Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Ada Red Hot Chili Peppers di Balik Nama Besar Pearl Jam

9 November 2021   14:02 Diperbarui: 20 November 2021   19:05 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase Pearl Jam dan Red Hot Chili Peppers|Alternativenation.net

Dalam dunia musik, sudah lumrah bila beberapa band saling berkaitan satu sama lain dan jarak bukanlah halangan yang berarti.  Ya, dari Los Angeles yang cerah, Red Hot Chili Peppers (RHCP) memiliki hubungan yang cukup erat dengan Pearl Jam yang datang dari kota hujan, Seattle.

Kebetulan dua band ini telah menemani hari-hari saya sejak awal karir mereka yang mencengangkan.  Saya kerap menikmati lagu-lagu RHCP sambil menunggu jam kuliah dimulai dengan berbagi earphone dengan seorang teman,  hal yang cukup menyenangkan.  

Akan halnya Pearl Jam merupakan band yang membuat saya menjadi rajin menabung karena hasrat yang besar untuk memiliki setiap album yang mereka keluarkan.  

Terbentuk beberapa tahun lebih awal, RHCP nyatanya menjadi band yang setidaknya telah membukakan pintu kesuksesan bagi Pearl Jam dengan mendapuknya sebagai band pembuka bersama Smashing Pumpkins ketika mereka mengadakan tur konser tahun 1991 di Roy Wilkins Auditorium.

Hohoho, saya suka tiga band ini!

Lalu bagaimana sih awalnya mereka terhubung?

Kembali ke tahun 1990, tersebutlah sebuah band bernama Mother Love Bone yang akan segera merilis album debutannya yang bertajuk "Apple." Namun album tersebut terkendala, sang vokalis, Andrew Wood tiba-tiba meninggal dunia karena over dosis obat terlarang padahal sebelumnya ia telah dinyatakan bersih.

Tragedi itu pun serta-merta membuat hancur hati para penggiat musik di Seattle. Semua orang meratapi kepergian Wood yang sangat tiba-tiba di tengah kesuksesan "Shine," mini album yang ia dan bandnya rilis.

Kepergian Wood membuat Jeff Ament dan Stone Gossard galau untuk meneruskan proyek Mother Love Bone, namun beruntunglah dua orang itu dipertemukan dengan Jack Irons yang kemudian hari digadang-gadang menjadi orang yang sangat berjasa bagi keberadaan Pearl Jam.

Awalnya Ament dan Gossard menawari Irons untuk bergabung dalam band mereka namun pria yang kini berusia 59 tahun itu menolaknya karena merasa belum tertarik dan memiliki kesibukan di RHCP. Akhirnya Ament dan Gossard memberikan kaset demo yang berisi 3 lagu dengan Matt Cameron sebagai drummernya kepada Irons dan memintanya untuk menawarkan kepada siapa saja musisi yang ia kenal dan berminat.

Dan sampailah kaset demo itu ditangan Eddie Vedder, vokalis Bad Radio asal San Diego yang kerap membawakan nomor-nomor gabungan antara suara RHCP dengan punk dan new wave.  

Tak menunggu lama, terbentuklah Pearl Jam dan namanya pun langsung bersinar.  Album debutan mereka "Ten" yang rilis tahun 1991 silam menjadi salah satu monster album grunge yang diminati banyak penikmat musik rock.

Jack Irons memang katalisnya, namun RHCP telah memperkenalkan Pearl Jam ke lebih banyak telinga ketika mereka diajak dalam tur konser "Blood Sugar Sex Magik" tahun 1992 silam.  

Satu bulan sebelum konser dihelat, Flea meminta teman-temannya mendengarkan rekaman Pearl Jam untuk dipertimbangkan sebagai band pembuka tur mereka.  Dalam hitungan detik, semua personil RHCP pun langsung mengangguk setuju.

Mike McCready, gitaris Pearl Jam mengatakan bahwa ia tahu bandnya mulai berhasil ketika melihat frontman RHCP, Anthony Kiedis mengenakan topi bertuliskan Pearl Jam.

Tak sampai di situ, tahun 1994 Jack Irons pun menawarkan diri untuk bergabung menjadi drummer Pearl Jam tak lama setelah Dave Abbruzzese pergi.  Irons mengisi drum di beberapa album dan mini album Pearl Jam seperti Vitalogy, Merkin Bell, No Code, Yield, dan Lost Dogs.  Irons menjadi drummer yang telah dilantik oleh Rock and Roll Hall of Fame untuk dua band berbeda.

Pearl Jam saat Jack Irons menjadi drummernya|Pearljamonline
Pearl Jam saat Jack Irons menjadi drummernya|Pearljamonline
Kini, 30 tahun setelah Pearl Jam didirikan, mantan gitaris RHCP, Josh Klinghoffer menjadi anggota tur Pearl Jam.  Sebelumnya, Klinghoffer telah berkali-kali tur bareng dengan band yang beranggotakan Eddie Vedder, Jeff Ament, Stone Gossard, Mike McCready, dan Matt Cameron itu di bawah bendera RHCP.  Ia pun kerap terlibat dalam beberapa pertunjukkan amal gitaris Pearl Jam, Mike McCready.  Akan halnya Eddie Vedder sempat terlibat dalam penggalangan dana untuk sekolah musik milik bassist RHCP, Flea.

Josh Klinghoffer saat tampil bersama RHCP|Audacy.com
Josh Klinghoffer saat tampil bersama RHCP|Audacy.com
RHCP dan Josh Klinghoffer secara resmi berpisah pada tahun 2019 silam menandai kembalinya John Frusciante sebagai gitaris mereka.   Tahun 2021 ini, Klinghoffer bermain bersama Pearl Jam di Ohana Festival.  RHCP sendiri kini tengah mengerjakan album baru sekembalinya Frusciante dan akan melakukan tur konser pada tahun 2022 mendatang.

Tak hanya personilnya, banyak orang yang terlibat dengan RHCP juga terlibat dengan Pearl Jam. Itulah sebabnya Chad Smith pernah bercanda bahwa Pearl Jam berhasil merebus Chilli Peppers.

Hubungan baik antar manusia sejatinya tak memandang siapa atau apa namun didasari ketulusan belaka, demikianlah yang terjadi antara dua band besar ini.  RHCP tak ingin disebut sebagai band dibalik kesuksesan Pearl Jam, bahkan Flea sempat berkata bahwa Pearl Jam akan baik-baik saja tanpa mereka.  Namun, apapun itu sejarah telah mencatat bahwa Pearl Jam eksis karena adanya campur tangan (personil) Red Hot Chili Peppers.

Sekian

*referensi bacaan : loudwire, pearljamonline, wikipedia, kerrang, alternativenation, pitchfork.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun