Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Braless, dari Gerakan Anti-Bra Sampai Menjadi Tren Fesyen di Kalangan Selebriti Dunia

17 Oktober 2022   21:36 Diperbarui: 17 Oktober 2022   21:50 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Met Gala 2022 yang digelar bulan Mei kemarin cukup membuat mata berkunang-kunang.  Betapa tidak, banyak selebriti wanita yang memilih tampil braless alias no kutang-kutang style.

Ya, dari Vanessa Hudgens, Kaia Gerber, Camila Cabello, Hailey Bieber, Cara Delevinge, Kim Kardashian, Nicky Minaj, sampai Gwen Stefani tampil braless sehingga malah memunculkan tema tersendiri bagi acara penggalangan dana untuk Institut Kostum Seni Metropolitan Museum itu.

Para wanita tampil tanpa bra ini sebenarnya telah ada sejak tahun 60-an.  Ya, saat itu muncul sebuah gerakan yang disebut anti-bra, hal ini dimulai sebagai pembalasan terhadap norma-norma feminim.

Pagelaran Miss America Pageant di Atlantic City yang dihelat pada tahun 1968 merupakan cikal-bakal adanya gerakan anti-bra tersebut.

Saat itu, beberapa produk feminim seperti bra, pakaian ketat,  korset, alat make-up, dan bulu mata palsu dibuang ke tempat sampah sebagai protes "feminitas yang dipaksakan."  Walaupun barang-barang itu dibuang namun tak ada yang dibakar pun tak ada perempuan yang melepas bra-nya.

Berbeda dengan gelombang protes kedua yang terjadi di tahun 1969.  Ada bra yang dibakar yang terkenal dengan istilah "bra burning" dan ada yang melepas bra-nya selama demonstrasi yang berlokasi di luar sebuah gedung departement store di San Fransisco.

Tokoh gerakan anti-bra yang paling menonjol adalah Gloria Steinem.  Ia merupakan seorang aktivis sosial yang membantu penerbitan beberapa majalah seperti New York Magazine, The National Women's Political Caucus, dan The Feminist Ms. Magazine.  Wanita yang berprofesi sebagai jurnalis ini menjadi salah satu tokoh yang paling menonjol dari gerakan pembebasan perempuan.

Nah, seiring dengan berjalannya waktu, gerakan anti-bra pun mulai menjadi sebuah tren fesyen tersendiri.

Pada tahun 1970-an, supermodel Jerry Hall menghiasi sampul Fashion Glossies tanpa bra dalam balutan kemeja putih berkancingnya.  Mantan kekasih Mick Jagger, vokalis Rolling Stones ini melanjutkan tren braless yang dipicu oleh gerakan anti-bra di tahun-tahun sebelumnya.

Beberapa tahun kemudian, tampilan tanpa bra menjadi umum di catwalk dan kembali Jerry Hall lah yang tampil braless dengan memakai wrap dress rancangan Diane von Furstenberg.

Dari catwalk, tren braless merambah ke layar lebar.  Film garapan sutradara Martin Scorsese yang bertajuk "Taxi Driver" menjadi film yang menampilkan Cybill Shepherd tanpa bra.  Ya, ia memakai gaun rancangan Diane von Furstenberg, wrap dress yang ikonik saat berada satu scene dengan Robert De Niro.

Bianca Jagger (lagi-lagi Jagger) yang merupakan ikon gaya abadi selama tahun 70-an kerap memakai atasan berdada rendah tanpa memakai bra.  Kabarnya hal ini pernah membuat Mick Jagger kalang-kabut saat ibunya berkunjung ke rumahnya karena Bianca menolak untuk  mengganti atasan tipis tanpa branya dengan pakaian lainnya.

Selain model catwalk dan bintang film, tren braless pun mampir di kancah musik.  Front-woman grup rock Blondie, Debbie Harry yang selalu bergaya mod, punk, dan glam itu kerap tampil tanpa bra.  Gaya inilah yang akhirnya menjadi tampilan khasnya.

Tahun 90-an ada supermodel asal Inggris, Kate Moss yang kembali mempopulerkan tampilan tanpa bra setelah tahun 80-an diramaikan oleh bra unik berbentuk cone rancangan Jean-Paul Gaultier yang dipakai Madonna.

Walaupun Madonna sangat terkenal dengan cone bra-nya namun di pertengahan tahun 90-an, ia berlenggak-lenggok di catwalk tanpa bra bahkan bertelanjang dada.

Masih di pertengahan tahun 90-an, Jennifer Aniston yang menjadi pemeran Rachel Greene di film sitkom "Friends", tak hanya mempopulerkan tatanan rambutnya namun menjadikan tren braless hinggap di layar kaca.  Ia kerap kedapatan tidak memakai bra di scene-scene film yang beberapa waktu silam merilis edisi reuninya.

Memasuki tahun 2000-an, merk lingerie terkenal, Victoria Secret merilis wonder bra yang langsung menjadi tren di kalangan para wanita.   Namun, sepuluh tahun kemudian, semua berbalik.  Tren braless kembali hadir utamanya di tahun 2012 dengan adanya kampanye #FreetheNipple yang kontroversial.  

Hal ini dipicu karena adanya standar ganda dan penyensoran tubuh wanita di media sosial.  Kampanye ini menganjurkan bahwa puting wanita harus diterima secara hukum dan budaya.  

Kendall Jenner, Miley Cyrus, Rihanna, dan Chrissy Teigen adalah beberapa selebriti yang mendukung kampanye ini.  Mereka dengan segera membuang branya masing-masing.

Bila di CFDA Awards tahun 2014 ada Rihanna yang braless, maka di Met Gala tahun 2015 giliran Beyonce yang tampil non-bra.  Tahun-tahun selanjutnya ada Kylie Jenner dan Zoe Kravitz.  Dan tibalah puncaknya di Met Gala 2022 yang dihelat bulan Mei silam.

Tren braless di tahun-tahun ini dipicu pula dengan adanya pandemi.   Ya, pandemi yang mengharuskan orang-orang tinggal dan bekerja di rumah membuat tren  pakaian yang lebih santai naik ke permukaan termasuk tanpa bra.

Namun, tren braless di kalangan selebriti disambut dengan sinis seperti yang dikemukan oleh Dr. Kirsty Fairclough dari Manchester Metropolitan University.  Dilansir dari The Guardian, ia berkata "Ini bukan tentang feminisme, namun upaya putus asa selebritis untuk menghidupkan kembali brand mereka."

Terlepas dari perdebatan  yang muncul dalam tren ini, ternyata braless itu memiliki manfaat tersendiri.  Tanpa bra sirkulasi darah di sekitar dada akan mengalir lancar, lebih nyaman dalam keseharian, tidur lebih nyenyak, terhindar dari iritasi kulit, dan tentu saja mengurangi pengeluaran.

Tanggal 13 Oktober ditetapkan sebagai "No Bra Day", namun hal ini tidak ada sangkut-pautnya dengan gerakan anti-bra dan tren fesyen sekalipun.  "No Bra Day" bertujuan meningkatkan kesadaran pada deteksi dini kanker payudara yang diinisiasi oleh Mitchell Brown, dokter bedah plastik Kanada pada tahun 2011 silam.

Gerakan satu hari tanpa bra ini mengajak para wanita untuk tidak mengenakan bra sebagai bentuk kepedulian untuk para penyintas kanker payudara.

Sekian.

Referensi bacaan : Yahoo, guardian, crfashionbook, lifeandstylemag, cnn.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun