Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

"Piss" Album Ketiga Slank yang "No Skip"

11 Maret 2022   12:43 Diperbarui: 12 Maret 2022   19:15 3778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover album Slank "Piss" (1993). Sumber: Slank.com

Sebagai remaja tahun 90-an, gak sah rasanya bila tak mendengarkan nomor-nomor dari salah satu band rock legendaris tanah air, Slank.  

Yap, saya bukanlah penggemar garis keras band yang telah berdiri sejak tahun 1983 itu namun ada satu album mereka yang membuat saya mengerti bagaimana Slank selama beberapa dekade ini tetap menjadi band yang disayangi oleh penggemarnya.

Lucunya, saking militannya, para penggemar band ini kerap membawa bendera Slank di berbagai event yang mereka hadiri, gak peduli itu acara musik dangdut atau pertandingan sepakbola.  Pokoknya Slank harga mati, heuheu.

Slank sendiri mulai merilis album sejak tahun 1990 yang berjudul "Suit-suit...He-he (Gadis Sexy).  Sungguh judul yang sangat sederhana dan lekat dengan keseharian anak muda zaman itu.  Setahun kemudian mereka pun kembali merilis album bertajuk "Kampungan."

Nah, album ketiga mereka yang berjudul "Piss" merupakan satu-satunya album Slank yang saya miliki. Dirilis tahun 1993, Piss menjadi album yang saya sukai baik dari muatannya pun covernya.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Cover kaset berwarna abu-abu yang idenya dicetuskan oleh Bimbim ini bergambar tetangga Slank, Aji Tarmo yang bertelanjang dada.   Dua kalung menghiasi lehernya dengan bandul berupa simbol peace (piss) dan untaian huruf membentuk kata Slank.  Sederhana namun memiliki makna yang dalam.

Slank menghiasi cover kertas bagian dalamnya dengan gambar KTP masing-masing personilnya yaitu Bimbim, Indra, Bongky, Pay, dan Kaka.  Sepanjang karir saya menjadi pemilik album-album kaset dalam dan luar negeri, baru kali ini ada yang begini.  Sangat menarik dan antimainstream.

Slank formasi 13|sumber : tagar.id
Slank formasi 13|sumber : tagar.id

Nah, di balik untaian KTP itu, terdapat lirik dari 13 lagu, ucapan terima kasih, dan tidak terima kasih.  Saya senang bila sebuah kaset disisipi dengan lirik-lirik lagunya karena bisa nyanyi bareng dengan vokalisnya, ya kan?

Album ini masuk dalam salah satu album yang dari awal hingga akhir gak ada yang perlu di-skip.  "Mau (Beli) Tidur" mengawali perjalanan saya menikmati nomor-nomor album yang kini telah menginjak usia 29 itu.  Lagu penuh dilema ini pelan di awal dan menggugah di pertengahan.  

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Nomor "Piss" yang menjadi judul album sekaligus sebuah jargon dengan arti "damai" yang dulu sangat populer di zamannya ini beraroma rock and roll berhias teriakan Kaka yang masih fresh dengan pesan perdamaian di dalamnya.

Slank terkenal dengan lirik-lirik sederhana dengan bahasa keseharian yang kental, salah satunya terpapar di lagu "Histeris."  Bagaimana keinginan merusuh dapat menjadi sebuah lagu yang dapat melepaskan emosi negatif dalam hati.

"Kirim Aku Bunga" menjadi single kedua album yang mendapatkan anugerah "Best Selling Album" katagori rock alternatif dari BASF tahun 1993 ini. Lagu cinta menjadi salah satu kekuatan Slank, namun mereka tak harus termehek-mehek dalam mengekspresikan rasa seperti yang tersurat dalam lirik lagu ini yang memiliki pesan positif.

Kata cinta pun menghiasi lagu "Korban Tradisi" yang menyoroti fenomena pergaulan remaja masa kini.

"Begitu Saja" dan "BMW" menjadi dua lagu pendek yang sangat menghibur.  Yap, "Begitu Saja" menjadi salah satu lagu favorit saya dengan "bangsat" yang bisa jadi tumilak, bisa jadi seorang gadis, heuheu.

Nah, mendengarkan "Anyer 10 Maret" selalu membuat hanyut.  Suara deburan ombak yang menghiasi lagu membuat nomor balad ini begitu menyentuh.

Slank selalu hadir dengan lagu-lagu berbau sosial politik seperti "Cekal", "Firasat", dan "Main Monopoli."  Menariknya di lagu "Cekal" terdapat suara serutan gergaji yang dilakukan oleh Indra ketika iseng menggergaji sebuah kursi.

Lagu pelan menghiasi album yang dikerjakan selama 2 tahun ini seperti "Percuma."   Solo piano yang dimainkan oleh Indra Qadarsih dalam lagu ini cukup menyenangkan untuk didengarkan.  Adapun kehadiran Rere "Grass Rock" yang memainkan jimbe dalam nomor "Tepi Campuhan"  memberi warna tersendiri.  

Kini, Slank telah memiliki 24 album studio yang dirilis di antara pergumulan mereka dengan masalah pribadi dan pergantian personil.  Mereka masih menjadi salah satu band rock tanah air berbasis penggemar yang besar dengan julukan slankers.

Walaupun saya sudah tidak mengikuti perjalanan musik mereka sejak album ke-4, namun hal tersebut tak serta merta membuat saya lupa akan lagu-lagu Slank yang sederhana, apa adanya, dan inspiratif.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun