Jared Leto, Method Actor dengan Banyak Wajah

Kemarin ini poster film "House of Gucci" sliweran di lini masa, ada nama Jared Leto di sana tapi dicari sampai memakai suryakanta gak ketemu secara yang diingat dalam otak adalah tampilannya sebagai vokalis band rock, Thirty Seconds to Mars, padahal ia menjogrok paling ujung sebelahan dengan Al-Pacino.

Ya, suka heran aja, kenapa sih nama-nama pemeran di sebuah poster film itu gak sesuai dengan gambarnya? Jadi kan bikin pusing, heuheu.  Harusnya urutan nama kan sesuai wajah, namun berbeda dengan desain poster film.

Nama-nama para pemerannya kerap kali terbalik dengan gambar wajah yang terpampang.  Kabarnya hal ini ditentukan oleh tinggi rendahnya nilai kontrak masing-masing aktor.  

Bila pencantuman nama dengan nilai kontrak tertinggi dari kiri ke kanan maka terkait wajah yang terpampang paling depan dan menonjol merupakan pemeran utama dengan nilai kontrak terbesar tentunya.  Nah kan, dengan pengaturan seperti ini nama dan wajah gak bakalan klop sampai lebaran kuda sekali pun.

Kembali ke Mamas Jared.  Terakhir saya melihat akting aktor berusia 49 tahun ini dalam film "The Little Things" bersama dua aktor peraih Oscar, Denzel Washington dan Rami Malek.  Dalam film ini, pemilik nama lengkap Jared Joseph Leto ini berperan sebagai Albert Sparma dan tampil dengan perutnya yang demikian, heuheu. 

Walaupun berperut agak buncit namun wajahnya tetap saya kenali, tidak seperti beberapa film yang telah ia bintangi sebelumnya.  Leto bagai bunglon, ia memiliki beberapa wajah. 

Totalitas adalah nama tengahnya, tak heran ia telah dinominasikan untuk 121 penghargaan baik film maupun musik dan 68 di antaranya ia menangkan.

Jared Leto di gelaran acara Met Gala 2019 silam|Sumber gambar : cheatsheet.com

Nah, di film mana saja ia tampil berbeda dan jauh dari cap "pretty boy" yang sebelumnya ia sandang? Ini dia!

Prefontaine.

Sumber gambar : Mensrunninguk.co.uk

Jared Leto memerankan atlet lari jarak jauh Amerika tahun 70-an bernama Steve Prefontaine dalam film yang rilis tahun 1997 silam.  Ia harus menjelma menjadi pelari dalam waktu yang singkat.  

Untuk mendapatkan performa sedekat mungkin dengan tokoh nyatanya, ia dilatih sampai berdarah-darah oleh pelatih kepala asal UCLA.  Ia nyaris tak dikenali dengan kumis baplang menghiasi bibirnya.

Chapter 27.

Sumber gambar : Filmaffinity

Dalam film yang berkisah tentang Mark David Chapman, pembunuh John Lennon, Jared Leto harus menaikkan berat badannya sebanyak 30 kg.  Dengan pipi chubby dan tubuh tambun, ia nyaris tak dikenali.  Dan karena terlalu banyak mengkonsumsi piza, pasta, es krim, dan daging-dagingan, ia pun terserang asam urat serta kolesterol tinggi.  

Di saat ia dipuji atas perannya,  ternyata ia harus menggunakan kursi roda dan mengkonsumsi lipitor.

Mr. Nobody.

Sumber gambar : Twitter - Jared Leto

Film fiksi ilmiah yang berkisah tentang Nemo Nobody, manusia mortal terakhir berusia 120 tahun pada tahun 2092 ini menjadi film selanjutnya yang mengharuskan dia memakai make up tebal.   Di film ini, Leto harus menjadi orang dalam 12 versi.  Ia pun harus dirias selama hampir 6,5 jam untuk berubah menjadi pria berusia 120 tahun.

Dallas Buyers Club.

Sumber gambar : Cleveland.com

Berperan sebagai transeksual pengidap HIV bernama Rayon, Leto harus kembali menurunkan berat badannya hingga 20 kg.  Selain melakukan perawatan tubuh dari kepala hingga kaki, berlenggak-lenggok dengan high heels, ia pun harus mencukur habis bulu kaki, janggut, dan alisnya.

Semua hal yang ia lakukan demi film ini telah mengantarkannya meraih piala Oscar sebagai pemeran pembantu terbaik.

Suicide Squad.

Sumber gambar : Dailynews.com

Tampil tak seperti Joker pendahulunya, Jack Nicholson atau Heath Ledger, bahkan dirinya sendiri di Zack Snyder's Justice League, Leto harus mencukur rambut dan alisnya, mencat hijau rambutnya, serta menjadikan gigi-giginya berwarna perak.  

Penata rias, Alessandro Bertolazzi adalah orang dibalik tampilan Joker masa kini yang menakjubkan itu.  

Ya, untuk film "Suicide Squad", Bartolazzi harus membuat tampilan Joker berbeda dengan pendahulunya namun tetap menggabungkan aturan dan menghormati Joker yang ikonik.  

House of Gucci.

Sumber gambar : Graciamagazine

Nah, film terbaru pria yang sejak kecil kerap hidup nomaden ini membuat banyak penggemarnya terpukau.  Betapa tidak, di film yang akan tayang bulan November nanti, Leto berperan sebagai Paolo Gucci -- sepupu Maurizio dan mantan kepala desain Gucci yang memakai kaki palsu, berperawakan gempal, dan setengah botak.  

Film yang diadaptasi dari novel karya 2001 Sara Gay Forden, "The House Of Gucci: A Sensational Story of Murder, Madness, Glamour, and Greed" ini berkisah tentang pembunuhan Maurizio Gucci dan jatuhnya dinasti mode keluarga Gucci.

Jared Leto merupakan seorang method actor,  di mana ia akan mengembangkan perannya secara emosional dan tak dibuat-buat.  Konsep method acting ini diciptakan oleh Konstantin Stanislavski, aktor sekaligus sutradara teater Rusia, di awal tahun 1900-an.  Selain Jared Leto, nama-nama besar seperti Marlon Brando, Robert de Niro, Christian Bale, dan mendiang Heath Ledger telah menjajal konsep ini.

Saking menghayati perannya dalam sebuah film terkadang para aktor ini mengalami kesulitan ketika harus kembali menjadi dirinya sendiri.  Dan karena mereka tenggelam dengan perannya dari film satu ke film lainnya, tak heran bila aktor method dapat memiliki banyak wajah seperti halnya Jared Leto.

Sekian.

*Dari berbagai sumber.