Ya ngerti sih, karena manggang pempek itu lambreta sodara, butuh waktu yang panjang karena harus menggunakan api kecil agar tidak gosong. Â Nanti bila dipanggangnya dadakan ala tahu bulat, hasilnya malah jadi lima ratusan, gurih-gurih enyoy.
Akan halnya di pempek KP, Â pempek panggang hanya eksis pada hari-hari tertentu. Kata Cici penjualnya, pempek satu ini gak terlalu populer, hanya orang-orang yang telah familiar dengan itu barang yang kerap membelinya.
Nah, bila di pempek Dakocan, beda lagi. Â Koko Chandra sang pemilik, suka-suka bikinnya dan bila ada pesanan saja. Â Dulu bila ia membuat pempek panggang langsung kabar-kabari via WA. Â
Pempek panggang ini harganya mihil, buuunnddd. Satu bulatan dengan diameter 5 cm dibanderol dengan harga 7 sampai 8 ribu rupiah, sedangkan pempek lainnya yang besarnya sama hanya dihargai sekitar 5 ribu rupiah saja. Â Harga tersebut berlaku tahun lalu, entah kini karena sudah lama saya tidak membeli jenis pempek ini.
Oleh sebab itu daripada mengeluarkan uang sebesar 48 ribu untuk medapatkan pempek panggang sebanyak 6 butir mending buat sendiri saja. Ikan tenggiri seharga 40 ribu ditambah printilan bahan lainnya bisa jadi 32 butir, kenyang deh mamak!
Yuk ah, gaasssskeuuunn!!
Resep Pempek Panggang a.k.a Tunu
Bahan :
500 gr daging ikan tenggiri
400 gr tepung sagu
20 gr garam halus
10 gr kaldu bubuk (opsional)
1 sdm gula pasir
350 gr air dingin
Filling :
20 buah cabai rawit hijau
10 gr ebi/rebon, sangrai, haluskan
Secukupnya kecap manis
Cara membuatnya :
1. Â Campurkan air dan daging ikan tenggiri, blender.
2. Â Tambahkan garam, kaldu bubuk, dan gula, aduk rata.
3. Â Masukan tepung sagu sedikit demi sedikit, aduk rata. Â Jangan pakai tenaga ya, apalagi tenaga kuda, nanti adonan bisa meringkik, eh, nanti jadi adonan bisa jadi keras.
4. Â Bagi adonan sesuai selera, lalu bulatkan dan sedikit digepengkan.
5. Â Panggang di atas teflon, bolak-balik sampai matang. Â Ingat, pakai api kecil saja ya, agar adonan matang di tengahnya tapi tidak gosong.