Dalam dunia musik wabilkhusus di Indonesia, kita mengenal beberapa trio vokal yang kesohor.Â
Bila bapak saya dulu kerap mendengarkan Lex Trio, maka saya mengenal Trio Libels, Trio Kwek-kwek, Trio Lestari, dan tentu saja Trio Macan, aaummm.
Trio Macan terkenal dengan lagunya yang berjudul "Iwak Peyek." Lagu yang, ya ampun ramainya itu dirilis tahun 2007 silam. Iwak peyek ini artinya lauk makan berupa peyek.Â
Secara harfiah, kata "iwak" artinya adalah ikan dalam bahasa Jawa. Bila orang Jawa Timur menggunakan kata "iwak" untuk lauk-pauk maka orang Jawa Tengah menyebut lauk dengan lawuh.
Nah, iwak yang dimaksud orang Jawa merupakan segala jenis lauk-pauk teman nasi. Untuk membedakan dengan iwak yang berarti ikan yaitu dengan menyebutkan jenisnya, misalnya iwak mujaer (ikan sesungguhnya) atau iwak peyek (lauk teman nasi).
Peyek atau rempeyek memang enak dijadikan teman nasi. Rasanya yang gurih dengan tekstur garing renyah membuat rempeyek duduk sama tinggi dengan lauk nasi lainnya.
Dilansir dari mediapijar.com, rempeyek berasal dari kata rempah-rempah (bahannya) dan jiyek yang memiliki makna gepeng dan lebar.
Menurut catatan sejarah, olahan rempeyek telah dikenal sejak abad ke-16 dan Jogyakarta menjadi daerah asalnya demikian yang tertera dalam buku bertajuk "Mataram Islam" karya H.J. De Graaf.
Kala itu Ki Ageng Pamanahan diperintahkan oleh Sultan Hadiwijaya untuk melakukan "bedhol desa" yang dilakukan dari daerah Surakarta menuju Alas Mentaok.
Nah, saat beristirahat di tepian sungai, rombongan Ki Ageng Pamanahan disambut oleh Ki Gede Karanglo yang mempersilakan rombongan untuk beristirahat di rumahnya. Ki Gede Karanglo pun menyajikan menu makan berupa nasi putih, pecel kenikir, dan rempeyek.