Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Drummer Foo Fighters, Taylor Hawkins Meninggal Dunia, Inilah Jejak yang Ditinggalkannya!

27 Maret 2022   21:29 Diperbarui: 29 Maret 2022   14:31 1869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drumer Foo Fighters, Taylor Hawkins. (sumber: Instagram/@taylorhawkinsofficial via kompas.com)

Kabar duka datang dari band yang baru saja merilis film layar lebar pertamanya yang berjudul "Studio 666" pada bulan Februari kemarin, Foo Fighters.

Drummer mereka, Taylor Hawkins ditemukan meninggal dunia di kamar hotel sesaat sebelum mereka tampil di Festival Estreo Picnic, Bogota, Kolombia, Jumat kemarin.

Sampai saat ini belum diumumkan sebab-musabab kepergiannya yang secara tiba-tiba, namun sebelumnya diketahui bahwa ia mengeluhkan nyeri di dada.

Adapun kabar terbaru datang dari pihak Kejaksaan Agung Kolombia bahwasannya hasil tes urine yang dilakukan terhadap sang drummer itu menunjukkan adanya 10 zat adiktif di tubuhnya di antaranya mariyuana, antidepresan trisiklik, benzodiazepine, dan opioid.

Hawkins memang dekat dengan obat-obatan, bahkan pada tahun 2001, ia sempat mengalami overdosis dan koma selama 2 minggu. Setelah tahun terburuknya itu, ia mengaku mengalihkan hobinya mengkonsumsi obat-obatan dengan bersepeda gunung.

Taylor Hawkins merupakan drummer yang bergabung dengan Foo Fighters sejak tahun 1997 silam.

Di samping menjadi drummer bagi band asal Seattle itu, pria bernama lengkap Oliver Taylor Hawkins ini memiliki proyek sampingan seperti The Coattail Riders, supergrup NHC bersama Dave Navarro dan Chris Chaney, The Birds of Satan, serta menjadi drummer untuk band progressive rock, Coheed and Cambria.

Taylor Hawkins | sumber: www.nytimes.com
Taylor Hawkins | sumber: www.nytimes.com

Mulai bermain drum sejak usia 10 tahun, pria yang juga gape bernyanyi ini sangat menyukai nomor-nomor dari The Beatles dan Bee Gees. Namun hidupnya berubah ketika ia menghadiri konser Queen di Irvine Meadows Amphitheatre

yang membuatnya terobsesi dengan rock and roll dan menjadikan Roger Taylor sebagai pahlawannya. Ia berkata kepada ibunya bahwa suatu saat ia akan berada di tempat itu seperti halnya Queen.

Dan 15 tahun kemudian, perkataannya terbukti. Tak hanya berada di stage yang sama namun ia pun akhirnya dapat berkolaborasi dengan dua anggota Queen, Roger Taylor dan Brian May.

Di samping Queen, band seperti Rush, The Police, Genesis, dan Van Halen pun mulai ia dengarkan. Gaya permainan Neil Peart, Phil Collins, dan Alex Van Halen ia perhatikan dengan seksama.

Tiga tahun sebelum ia bergabung dengan Foo Fighters, Hawkins bekerja di sebuah toko musik dan mulai bermain drum untuk band Sylvia. 

Tak lama, Sylvia ia tinggalkan karena pria kelahiran 17 Februari 1972 ini direkrut oleh Sass Jordan, rocker blues yang akan mengadakan tur ke Eropa sebagai band pendamping Aerosmith.

Setelah bermain untuk Sass Jordan, ayah dari Oliver, Annabelle, dan Everleigh ini bergabung dengan band pengiring tur Alanis Morissett ketika album ketiga solois asal Kanada itu, Jagged Little Pill menjadi nomor #1 di 13 negara.

Tahun 1997, Taylor menggantikan drummer Foo Fighters, William Goldsmith. Berdasarkan pengakuannya, ia lah yang menawarkan dirinya kepada Dave Grohl untuk menempati posisi tersebut ketika secara tidak sengaja mendengar kabar bahwa Foo membutuhkan drummer baru dari stasiun radio KROQ.

Setelah jamming beberapa kali dengan Grohl, ia pun direkrut. Bermain untuk seorang drummer legendaris tak membuat pria berambut pirang ini gentar.

Ia menyebutnya sebagai tantangan dan akan terus belajar untuk menjadi sekreatif mungkin dalam memainkan drum kit-nya.

Di sela-sela kesibukannya bersama band yang telah berdiri sejak tahun 1994 itu, pria energik ini merilis album solonya bersama bandnya The Coattail Riders yaitu "Taylor Hawkins and The Coattail Riders", "Red Light Fever", dan"Get The Money."

Album solo ketiganya ini menampilkan banyak bintang tamu seperti Dave Grohl, Pat Smear, Perry Farrel (Jane's Addiction), Joe Walsh (The Eagles), Chrissie Hynde (The Pretenders), Mark King (Level 42), Steve Jones (Sex Pistols), dan tentu saja drummer Queen yang telah memberinya inspirasi, Roger Taylor.

Selain menjadi drummer, Hawkins pun menjadi vokalis kedua Foo Fighters. Ia menjadi lead vocal di nomor Pink Floyd yang berjudul "Have a Cigar" yang rilis di album "Learn to Fly" dan "Mission : Impossible 2.

Hawkins pun bernyanyi untuk lagu "Cold Day in the Sun" di album "In Your Honor" dan "Sunday Rain" di album "Concrete and Gold.

Di gelaran Lollapalooza Argentina, ia membawakan lagu milik Queen "Somebody to Love" sementara Grohl menggantikannya sebagai drummer. Tak disangka, penampilan itu menjadi yang terakhir bagi Hawkins.

Banyak penggemar yang mengkhawatirkan keadaan Dave Grohl secara Hawkins merupakan teman terdekatnya. Sebagai seorang drummer, Grohl dulu kehilangan frontman-nya, Kurt Cobain, kini setelah ia menjadi frontman Foo Fighters, Grohl harus kehilangan drummernya. 

Ya, Dave Ghrol selalu ada di belakang lalu ditinggal pergi. Namun demikian, semoga ia baik-baik saja.

Dave Grohl bersama Kurt Cobain dan Taylor Hawkins | sumber foto: pinterest we heart it
Dave Grohl bersama Kurt Cobain dan Taylor Hawkins | sumber foto: pinterest we heart it
Saya sendiri selain menikmati permainan drum Hawkins di nomor-nomor keren milik Foo Fighters juga kerap dibuat terbahak ketika melihat aksi sang drummer yang sangat komedi di beberapa video musik mereka.

Ya, komedi adalah nama tengah Hawkins karena baginya semua hal itu lucu bahkan kehidupan sekalipun.

Kini, drummer yang dinobatkan majalah Rhythm sebagai Best Rock Drummer pada tahun 2005 ini telah pergi untuk selamanya meninggalkan jejak kehidupan berupa karya musik, semangat, harapan, dan tentu saja tawa.

Selamat jalan Taylor Hawkins.

Sekian

*Dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun