Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Cradle of Filth, Band yang Tak Ingin Terkekang oleh Genre

27 Juli 2022   18:43 Diperbarui: 27 Juli 2022   18:44 2629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cradle of Filth | sumber : www.gbhbl.com

Dan tibalah kita di album keenam yang lebih sukses membawa mereka bergumul di arus utama yaitu "Nymphetamine."  Album yang rilis tahun 2004 silam ini menggeber dua single jagoannya yaitu "Nymphetamine" dan "Devil Woman."

Nomor "Nymphetamine" sendiri ada dua bagian yaitu "Nymphetamine Fix" dan "Overdose."  Album ini menjadi album terlaris dan membuat pesohor papan skateboard Amerika, Bam Margera mengajak Dani Filth berkolaborasi dalam sebuah proyek berjudul "F**kface Unstoppable."


Nah, antara rentang tahun 2006 sampai 2017, band yang juga distempel bergenre symphonic black, gothic black, dan dark metal itu dengan lancar jaya menelurkan 7 album yang masing-masing berjudul Thornography (2006), Godspeed on the Devil's Thunder (2008), Darkly, Darkly, Venus Aversa (2010), The Manticore and Other Horrors (2012), Hammer of the Witches (2015), dan Cryptoriana -- The Seductiveness of Decay (2017). Cukup produktif juga ya mereka ini.

Saya takjub dengan band yang telah manggung dua kali di Indonesia ini karena personilnya kerap tampil dengan dandanan yang menyeramkan.  Konser mereka pun acap kali dihiasi dengan seni teaterikal bernuansa horor.

Suara vokalisnya yang memiliki rentang vokal lima oktaf ini, jujurly serem banget, bagai suara Gollum di film The Lord of The Rings.  Ia kerap melolong, menjerit serak, dan menggeram.  Terkadang suaranya mengerikan, terkadang sangat murung, pedih, dan suram.

Namun demikian, warna suara pria yang masa kecilnya akrab dengan alat musik biola ini justru menjadi salah satu signature kuat bagi band ini karena keunikannya.

Tahun 2021 silam, Cradle of Filth telah merilis album ke-13 mereka "Existence is Futile" dengan mengedepankan tiga single berjudul "Crawling King Chaos", "Necromantic Fantancies", dan "How Many Tears to Nurture A Rose."

Album ini merupakan ramalan malapetaka yang menyeramkan di antara aransemen orkestra sinematik dan kekuatan bebunyian gitar yang berlimpah ruah.  

Saya sendiri gak terlalu kuat mendengar full albumnya, maklum lah ya telinga ini gak bisa terlalu akrab dengan musik metal jalur ekstrim.  Namun, banyak penggemar garis kerasnya berpendapat bahwa album yang berisi 12 tracks ini sangat seksi, seram, familiar sekaligus menenangkan.

Sebagai band black metal, Cradle of Filth kerap dicap sebagai band yang berdekatan dengan okultisme, setan jadi-jadian, dan sejenisnya, namun nyatanya referensi lirik mereka tentang satanisme sangatlah jarang.  Citra setan yang kerap digunakan hanyalah untuk nilai kejutan daripada kepercayaan.

Di sebuah kesempatan, sang frontman yang bernama lengkap Daniel Lloyd Davey itu menyarankan kepada para pendengar dan kritikus untuk menemukan makna dari literatur dan karya seni yang digunakan untuk menghargai apa yang dimaksud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun