Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengenang Masa Kejayaan Gin Blossoms, Band Jangle Pop dengan Lagu-lagunya yang Tak Lekang oleh Masa

28 November 2022   18:14 Diperbarui: 28 November 2022   18:24 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gin Blossoms|sumber : www.last.fm

Salah satu trik pedekate saat saya remaja dulu adalah pinjam-meminjam kaset. Nah, salah satu kaset yang pernah mampir ditangan saya saat gelombang pedekate bersemi adalah "Congratulation's I'm Sorry" milik Gin Blossoms.

Yap, teman saya yang menggiwing kaset band jangle pop-alternative rock yang berasal dari Tempe, Arizona itu melancarkan serangan "Personal Approach" dengan sukarela men-downgrade bebunyian musik yang kerap ia dengarkan, dari musik underground yang gahar menjadi musik pop yang cocwit.

Saat ia mengulurkan kaset bercover nuansa warna nano-nano milik Gin Blossoms itu, saya merasa sangat penasaran dengan isinya.  Berhubung, walkman satu-satunya ketinggalan di rumah, maka saya pun harus sabar menanti jam pulang.

Lalu tibalah hari-hari di mana saya tenggelam dengan mendengarkan muatan album ketiga dari band seangkatan Toad The Wet Sproket dan Better Than Ezra itu.

Nama Gin Blossoms sendiri terdengar unik ya.  Saat pertama membaca nama di cover kasetnya,  saya jadi kepikiran dengan cocktail highball bernama Gin and Tonic, heuheu.

Namun, nyatanya nama Gin Blossoms sendiri diambil dari foto komedian W.C. Fields dalam buku karangan Kenneth Anger "Hollywood Babylon."   Gin Blossoms merujuk pada wajah berbintik kemerahan dalam bahasa slang untuk penyakit kulit yang bernama rosacea.

Gin Blossoms berdiri tahun 1987 berisi para pemuda random dari band random lalu menjadi sangat menarik ketika mereka mengedepankan suara gemericing gitar atau jangly dalam lagu-lagunya.

Ya, Doug Hopkins mendirikan band bersama bassist Bill Leen,  Jesse Valenzuela, dan Robin Wilson.  Mereka ngeband di sebuah bar setiap Jumat dan Sabtu malam.

Debut album mereka "Dusted" rilis pada tahun 1989 yang direkam dan dipasarkan secara lokal di bawah label independen, San Jacinto Records.  Saya sendiri mendengarkan Gin Blossoms saat mereka telah merilis album ketiga, setelah itu baru mundur ke album kedua dan pertama.

Nah, di album ini ada dua lagu yang menjadi kojo yaitu "Found Out About You" dan "Hey Jealousy" yang sangat menyenangkan untuk didengar.  Dua lagu ini ditulis oleh sang gitaris, Doug Hopkins.  Selama rentang tahun 1987 sampai 1992, Hopkins menjadi gitaris dan penulis lagu utama band yang kini telah merilis 6 album tersebut.


Hopkins merupakan personil andalan dengan lagu-lagu hebat yang ia tulis.  Sayangnya, Hopkins dilanda depresi, kemungkinan memiliki gangguan bipolar, dan akhirnya tenggelam dalam pelukan alkohol nan memabukkan.

Hopkins diketahui telah melakukan percobaan bunuh diri sebanyak lima kali namun gagal.  Pada bulan Desember 1993, setahun setelah ia dipecat oleh bandnya Hopkins ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala pada usia 32 tahun.

Sayang disayangkan, sosok brilian, terpelajar, dan kharismatik itu akhirnya pergi untuk selamanya hanya beberapa bulan sebelum lagu "Hey Jealousy" yang ia tulis menduduki peringkat atas tangga-tangga lagu di Amerika sana.

Kebrilianan Hopkins dapat ditemukan di album kedua mereka "New Miserable Experience" di mana ia menulis setengah dari muatan lagu yang mendiami album tersebut.  Lagu-lagu yang ditulis oleh Hopkins sangat mudah dikenali karena selalu berkisah tentang keputusasaan dan alkoholisme.

Album yang telah terjual lebih dari 4 juta kopi di bawah label besar A&M itu memuat kembali nomor "Found About You" yang berkisah tentang seorang mantan kekasih dan "Hey Jealousy" yang bertutur tentang seorang pecandu alkohol yang membutuhkan teman.

Lagu-lagu milik Gin Blossoms pada era itu bikin dilema, kisahnya pahit-getir namun melodinya riang-gembira.

Selain dua lagu yang saya sebutkan di atas,  pada dasarnya semua lagu di album kedua mereka ini semua terasa bergemericing di telinga termasuk "Until I Fall Away", Alisson Road", dan "Mrs. Rita.

Bebunyian gitar dari band yang kini beranggotakan Bill Leen, Jesse Valenzuela, Robin Wilson, Scott "Scotty" Johnson, dan Scott Hessel

itu sangat khas sehingga langsung dapat dikenali oleh para penggemarnya.

Album ketiga mereka "Congratulation  I'm Sorry" rilis pada tahun 1996.  Pertama kali saya mendengarkan Gin Blossoms, ya di album ini jadi tidak seperti penggemar beratnya yang misuh-misuh memvonis sang album meniru album sebelumnya, garing, dan membosankan, saya sih senang-senang saja mendengarkan muatannya.

Di album yang telah disertifikati platinum oleh R.I.A.A itu terdapat bonus track berjudul "Till I Hear It From You" yang merupakan soundtrack film "Empire Records," salah satu film remaja yang saya sukai dengan Liv Tyler dan Rory Cochrane di dalamnya.


Adapun singel-singel yang mereka rilis untuk album ini adalah "Follow You Down"yang menjadi hits di radio, "Day Job", "As Long as It Matters" yang masuk nominasi Grammy Award, dan "Not Only Numb" yang flat namun enak didengar.


Dalam album ini bebunyian gitar dan drum terasa lebih keras dari pendahulunya.  Liriknya pun variatif dari cinta, rasa frustasi sampai mengasihani diri sendiri yang tertera jelas di nomor "My Car."

Sebuah pendapat mengemuka, pada dasarnya, Gin Blossoms bagi Pearl Jam sama dengan Bon Jovi bagi Metallica, ringan, tak mengancam, namun mengendap-endap di tangga lagu Top 40.

Setahun setelah merilis album ketiga mereka yang cukup sukses di pasaran, band ini pun bubar.  Mereka mengadakan reuni pada tahun 2001 lalu merilis album Major Lodge Victory (2006), No Chocolate Cake (2010), dan Mixed Reality (2018) yang mana tidak saya ikuti sama sekali.

Dulu, di antara ramainya gemuruh suara grunge, Gin Blossoms menebarkan keunikan tersendiri dengan aliran jangle popnya. Lagu-lagunya yang terdengar ringan membuat sebagian penikmat musik mendudukkan mereka di barisan band penghibur pesta seperti halnya Sugar Ray.

Saya sendiri tidak sepakat.  Bagi saya lagu-lagu Gin Blossoms memiliki melodi dan harmoni yang ditulis dengan indah. Hal inilah yang membuat lagu-lagu mereka selalu menyenangkan untuk didengar pun tak lekang ditelan masa.

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun