Harga tempe naik lagi seribu rupiah per papannya. Hal ini terjadi karena harga kedelai mengalami kenaikan lagi dan lagi. Beberapa minggu kemarin, para penjual tempe mogok jualan selama 3 hari dan rasanya ada yang hilang.
Ya, saya selalu memiliki stok tempe setiap hari, jadi ketika ia menghilang bagai ada lubang menganga di hati ini. Tempe merupakan bahan makanan yang murah dan mudah diolah baik menjadi teman nasi pun camilan.
Tak hanya digoreng tempe pun dapat dimasak menjadi berbagai macam olahan seperti tempe bacem, tempe penyet, tempe tepung, orek tempe, kering tempe, terik tempe, dan bola tempe teriyaki.
Saya biasanya memasak teriyaki menggunakan daging sapi atau ayam, namun kali ini tempe sebagai sumber protein nabati pun ingin unjuk gigi.
Teriyaki sendiri merupakan nama sebuah teknik memasak yang berasal dari Jepang. Teknik memasak ini kabarnya hasil inovasi para imigran Hawaii di Jepang sekitar abad ke-17.
Mereka menggunakan bahan-bahan lokal yang tersedia untuk mengolah makanan. Butuh beberapa kali percobaan sehingga akhirnya sampai di olahan teriyaki yang kini sangat populer di kancah perkulineran dunia.
Nama teriyaki sendiri berasal dari dua kata yaitu "Teri" yang artinya bersinar sedangkan "Yaki" berarti dipanggang atau dibakar. Mengapa bersinar? Karena olahan ini akan terlihat shinning shimmering splendid berkat karamelisasi dari gula yang ada di dalamnya.
Sebelum dipanggang atau dibakar, daging atau ikan dimarinasi dahulu dengan saus teriyaki. Saus teriyaki ini terbuat dari shoyu atau kecap asin khas Jepang, mirin, dan gula. Kini, sudah banyak saus teriyaki siap pakai yang beredar di pasaran.
Di Indonesia sendiri, olahan teriyaki berkembang sedemikian rupa dengan tambahan bumbu lainnya seperti bawang bombay, bawang putih, dan jahe.
Nah, kini saatnya memadukan teriyaki khas Jepang dengan tempe khas Indonesia.