Olahan bubur kacang hijau merupakan salah satu jenis bubur yang saya sukai. Saat kecil dulu saya memiliki tukang bubur kacang hijau favorit.Â
Bapak bubur ini kerap berkeliling kampung dengan menggunakan gerobak kecilnya dan mendetingkan mangkok keramik dengan sendok sebagai tanda bahwa sang bubur siap untuk dibeli.
Olahan bubur kacang hijau dan ketan hitam Si Bapak sangat endes sekali. Â Bubur kacang hijaunya kental dan aroma bubur ketan hitamnya sangat wangi. Â Rasa manis buburnya pas dengan santan kental gurih beraroma daun pandan.
Bubur ini disajikan hangat dalam mangkok keramik berukuran kecil dengan sendok bebek sebagai pelengkapnya.
Sampai saat ini, entah telah berapa banyak tipe bubur kacang hijau yang saya cicipi namun belum ada yang rasanya seenak yang dijual oleh tukang bubur kacang hijau favorit saya tersebut.
Namun demikian, ada beberapa bubur kacang hijau yang selalu terkenang-kenang karena keabsurdannya, eh.
Tersebutlah bubur kacang hijau di tempat saya kos dulu. Â Begitu melihat penampakannya, dalam hati saya bertanya-tanya mengapa bubur kacang hijau kok seperti itu. Â Dalam hati ya, soalnya kalau disuarakan nanti saya ditoyor si euceu-euceu penjualnya.
Bubur kacang hijau ini disajikan dalam sebuah mangkok plastik berwarna merah. Â Kacang hijaunya masih berbentuk butiran, mentah segan mateng gak mau. Â Kuahnya berupa air godogan kacang hijau tersebut lalu dituangi susu kental manis secuprit. Â
Lalu sang penjual pun melengkapinya dengan beberapa potong roti tawar yang terlalu banyak pengembang sampai ngampul-ngampul timbul tenggelam. Â Tapi walaupun absurd, sang bubur tetap saja sukses masuk ke lambung.
Selain itu ada pula bubur kacang hijau yang pemanisnya memakai gula bibit atau gula sakarin secara berlebihan. Â Manisnya itu aneh dan bikin membuat kepala puyeng bagai kelebihan micin.
Nah, karena pengalaman aneh itulah akhirnya saya memutuskan untuk selalu membuat bubur kacang hijau sendiri, itu pun kalau jiwa korsa sedang ada dalam puncaknya. Mengapa? Karena bikin bubur kacang hijau itu lama, beibi.
Tapi itu dulu, saat Naruto belum menjadi hokage ke-7 dan melestarikan budaya ceramahnya yang sakti mandraguna. Iyak, setelah bertemu panci presto, membuat bubur kacang hijau itu bagai membalikkan tangan gorila, eh. Yaaa, pokoknya membalikan tangan siapa aja deh, bebas.
Masalahnya, panci presto saya gede alias berkapasitas 7 liter jadi kalau bikin bubur kacang hijaunya sedikit kayak mubazir aja pakai tempat segede gaban.
Tapi kini tak usah galau tak usah merana karena ada cara lain yang dapat menentramkan hati  yaitu dengan metode 5.30.7.
Iyak, ini bukan nomer togel ya tapi hitungan menit dalam masak-memasak. Â Dengan metode ini, kacang hijau yang dihasilkan cepat lembutnya dan tentu saja menghemat gas. Â Urusan gas itu penting, lha wong sekarang gas yang slogannya "Nyalakan Api Cinta Keluarga" itu sudah naik sebesar 17%, je, mau menyalakan api cinta atau api amarah, heuheu.
Kacang hijau yang merupakan sumber protein, serat, antioksidan, dan fitonutrien yang tinggi ini memiliki banyak manfaat loh seperti melancarkan pencernaan, menjaga berat badan, menurunkan resiko penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan resiko osteoporosis, serta menambah stamina tubuh.
Jadi, saatnya menghajar bubur kacang hijau tapi buat dulu lah ya, mosok dimakan mentah-mentah, gak asoy.
Resep Bubur Kacang Hijau Metode 5.30.7
Bahan :
250 gr kacang hijau
1400 ml air
1 sdt garam
2 lembar daun pandan
150 gr gula merah
65 ml santan instan
Cara membuatnya.
1. Rendam kacang hijau selama 15 - 60 menit.
4. Â Rebus lagi kacang hijau selama 7 menit, dihitung sejak menyalakan api.
5. Â Setelah itu, buka tutupnya, masukan gula merah masak hingga gula larut.
6. Â Tuang santan instan, aduk sampai mendidih.
7. Â Bila santannya dipisah : masak 65 ml santan instan bersama 150 ml air, sejumput garam, dan 1 lembar daun pandan. Â Aduk terus sampai mendidih, tuangi 1 sdt maizena yang telah dilarutkan dengan sedikit air, aduk sampai mendidih.
Sekian.
