nan pahit.  Keindahan yang samar dan menyakitkan.  Suara pria bergigi emas kerlap-kerlip itu terdengar menyayat seperti saat ia menyanyikan nomor lama favorit saya "No Distance Left To Run."

"St. Charles Square" tampil meriah dengan suara keras nan sumbang tapi tetap bisa bikin bejingkrakan.  Terdengar klasik bagai nomor lama Blur yang dapat membuat sang bassit Alex James dan Albarn sang vokalis melompat-lompat girang. Teriakan khas pria yang kini berusia 55 tahun itu terdengar menyenangkan di telinga.

Nomor "Barbaric" merupakan sebuah pencarian akan sebuah jawaban tentang perpisahan.  Kehilangan sebuah rasa yang awalnya dianggap tak akan pernah hilang. Beat-beat ringan dari nomor ini berpadu indah dengan riff Coxon yang berkesan. Saya suka dengan vokal latar yang membuat lagu ini terasa lebih kaya.

Saatnya melangkah ke nomor "Russian Strings" yang melow, lambat merajam rasa namun sedikit naik di pertengahan lalu turun kembali dengan suara paduan suara yang menenangkan.  Damon Albarn memang paling bisa membuat sebuah lagu menjadi sangat pedih dengan suaranya yang khas.

"The Everglades (For Leonard) terinspirasi dari mural Leonard Cohen yang Albarn lihat dari balik jendela hotelnya di Montreal.  Lagu ini berhias gesekan cello dan biola grup orkestra yang menyayat yang diperkaya dengan jernihnya suara petikan gitar.

"The Narcissist" yang terdengar sangat emosional ini merupakan sebuah refleksi tentang efek ketenaran.  Saya suka dengan lagu dengan beat-beat yang sangat nge-Blur dan berhasil melemparkan kenangan saya akan masa remaja yang penuh dengan dinamika.

Nomor "Goodbye Albert" tersaji dengan electronic vibes yang mengerang tak beraturan, tapi ya itulah khasnya Blur.  

"Far Away Island" hadir dengan full orkestrasi yang terdengar pedih disusul dengan "Avalon" yang terinspirasi dari tempat tinggal Albarn di Devon dan tentu saja pulau Avalon tempat di mana pedang excalibur milik King Arthur ditempa. 

"Avalon" hadir dengan kekayaan dan jangakauan luas permaian gitar Coxon yang ditingkahi oleh instrumentasi piano yang secuil dan gebukan drum Rowntree yang kalem.

Album "The Ballad of Darren" ditutup dengan manis oleh nomor"The Heights" yang tenang di awal dan kebisingan yang membadai di akhir.  "The Heights" menandai hubungan yang menarik antara band dan penggemarnya yang patut diapresiasi.

Selain muatan lagu-lagunya yang menarik, cover album "The Ballad of Darren" yang menampilkan foto Gourock lido di Renfrewshire ini sangat menawan. Potret yang dibidik oleh fotografer Inggris Martin Parr ini kisahnya pernah ditampilkan di "The Guardian" pada tahun 2014 silam.

Para personel Blur kini usianya telah menginjak setengah abad lebih, namun demikian mereka masih dapat menghibur para penggemarnya dengan menelurkan sebuah album baru.  Ya, Blur telah membuktikan bahwa usia tak kan pernah menjadi penghalang untuk berkarya.  Dan musik akan selalu membuat seseorang terlihat awet muda seperti halnya mereka. 

Woo-hoo!

Sekian.

Referensi bacaan : consequrnceofsounds, nme, theguardian, clashmusic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun