Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tren Kecantikan Tempo Dulu yang Bikin Ngilu

23 September 2021   20:28 Diperbarui: 24 September 2021   00:04 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini membuat Kaisar Nero memberlakukan pajak urine demi meningkatkan pendapatan negara. Namun, karena diprotes masyarakat, sang kaisar pun akhirnya mencabut pajak urinae vectigal itu.  

Yakan, Kaisar Nero itu orangnya populis klasik yang siap menghancurkan ekonomi orang-orang kaya dengan menaikan pajak bahkan sampai mereka mati sekalipun daripada membuat massa marah. Namun, pajak urine ini kembali digelar ketika Kaisar Vespasianus naik tahta pada tahun 70 SM.

Berbeda dengan bangsa Romawi kuno, orang Mesir tidak mengenal urine untuk berkumur dan mengobati sakit gigi namun mereka memakai bahan yang lebih ekstrim lagi yaitu tikus. Yap, mereka akan menumbuk tikus mati lalu mencampurnya dengan bahan lain untuk dijadikan obat kumur. Emejing!

Akan halnya para wanita di zaman Georgia memutihkan giginya dengan menggunakan asam sulfat berupa campuran sotong dan soda bikarbonat yang berbahaya dan menyakitkan.

Salah satu tren kecantikan wanita zaman dulu adalah kulit pucat. Wanita Perancis misalnya, pada tahun 1700 melakukan proses vena aktuansi dengan cara menonjolkan dan menarik urat nadi mereka untuk membuat kulit terlihat hampir tembus pandang.  Kala itu, pucat adalah salah satu tanda kekayaan.

Di zaman Renaissance, wanita kerap menempelkan lintah dan membiarkan binatang itu menghisap darah mereka sampai kulit menjadi pucat.  Timbal pun sudah biasa digunakan untuk membuat kulit menjadi pucat. Di satu sisi, mereka mendapatkan kecantikan namun di sisi lain resiko keracunan di depan mata.

Wanita berwajah pucat|Sumber gambar : listverse
Wanita berwajah pucat|Sumber gambar : listverse
Selain logam berat seperti timbal, arsenik pun pernah menjadi bahan yang digunakan untuk kecantikan kulit. Para wanita di zaman Victoria terbiasa mandi dengan menggunakan arsenik untuk mendapatkan kulit putih pucat.  Selain arsenik, radium pun kerap digunakan sebagai bahan untuk mandi.

Arsenik nyatanya tak hanya untuk pemakaian luar saja loh, ada juga yang dikonsumsi. Dilansir dari History Collection, pada tahun 1900-an, para wanita mengkonsumsi Arsenic Complextion Wafers yang dijual oleh Sears untuk menghilangkan komedo, kulit yang kasar, dan jerawat.  

Sumber gambar : shinyredcopy
Sumber gambar : shinyredcopy
Akan halnya perawatan kulit di abad ke-16 melibatkan exfoliation dengan menggunakan merkuri yang dicampur dengan madu, tawas, dan kulit telur.

Di masa lalu kotoran buaya merupakan bahan yang kerap digunakan untuk kecantikan.  Selain untuk mandi oleh orang Yunani dan Romawi, kotoran buaya digunakan untuk membuat salah satu maskara pertama dalam sejarah Mesir dengan mencampurnya bersama air dan madu.   Akan halnya eyeliner mereka terbuat dari timbal sulfida.

Alis dan bulu mata, cek! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun