Bagaimana dengan para komedian dalam negeri?
Sejak kecil saya sudah akrab dengan banyolan-banyolan para komedian dalam negeri salah satunya grup Srimulat. Â Ya, dulu saya dan simbah kerap menonton atau mendengarkan Srimulat dari sebuah kaset.Â
Kala itu Srimulat masih dilengkapi Gepeng dan di antara semua tokoh Srimulat, Gepeng inilah yang selalu membuat saya tertawa. Â
lucu kerap muncul dari bibir Gepeng yang berperan sebagai babu alias pembantu rumah tangganya Bu Jujuk. Â Ia selalu tampil dengan hiasan serbet di pundaknya. Â Kalimat "untung ada saya" yang kerap meluncur dari mulut pria bernama asli Freddy Aris itu menjadi daya tarik tersendiri dalam setiap penampilan Srimulat. Â
Ucapan-ucapan
Acara televisi jadul lumayan sering menayangkan acara-acara humor. Â Grup-grup lawak pun bermunculan seperti Jayakarta grup, Kwartet Jaya, dan Warkop DKI lalu diikuti dengan grup yang lebih anyar seperti Bagito, Patrio, dan Cagur.
Dari grup-grup lawak tersebut, Jayakarta grup yang terdiri dari Jojon, Cahyono, Uu, dan Ester ini menjadi grup terfavorit karena adanya pria yang selalu tampil dengan kumis Chaplin dan celana ber-bretel.  Ya, Jojon selalu dapat membuat saya tertawa bahkan saat ia hanya  berkata "No ....Cahyono ..."
Dari 4 personil Jayakarta, mungkin hanya Cahyono yang gak terlalu komedi, hal ini mungkin menjadi penyeimbang dalam sebuah grup lawak. Biar  ada naik turunnya gitu, ya kan?
Nah, kalau di Kwartet Jaya, personil yang gak lucu adalah Edi Sud, heuheu, sedangkan yang terfavorit siapa lagi kalau bukan Iskak dengan tawa khasnya.
Di ranah perfilman, saya kerap menonton film-filmnya Benyamin S. Dah lah, tokoh lawak satu ini mah keren abis. Gak ada yang bisa menyaingi kegilaan Bang Ben apalagi kalau sudah main bareng Ida Royani, heuheu.