Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kangen Bakpia Jogja? Jangan Galau, Bikin Sendiri Saja!

2 Desember 2021   15:05 Diperbarui: 2 Desember 2021   22:19 1490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakpia isi keju | Sumber: Shutterstock/ijp2726 via Kompas.com

Kota Jogja memang selalu membuat rindu. Saat menyambangi kota kelahiran bapak ini saya kerap berjalan-jalan di antara hiruk-pikuk orang di Malioboro, menyusuri Pasar Beringharjo yang bersih dan teratur, nangkring di kantor pos besar, makan nasi kucing di depan kantor gubernuran, jalan santai di tepian sungai Sayidan Gondomanan, dan gak lupa ngubek-ngubek Mirota kepunyaan Om Hamzah yang difotonya saya kira Tante Titi DJ, heuheu.

Nah, setelah kesana-kemari habis-habisan saatnya pulang kandang dan wajib menenteng buah tangan. Biasanya saya membeli camilan favorit yaitu yangko dan bakpia.

Dulu sih seringnya beli bakpia pathuk yang bernomer-nomer itu, tetapi semenjak ada bakpia Raminten-nya Om Hamzah yang boothnya nangkring di depan Mirota (sekarang Hamzah Batik), saya pun putar haluan sejenak karena merasa cocok aja.

Saya menyukai bakpia Raminten karena salah satu isiannya berupa ubi ungu. Selain itu, bakpia ini mempunyai edisi bakpia mini yang bisa dimakan dalam sekali hap.

Bakpia Raminten | kulineran.com
Bakpia Raminten | kulineran.com
Tak hanya Raminten yang memiliki bapkia ukuran mini, Merlino juga punya. Ya, toko bakery Merlino membuat bakpia dengan berbagai varian rasa seperti ubi ungu, cokelat, keju, susu, kacang hijau, kumbu hitam, cappucino, dan green tea.

Bakery yang terletak di Jl. R.E. Martadinata, Pakuncen itu bertekstur kranci di luar dan lembut di dalam dengan filling yang legit dan membludak.

Bakpia Merlino greentea | tangkapan layar dari Facebook bakpia Merlino
Bakpia Merlino greentea | tangkapan layar dari Facebook bakpia Merlino
Dahlah pokoknya kalau sudah masuk toko bakery ini, gak hanya bakpia yang akhirnya ditumpuk depan kasir tapi camilan lainnya juga seperti serundeng pedas, keripik-keripikan, permen, roti, bolu kukus, dan getuk goreng.

Nah, saat terakhir ke Jogja, saya dibuat terjengkang ketika melihat ada outlet bakpia yang antreannya mengular boa. Ah, jadi ngeces buat ikutan ngantre. Bakpia Tugu Jogja, begitu judul yang tertera dalam kemasannya yang "Wih."

Tak seperti bakpia pada umumnya, bakpia model baru ini teksturnya mirip dengan bakpao karena proses pembuatannya dikukus. Gak ada kranci-krancinya lah ya, adanya menul-menul empuk. Fillingnya berbentuk pasta, jadi gak bakalan menemukan sensasi gerinjil-gerinjil kacang hijau.

Bakpia Tugu Jogja | Dokumentasi Pribadi
Bakpia Tugu Jogja | Dokumentasi Pribadi
Bakpia Tugu Jogja ukurannya lebih besar dari bakpia klasik dan dikemas satu-satu menggunakan plastik. Ada dua varian bakpia yang kerap disebut bakpia milenial ini yaitu original dan brownies dengan 4 macam filling, kacang hijau, kacang merah, coklat, dan keju.

Bila saya sedang kangen dengan bakpia dan sedang malas mengekseskusi resep atau menunggu kiriman online yang cukup lama, di Bandung ada yang mirip-mirip, namanya pia. Toko pia ini ada di sekitaran Jalan Pasirkaliki bergabung dengan sebuah kafetaria.

Namanya beda ya, bakpia dan pia. Perbedaannya terletak di cara membuat kulitnya. Ya, bila bakpia kulitnya empuk, maka pia kulitnya kering, renyah dan berlapis-lapis seperti kulit pastry. Mengapa bisa begitu? Karena pia mengalami tiga kali proses lipat pipih sedangkan bakpia hanya satu kali saja. 

Pia dengan merek Pia 170 ini memiliki beberapa varian rasa seperti kacang ijo, coklat, keju, dan roombutter.

Pia 170 | foodiesbites.blogspot.com
Pia 170 | foodiesbites.blogspot.com

Nah, satu lagi pia yang enak dari Bandung adalah pia Loka. Pia ini mejengnya di sebuah tempat makan berjudul Star Kitchen. Jadi, sudah kenyang makan berat, pulang-pulang bawa camilan pia. Harganya sendiri lumayan aduhai karena bahan yang digunakan semuanya premium. 

Pia Loka | Dokumentasi Pribadi
Pia Loka | Dokumentasi Pribadi
Bikin bakpia itu kayaknya ribet banget ya, tapi sebenarnya gak juga sih, hanya membutuhkan niat yang teguh plus kukuh dan berlapis baja aja.

Nah, beberapa waktu silam saya pernah membuat bakpia dengan isian ubi jalar ungu dalam rangka kangen-kangenan dengan bakpia Raminten dan Merlino. Barangkali ada yang berminat membuat bakpia sendiri, berikut saya sertakan resepnya.

Bakpia isi ubi ungu | Dokumentasi Pribadi
Bakpia isi ubi ungu | Dokumentasi Pribadi
Resep Bakpia Ubi Ungu

Kulit Pertama:
125 gr tepung terigu protein sedang
65 gr tepung terigu protein tinggi
2 sdm gula pasir
1/2 sdt garam
100 ml air
200 ml minyak sayur (50 ml untuk adonan, 150 ml untuk merendam)

Kulit kedua:
65 gr tepung terigu protein sedang
25 ml minyak sayur
1/2 sdm margarin

Bahan isian:
200 gr ubi ungu
3 sdm gula halus
2 sdm susu bubuk
2 sdm margarin

Cara membuat isian:
Campur semua bahan, masak di pan anti lengket sampai kering, sisihkan.

Cara membuat kulit:

Kulit Pertama:
1. Panaskan air, masukan gula, aduk rata biarkan dingin, sisihkan.
2. Campur terigu dan garam, tuangi larutan gula dan minyak sayur, adoni sampai kalis.

Kulit kedua sampai proses akhir :
1. Campur semua bahan, aduk rata, sisihkan.
2. Ambil adonan sebanyak 5 gr kulit pertama, tipiskan. Ambil sedikit adonan kulit kedua, ratakan pada permukaan kulit pertama. Lipat seperti amplop, satukan ujungnya, bulatkan.
3. Rendam dalam minyak sayur 15 menit saja.
4. Pipihkan adonan sampai agak tipis, isi dengan bahan isian, bentuk bulat pipih, panggang di oven atau di atas teflon. Bila satu permukaan sudah kering, balikan.

Bakpia ubi ungu | Rihma Suladria via recook cookpad_Ikasepti
Bakpia ubi ungu | Rihma Suladria via recook cookpad_Ikasepti
Selamat mencoba, bila terasa ribet dan mau menunggu, ya mending beli aja. Ingat kawan, sekarang zamannya beli online dan ada jastip juga, jadi jangan dibawa galau segala, eaaaa.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun