Enak ya kalo punya domba kayak Si Shaun The Sheep yang multi talenta. Â Pekerjaan seperti nyuci baju, nyapu, ngepel, masak, sampai mengangon kawanannya sendiri bisa ia kerjakan dengan baik dan benar.
Untungnya Si Shaun ada di dunia animasi, lha kalo ada di dunia nyata pasti setiap hari raya Idul Adha, ia akan merasa gegana.
Shaun sendiri merupakan domba, sedangkan daging yang kerap saya masak kala Idul Adha tiba adalah daging kambing.
Kirain yang beda cuma mbek dan kuda, ternyata mbing dan mba juga beda. Â Ya, kambing dan domba memiliki jumlah kromosom yang berbeda. Â Bila kambing memiliki kromosom sebanyak 60 maka domba memiliki 54 saja.
Nah, bila kambing memiliki tanduk ke atas atau ke samping, maka domba mempunyai tanduk melengkung. Â Dalam hal makanan, kambing mengkonsumsi daun segar, pucuk daun dengan posisi berdiri bak standing party di acara hajatan maka domba merumput bagai pemain bola, eh. Â Satu lagi, kambing berbau prengus sedang domba tidak.
Daging kambing paling enak dibikin sate, tongseng, krengsengan, dan kicik, begitu kata simbah. Â Saya sendiri kurang begitu suka dengan olahan daging kambing, oleh karena itu saya hanya menyantap olahan daging hewan herbivora ini bila tensi saya sedang drop ke level terendah.
Sebenarnya mengkonsumsi daging kambing tidak berefek menaikkan tensi darah secara langsung, namun entah itu sugesti atau apa, tiap tensi saya turun lalu makan sate kambing tiba-tiba rasa puyengnya lenyap seketika.Â
Dilansir dari Halodoc, daging kambing dapat menaikkan tekanan darah bila dimasak secara tidak tepat seperti digoreng, dipanggang, dan dibakar. Â Ketiga cara pengolahan tersebut menyebabkan meningkatnya jumlah kalori pada masakan bersangkutan.
Dulu simbah paling suka membuat olahan daging kambing bernama "Kicik." Maklum lah ya, simbah putri saya yang merupakan istri dari paman bapak saya, halah belibet, merupakan orang Gunung Kidul dan olahan kicik atau kerap disebut kicikan ini merupakan masakan khas daerah beribukota kabupaten Wonosari itu.
Di daerah asalnya, olahan kicik menggunakan daging sapi beserta jeroannya yang dicacah, tapi menurut kakak saya yang hobi makan olahan daging kambing, penggunaan daging kambing memberi sensasi rasa tersendiri.
Resep kicik sangat sederhana, tidak terlalu membutuhkan banyak bumbu. Pengolahannya tidak harus sampai berabad-abad secara daging dapat direbus dengan panci presto atau metode 5.30.7 yang fenomenal itu.
Resep Kicik Kambing
Bahan :
500 gr daging kambing beserta jeroan dan tulang-belulang
4 siung bawang merah
3 siung bawang putih
1 sdt merica
1 sdm gula merah
5 sdm kecap manis
1 sdt kaldu bubuk (optional)
Secukupnya garam
200 ml air
2 sdm minyak goreng untuk menumis
Cara membuatnya :
1. Â Rebus daging kambing, jeroan, dan tulang-belulang dengan panci presto selama 10 menit atau menggunakan metode 5.30.7. Â Potong-potong atau cacah daging, jeroan, dan tulangnya.
2. Â Haluskan bawang putih, bawang merah, merica, dan garam.
3. Â Panaskan minyak, tumis bumbu halus sampai menebarkan aroma mewangi ke seluruh penjuru dapur.
4. Â Masukan daging dan konco-konconya, tuang air, bumbui. Masak hingga air menyusut dan bumbu meresap.
Rd yang kerap saya sapa dengan Kak Rad di salah satu cuitannya.  Beliau mencicit mencuit bahwasannya mendadak ingin makan krengsengan di Gebang Lor.  Gebang Lor meniku pundi, Mas Kakak?  Suroboyo, ta?
Nah, bila Jawa Tengah memiliki olahan kicik, maka di Jawa Timur tepatnya Surabaya ada olahan yang namanya krengsengan.
Krengsengan ini mirip-mirip dengan kicik namun lebih banyak mengandung rempah-rempah dan ada juga yang menambahkan petis udang sehingga rasanya sangat khas.
Krengsengan yang saya buat tidak menggunakan petis udang karena sang petis dari Sidoarjo tak kunjung datang, heuheu.
Resep Krengsengan
Bahan :
500 gr daging kambing dan jeroannya
1/2 buah bawang bombay
1 buah tomat merah, iris
3 buah cengkeh
3 cm kayu manis
500 ml air
2 sdm kecap manis
2 sdm petis udang (optional)
Secukupnya garam
1 sdt gula pasir
Secukupnya minyak goreng untuk menumis
Bumbu halus :
2 buah cabe merah besar
8 siung bawang merah
6 siung bawang putih
2 ruas jahe
1 sdt merica bubuk
1 sdt pala bubuk
3 buah kapulaga
Cara membuat :
1. Â Presto atau rebus dengan metode 5.30.7 daging kambing dan jeroannya.
2. Â Haluskan bumbu.
3. Â Panaskan minyak, tumis bawang bombay dan bumbu halus bersama kayu manis dan cengkeh sampai harum.
4. Â Masukan rebusan daging, tuangi air. Bubuhi garam, gula, dan kecap. Aduk rata. Masak sampai kuah agak menyusut. Masukan potongan tomat, aduk sebentar lalu angkat.
Jadi, selamat berkrengseng-krengseng atau berkicik-kicik ... ini lagunyaaa, eeehhh.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H