Setelah diutak-atik, ternyata Mesin uap James Watt pun belum bisa menjelma menjadi lokomotif skala penuh yang dapat menarik gerobak. Richard Trevithick lah yang akhirnya dapat menyempurnakan lokomotif skala penuh pada tahun 1804 yang dapat berjalan dengan menarik 5 gerbong berisi 10 ton besi dan 70 orang penumpang walaupun belum sepenuhnya sempurna.
Kisah hidup Richard Trevithick ini sangat menarik karena ia bisa dikatakan seorang buta huruf. Saat sekolah, guru-gurunya memvonisnya sebagai anak yang nakal, manja, lambat, dan keras kepala. Â Walaupun buta huruf, Trevithick gemar mengutak-atik mesin yang kemudian membuatnya menjadi tukang reparasi mesin uap di daerah pertambangan. Â
Nah, di masa senggangnya ia mengerjakan lokomotif uap berjuluk Puffer Trevithick. Â Beberapa kali ia menguji coba lokomotif uapnya namun masih belum menemukan kesempurnaan, karena selalu berakhir terbakar atau pecahnya rel.
Kegagalan demi kegagalan itulah yang membuat karya Trevithick tidak dikenal dengan luas. Â Bernasib sama dengan Nikola Tesla, sang pencipta lokomotif pertama ini pun pergi dalam sepi berbalut kemiskinan.
Selanjutnya seorang penemu Inggris, George Stephenson akhirnya berhasil menciptakan mesin lokomotif uap pertama untuk kereta api sedangkan Trevithick akhirnya ditetapkan sebagai penemu mesin lokomotif trem pertama. Â
George Stephenson dan perusahaannya lah yang akhirnya berhasil menjadikan "rocket", lokomotif paling canggih saat itu sebagai standar dalam sebagian pengembangan mesin uap bahkan sampai lebih dari satu abad kemudian.
Setelah masa itu, banyak insinyur melakukan penyempurnaan pada rel, mesin lokomotif, hingga gerbong. Â Ya, kereta api berevolusi dari masa ke masa, dari yang bertenaga uap, diesel hingga listrik. Â Kini kereta api menjadi salah satu angkutan masal yang efektif dan efisien. Â Semua itu karena jasa dari para penemu awal yang terkadang namanya terlupakan.
Sekian.
Referensi :
http://www.centraltrains.co.uk/who-invented-the-train/
https://www.thoughtco.com/history-of-railroad-4059935
https://www.history.com/this-day-in-history/richard-trevithick-introduces-his-puffing-devil
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H