Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Menikmati Beberapa Nomor Hits Rolling Stones dalam Berbagai Versi

31 Agustus 2021   22:51 Diperbarui: 1 September 2021   22:47 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Rolling Stones |Sumber gambar : valenciaplaza.com

Charlie Watts, penggebuk drum band rock 60-an, Rolling Stones telah pergi ke alam keabadian dalam usia 80 tahun pada tanggal 24 Agustus lalu.  Drummer yang awalnya bermain jazz ini terkenal dengan permainannya yang ringan namun penuh improvisasi. Keberadaannya tak akan tergantikan oleh siapa pun.

Beruntungnya Rolling Stones karena memiliki dua personil dengan kepekaan ritmis yang mumpuni, Charlie Watts dan Keith Richards.  Duo Rhythm section ini memiliki fungsi yang terbalik-balik, bila Richards adalah jantung yang berdetak di band maka Watts merupakan otak yang membuat semua lagu Stones menjadi sangat hidup.

Rolling Stones merilis single pertama mereka berupa nomor milik Chuck Berry "Come On" pada tahun 1963 saat sebagian besar rock 'n roll dan blues belum bisa dibedakan satu sama lain dalam pandangan musik.  

Selanjutnya, band yang bersama The Beatles menjadi pionir "British Invasion" tahun 70-an di Amerika itu menggebrak dengan "(I Can't Get No) Satisfaction", " Get Off of My Cloud", "Paint It Black", dan "Mother's Little Helper", nomor-nomor penuh energi yang sukses menduduki tangga-tangga lagu teratas kala itu.  Mereka telah membius para penikmat musik rock dengan memberi imaji musik baru.  

Tak dapat dipungkiri, Rolling Stones telah membawa kembali musik rock 'n roll ala Chuck Berry dengan pembaruan sana-sini,  riff kasar dengan sound keras dan agresif telah mendorong musik mereka menjauh dari aroma pop.  Tak ayal, Rolling Stones menjadi band penentu musik rock tahun 70-an.

Selama karir bermusiknya, band asal Inggris ini telah merilis 25 album studio antara rentang tahun 1964 sampai 2016. Line up pertama mereka terdiri dari vocalis Mick Jagger, multi-instrumentalis Brian Jones, gitaris Keith Richards, drummer Charlie Watts, dan bassist Bill Wyman.  Setelah datang dan pergi, kini Rolling Stones hanya menyisakan Mick Jagger, Keith Richards, dan Ronnie Wood.

Walaupun Rolling Stones sangat populer namun saya tak banyak tahu lagu-lagunya karena Stones bukan idola bapak saya sehingga tak ada satu pun kaset mereka di rumah, heuheu.  Saya malah tahu beberapa nomor yang mereka nyanyikan dari musisi yang membawakan ulang lagu-lagu mereka.

Nah, di bawah ini adalah beberapa nomor Rolling Stones favorit saya ketika dicover oleh musisi lain.

1.  Paint It Black - Gob
Nomor ini ditulis dari sudut pandang orang yang tengah mengalami depresi. Ia ingin semua hal menjadi hitam demi menyesuaikan dengan moodnya yang gelap.  Awalnya mereka menulis lagu ini dengan tempo yang lebih lambat namun Charlie Watts mengimprovisasi melalui pola drumnya yang melahirkan ritme dinamis optimis sehingga dapat menandingi liriknya yang aneh.

Sound dinamis optimis inilah yang membuat "Paint it Black" dijadikan lagu tema film seri produksi CBS tentang perang Vietnam tahun 80-an, "Tour of Duty."  Lagu ini pun digunakan di filmnya Kevin Bacon, "Stir of Echoes" dan film "The Last Witch Hunter" yang disuarakan oleh Ciara.

"Paint It Black" telah banyak dibawakan ulang oleh beberapa musisi seperti Vanessa Carlthon, U2, dan Deep Purple, namun saya lebih menyukai versi Gob.

Gob merupakan band punk rock asal Kanada.  Lagu ini ada di album mereka yang rilis tahun 1998 bertajuk "How Far Shallow Take You.  "Paint It Black" di tangan mereka terdengar lebih hingar-bingar.


2.  Angie - Stereophonics
Lagu ini merupakan bagian kecil dari lagu balada nan melow selow jelow dari Rolling Stones.  "Angie" adalah single pertama yang dirilis dari album "Goat's Head Soup" di antara dominasi materi keras dan agresif yang mereka tulis. "Angie" sukses memuncaki tangga lagu Amerika dan merupakan lagu akustik Rolling Stones yang kerap membuat termehek-mehek.

Saya suka sekali dengan "Angie" ketika dicover oleh band asal Wales, Stereophonics.  Nomor ini masuk ke dalam album mereka yang bertajuk "Performance and Cocktails" yang rilis tahun 1999.  Suara Kelly Jones yang serak-serak menghanyutkan membuat "Angie" terdengar muram.


