Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Lagu Rock dengan Sentuhan Elemen Orkestra, Ada!

9 Februari 2022   20:53 Diperbarui: 9 Februari 2022   21:06 2020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
One Ok Rock dalam Japan Orchestra Tour 2018| sumber : sound shooter via real sound

Ngobrolin Hans Zimmer dan Michael Kamen dengan Kompasianer Nugraha Wasistha membuat saya teringat akan Metallica.  Yak, band thrash metal satu ini pernah melibatkan Michael Kamen, dalam lagu baladnya yang fenomenal, "Nothing Else Matters."

Aransemen lagu yang berada di album "Black" ini diarahkan oleh sang komposer dengan iringan The San Francisco Symphony Orchestra.

Masih dengan Michael Kamen, Metallica pun tampil dengan sentuhan elemen orkestra di album live-nya yang rilis tahun 1999 silam, "S&M."

Kok bisa ya, lagu metal bersanding dengan sebuah orkestra yang biasanya memainkan lagu-lagu klasik.

Eits, jangan salah.  Musik metal nyatanya memang dekat dengan alunan musik dari kelompok pemain string, woodwind, brass, keyboard, harpa, dan perkusi itu.

Profesor Adrian North dari Universitas Heriot-Watt di Edinburgh pernah meneliti tentang hubungan antara kepribadian dan preferensi musik yang menghasilkan kesimpulan bahwa pendengar heavy metal dan musik klasik memiliki lebih banyak kesamaan.

Ya, selain sama-sama berbagi kecintaan dengan seni teater kedua penggemar musik ini merupakan pribadi tertutup, kreatif, dan nyaman dengan diri mereka sendiri.

Musisi klasik dan metal sangat ahli dengan apa yang mereka geluti, menghabiskan sebagian besar hidup mereka dengan berlatih dan mengasah keterampilannya dalam menyalurkan ekspresi mereka.

Dilihat dari jenis keluaran musiknya, banyak metalhead yang lebih banyak menyukai alunan biola Niccolo Paganini, dan komposisi dari Vivaldi, Bach, dan Wagner.  Nama-nama besar tersebut memiliki tampilan teaterikal yang mumpuni, berinovasi dengan alunan nada yang mereka hasilkan melalui dorongan nada dan ritmis yang mengagumkan.

Pentolan Deep Purple, Richie Blackmore, mengakui bahwa ia adalah seorang penggemar musik klasik dan banyak karyanya yang dimodelkan pada contoh-contoh musik klasik. Solo keyboard Jon Lord dan solo gitar Blackmore di "Highway Star" yang mirip dengan komposisi milik Bach.

Tak hanya Blackmore, gitaris seperti Yngwie Malmsteen, Eddie Van Halen, dan Rhandy Rhoads meniru permainan gitar mereka pada virtuoso hebat dari era Barok terutama Bach dan Vivaldi. Ya, "Four Seasons" milik Vivaldi merupakan komposisi yang sering dilibatkan oleh para musisi metal dalam lagu-lagu mereka.

Nah, kali ini saya gak akan ngebahas band-band  rock zaman bapak saya yang menggunakan elemen orkestra dalam lagunya seperti The Beatles, Deep Purple, Led Zeppelin, Procol Harum, atau Yes.

Saya juga gak bakalan ngomongin lagu-lagu metal mana saja yang di dalamnya ada pengaruh musik klasik, melainkan akan menjembrengkan beberapa lagu rock favorit saya yang di dalamnya terdapat unsur musik orkestranya.

Percayalah, lagu rock bila diberi sentuhan elemen orkestra menjadi terdengar lebih epik, hangat, dan megah.

November Rain - Guns N' Roses.


Nomor ini menjadi lagu terpanjang dalam sejarah yang dapat masuk ke jajaran tangga lagu Top Ten Billboard Hot 100.

Sentuhan orkestra di lagu yang berada dalam album "Use Your Illusions I" ini diaransemen oleh drummer pengganti Steve Adler yaitu Matt Sorum.

Sorum merupakan jebolan sekolah orkestra dan musik klasik.  Ia ingin memberi sentuhan lembut nan hangat dalam lagu band hard rock itu.

Bring Me To Life - Evanescence.


Band gothic rock ini merilis album bertajuk "Shyntesis" yang di dalamnya terdapat dua nomor anyar dan beberapa lagu dengan sentuhan musik orkestra yang sangat pas saat disandingkan dengan suara Ammy Lee.

Lagu-lagu tersebut diaransemen oleh ayah dari Beck, David Campbell.

Selain "Bring Me to Life", mereka pun membawakan nomor "Lacrymosa" dengan 22 bagian orkestra.  Nomor ini terinspirasi dari film "Amadeus" dan menggabungkan urutan Lacrimosa dari "Requiem of Mozart."  

The Promise - Chris Cornell.


Lagu tentang genosida di Armenia ini merupakan salah satu warisan dari vokalis Soundgarden, Chris Cornell yang sangat menyayat hati.

Lagu yang ditulis untuk film "The Promise" yang dibintangi oleh Christian Bale ini sangat menarik karena diiringi oleh 24 bagian orkestra yang bertujuan untuk membuat lagu ini terdengar klasik dan membuat merinding siapun yang mendengarnya.

Suara mantan pentolan Audioslave yang telah tiada ini terdengar suram namun menakjubkan.

All My Favorite Songs - Weezer.


Berkolaborasi dengan LA Philharmonic and Youth Orchestra Los Angeles, Rivers Cuomo dan kawan-kawan tampil memesona dalam lagu yang berkisah tentang masa lalu yang kelam di mana hal-hal yang harusnya menyenangkan malah membuat seseorang tertekan.

Lagu ini ada di album teranyar mereka "Ok Human" yang rilis tahun lalu.  Weezer merekam lagu ini dengan 38 bagian orkestra.

The Invisibles - Suede.


Suede akan selalu ada di hati, secempreng apapun suara Brett Anderson.  Ya, band brit pop ini memiliki vokalis yang bersuara demikian namun sangat enak didengar.

Nah, dalam lagu "The Invisibles" yang berada di album "The Blue Hour" ini, Suede bekerja sama dengan The City of Prague Philharmonic Orchestra dengan aransemen orkestra dari Craig Armstrong, yang sebelumnya mengerjakan album Coming Up yang rilis tahun 1996 silam.  

Tonight Tonight - Smashing Pumpkins.


Nomor yang berada di album "Mellon Collie and The Infinite Sadness" ini sangat menarik untuk disimak dengan barisan kata yang penuh harapan di akhir lagu.

Videonya disutradarai oleh pasangan Jonathan Dayton dan Valerie Faris berdasarkan sebuah film lama bertajuk "Trip to The Moon" garapan sutradara Perancis, Georges Melies.

Lagu ini direkam bersama Chicago Symhony Orchestra menggunakan 30 strings-section.

Stand Out Fit In - One Ok Rock.


Band rock asal Jepang ini usianya jauh lebih muda dari band-band yang saya sebutkan di atas namun kemampuan bermusik mereka tak kalah dengan para pendahulunya.

"Stand Out Fit In" yang berada di album "Eye of the Strom" ini terdengar sangat kaya dan energik ketika diberi sentuhan musik Orkestra.

Sebanyak 19 lagu mereka bawakan dengan dukungan 53 pemain musik yang tergabung dalam sebuah orkestra saat menghelat konser  One Ok Rock with Orchestra Japan Tour 2018 silam.

Sekian.

Referensi bacaan : cbc.music, rolling stone, nme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun