Empat dekade telah dilalui oleh Metallica, band thrash metal paling populer di muka bumi dan bulan Desember ini mereka akan merayakan dua hal, 40 tahun berdirinya serta 30 tahun album hitamnya yang fenomenal.
Tahun 1981, Metallica berdiri dan 10 tahun kemudian namanya semakin berkibar berkat "The Black Album."
Metallica lahir dari kegigihan seorang drummer asal Denmark, Lars Ulrich, yang awalnya memasang iklan baris di koran untuk mencari teman ngeband.
James Hetfield tertarik lalu mengundangnya audisi namun nyatanya, sang drummer malah harus menanggung biaya studio sewaan tempat ia diaudisi.Â
Ya, Hetfield yang kala itu merasa ragu, dengan tidak bertanggung jawab malah melarikan diri, hal ini diakuinya bertahun-tahun kemudian.
Meski ditinggal minggat oleh Hetfield, putra Torben Ulrich ini maju terus pantang mundur dan berhasil meyakinkan produser album kompilasi "Metal Massacre" untuk mengijinkannya merekam lagu yang kemudian meminta Hetfield bergabung dengannya.
Metallica pun akhirnya berdiri dengan James Hetfield, Lars Ulrich, Dave Mustaine, dan Cliff Burton sebagai line up-nya.
Nah, saat itu band-band heavy metal asal Inggris seperti Iron Maiden dan Motorhead begitu populer dan disukai di Amerika sebagai bagian dari New Wave of British Heavy Metal, hal inilah yang memacu band-band Amerika tampil lebih heavy dari mereka.
Metallica, Anthrax, Exodus, dan Slayer dengan semangatnya mulai memproduksi suara-suara yang lebih agresif dengan tempo yang lebih cepat dari band-band heavy metal Inggris tersebut. Thrash metal pun lahir.
"Kill 'em All" album debutan Metallica rilis pada tahun 1983 dan mendapat pujian sebagai album tercepat dan terberat yang pernah direkam kala itu.Â
Namun sayang, sebelumnya, Dave Mustaine dipecat karena ketergantungan dengan alkohol. Di kemudian hari, ia membentuk bandnya sendiri "Megadeth" dan mereguk popularitas.
Setahun kemudian "Ride The Lightning" rilis. "Fade to Black" dan "For Whom The Bell Tolls" menjadi lagu jagoan di album yang menampilkan Kirk Hammet sebagai lead guitarist-nya.
Tahun 1986 "Master of Puppets" menyapa penggemar, namun sayangnya saat tur Eropa mereka mengalami kecelakaan yang membuat sang bassist, Cliff Burton pergi untuk selamanya pada usia 24 tahun.Â
Sejak saat itu, Metallica selalu memperingati kematian sang bassist di setiap konser yang mereka gelar sedangkan Jason Newsted segera menggantikan posisi Burton.
Nomor apik "One" yang ada di album "...And Justice for All" rilis tahun 1990, videonya menduduki peringkat #1 di MTV. Hal ini cukup membuat terkejut karena ternyata publik dapat menerima lagu dengan durasi yang sangat panjang. Di tahun yang sama mereka mendapat penghargaan Grammy untuk penampilan metal terbaik.
Album ke-5 mereka rilis pada tahun 1991 yang dijuluki "The Black Album." Penggarapan album ini sangat melelahkan di bawah komando produser kenamaan Bob Rock. Namun, usaha mereka tak sia-sia, "The Black Album" dapat menaklukan tangga lagu di 10 negara. Â
Album yang telah terjual sebanyak 30 juta kopi selama 30 tahun terakhir ini pun dapat menjembatani para penggemar metal dan mainstream.Â
Musiknya masih cepat namun lebih ear catchy bahkan ada yang lembut. Inilah album Metallica satu-satunya yang saya sukai trek per treknya. Kabar baiknya, "Nothing Else Matters" menjadi lagu metal pertama yang diputar di stasiun radio komersil.
Tiga dekade kemudian, James Hetfield mengaku menitikan air matanya ketika Sir Elton John membawakan ulang "Nothing Else Matters" untuk muatan album barunya dan mengatakan bahwa lagu tersebut merupakan salah satu lagu terbaik yang pernah ditulis.
Di peringatan 30 tahun "The Black Album" beberapa musisi multi genre seperti Miley Cyrus, Elton John, Chad Smith, Weezer, Vollbeat, penyanyi R&B Allesia, trio punk Australia The Chants, pianis Igor Levit, termasuk vokalis Depeche Mode, Dave Gahan bergabung dalam "The Metallica Blacklist" yang berisi 53 versi dari 12 lagu yang ada dalam album "The Black."
Di perayaan 40 tahun berdirinya band yang kini beranggotakan James Hetfield, Lars Ulrich, Kirk Hammet, dan Robert Trujillo itu, layanan streaming video baru "The Coda Collection" yang tersedia di Amazon Prime akan hadir dengan acara live streaming global ekslusif bertajuk "Metallica 40th Anniversary - LIVE" selama dua malam.Â
Ya, live streaming gratis ini akan menggeber penampilan band di Chase Centre, San Fransisco pada tanggal 17 dan 19 Desember nanti.
Metallica sendiri mengawali kemitraannya dengan The Coda Collection dengan menggelar live streaming dan film ulang tahunnya mencakup serangakaian film konser, dokumenter, dan konten tambahan lainnya secara ekslusif selama tahun 2022 nanti.
Selain itu, band yang telah menelurkan 10 album ini bekerja sama dengan Amazon Music merilis "The Metallica Takeover" yang berisi pembahasan perjalanan karir mereka mencakup evolusi musik, hits terbesar, dan favorit penggemar.
Selain berfokus pada katalog lagu mereka, "The Metallica Takeover" pun akan menyajikan "The Metallica Blacklist."
Meskipun usia Metallica sudah menginjak 40 tahun, mereka mengaku tidak berniat untuk berhenti dalam waktu dekat. Tidak ada kata pensiun bagi musisi, yang ada hanya menjadi kurang populer, demikian ucap James Hetfield beberapa tahun silam.
Jadi, Metallica akan terus hadir menghibur penggemarnya sampai secara fisik tak dapat lagi melakukannya, demikian janji sang vokalis yang kini tengah sibuk menulis lagu-lagu baru.
Sekian.
Referensi bacaan : udiscovermusic, dw.com, ucr, cnn.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H