3.  As Tears Go By - Avenged Sevenfold
Lagu melankolis ini ditulis oleh Mick Jagger dan Keith Richards. Judul awalnya adalah "As Time Goes By", namun karena takut tertukar dengan lagu milik Dooley Wilson di film Casablanca yang berjudul sama, maka Time pun dirubah menjadi Tears.

Nah, ketika dibawakan ulang oleh Avenged Sevenfold, lagu melow ini pun berubah menjadi rock 'n roll.  Beat-beatnya enak didengar bersanding dengan suara  M. Shadows yang serak namun renyah.  

4.  Wild Horses - Corey Taylor (Stone Sour)
Lagu ini berada di album Rolling Stones bertajuk "Sticky Finger" yang sampulnya di desain oleh Andy Warhol sekaligus kali pertama di mana logo lidah diluncurkan.

Lirik awalnya diperuntukan bagi Marlon, putra Keith Richards yang baru lahir dan harus ditinggalkan sang ayah untuk pergi tur.  Namun, Mick Jagger mengubah liriknya dan hanya menyisakan baris "Wild horses couldn't drag me away."

Vokalis Stone Sour dan Slipknot sukses membawakan ulang "Wild Horse" secara akustik dan menjadi salah satu lagu cover-an favorit saya. Seperti biasa, suara Corey Taylor selalu menakjubkan bila membawakan lagu-lagu balad.

5.  Shattered - Jeanne Tripplehorn dan Eddie Vedder
Benci dan cinta menjadi satu di lagu yang ditulis oleh Keith Richards dan Mick Jagger ini. Ya, Stones selalu memilki dua rasa itu untuk Amerika. Nomor yang merupakan salah satu hits Rolling Stones di tahun 1978 ini berada di album "Some Girls."
Kota New York yang berjuluk Big Apple menjadi bingkai kisah lagu yang penuh dengan rancauan unik ini.

Saya sendiri tahu lagu ini ketika dibawakan oleh aktris Jeanne Tripplehorn (Basic Instict, The Firm) dan Eddie Vedder di sebuah acara penggalangan dana untuk yayasan non profit bernama Heal EB.  EB sendiri adalah Epidermolysis Bullosa, penyakit yang menyebabkan lepuh (terkadang berpotensi fatal) dan meletus pada kulit setelah trauma ringan sekalipun.

Medengarkan lagu ini selalu membuat saya tersenyum, Jeanne Tripplehorn bagaikan Julie Andrews di Sound of Music.  Ia menyanyikan baris demi baris lagu ini dengan aroma komedi yang disempurnakan oleh petikan gitar dua chord dari jemari Eddie Vedder.

6.  Beast of Burden - Pearl Jam
Lagu ini berkisah tentang kesetaraan gender, namun banyak yang menginterprestasikan sebagai lagu penghinaan.  Beast of burden sendiri adalah hewan domestik yang bekerja untuk kepentingan manusia seperti kuda misalnya.

Saya sendiri lebih menyukai versi Pearl Jam daripada Bette Midler.

7.  Symphaty For The Devil -  GNR, Jane's Addiction,  Motorhead
Lirik lagu ini terinspirasi dari buku berjudul "The Master and Margarita" karya Mikhail Bulgakov. Dalam buku ini, iblis adalah sosialita, pria kaya yang berselera tinggi.  Nomor ini membuat Rolling Stones terdengar menakutkan tidak seperti The Beatles yang selalu tampil rapi dan menawan.

Jagger menyatakan bahwa lagu ini bukanlah sebuah perayaan satanisme namun menggambarkan sisi gelap manusia.  Beberapa peristiwa sejarah disebutkan dalam lagu ini seperti penyaliban kristus, revolusi Rusia, Perang Dunia II, Blitzkrieg Nazi, dan pembunuhan John F. Kennedy.

Guns 'N Roses mengcover lagu ini sebagai soundtrack film "Interview With The Vampire" yang diperankan oleh Tom Cruise, Brad Pitt, dan Kirsten Durst.  Nomor ini menjadi tonggak kisruhnya GNR dan menjadi lagu terakhir yang direkam bersama oleh Axl Rose, Slash, dan Duff McKagan.

Selain GNR, lagu ini pun dicover oleh Jane's Addiction dengan ketukan renyah ala alternative rock dan Motorhead dengan aroma metalnya. Dan tentu saja saya menyukai ketiganya.  


Jane's Addiction membawakan lagu ini untuk serial drama hits "Sons of Anarchy" di mana sang gitaris, Dave Navarro ikut berperan untuk dua episode di salah satu musimnya.

Demikian kiranya beberapa lagu milik band sohor The Rolling Stones yang dibawakan dalam berbagai versi oleh musisi lain. Semuanya memiliki keunikan tersendiri dan yang pasti membuat nama Rolling Stones dikenal oleh para penikmat musik lintas generasi.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun