Kini banyak skater profesional yang telah mencecap manisnya popularitas diiringi dengan penghasilan yang fantastis. Â
Masuknya skateboard ke dalam Olimpiade membuat International Olympic Committee (IOC) harus ekstra hati-hati karena berkaca pada kasus snowboarding pada Olimpiade Nagano 1998 silam yang berbuah bubarnya International Snowboarding Federation.
Akhirnya IOC memasukan skateboard ke dalam International Roller Sports Federation, hasil merger dengan International Skateboarding Federation. Â Ketertarikan IOC pada skateboard tentu saja karena efek finansialnya. Mereka mencari olahraga yang populer di kalangan muda sehingga dapat menghidupkan kembali penontonnya yang berjumlah besar.
Masuknya skateboard ke dalam Olimpiade nyatanya membelah komunitas skateboard menjadi dua bagian, ada yang bergembira, ada pula yang menolaknya.
John Cardiel, seorang skater profesional yang telah memiliki banyak sponsor, pada majalah Thrasher mengatakan bahwa bermain skateboard itu adalah tentang individualitas dan orisinalitas, tak ada hubungannya dengan tertinggi, terjauh, dan terpanjang, skateboard menjadi olahraga Olimpiade sangat bertentangan dengan itu semua.
Skater profesional wanita, Nora Vasconcellos, berpendapat bahwa Olimpade dapat meningkatkan kualitas skater wanita. Semakin banyak kontes yang dikunjungi wanita, semakin luas pula kesempatannya untuk mendapatkan penghasilan dari dunia skateboarding ini.
Pada Olimpiade kemarin, skater wanita dari Jepang mendominasi perolehan medali. Â Menariknya usia mereka masih sangat muda yaitu kisaran 12 sampai 15 tahun.
Kini skateboarding bukanlah soal gaya hidup, persahabatan, kreativitas, ekspresi pribadi, dan cinta semata, namun telah memasuki era baru sebagai salah satu cabang olahraga yang diakui dunia, seperti yang dikatakan Nyjah Huston, "Suka atau tidak suka, skateboard pasti akan tumbuh menjadi hal yang lebih besar seperti ini, cepat atau lambat."
Sekian.
Referensi bacaan : safetyshoes, theconversation, slate, npr, wikipedia, skateboardershq.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H