Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Five Finger Death Punch, Band Heavy Metal yang Dekat dengan Dunia Militer

18 Juli 2021   21:36 Diperbarui: 18 Juli 2021   22:56 1982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun kerap berkutat dengan lirik lagu nan puitis, namun tak banyak musisi rock/metal yang merilis buku puisinya sendiri seperti halnya Billy Corgan atau Ivan Moody. 

Ya, bila pentolan Smashing Pumpkins mengharu-biru dengan puisi-puisinya yang berkumpul di buku "Blinking With My Fist", maka frontman Five Finger Death Punch (FFDP) telah mengumumkan debut sastranya dengan judul "Dirty Poetry" bekerja sama dengan ilustrator Blake Armstrong yang akan rilis bulan Oktober 2021 ini.

Bagi para penggemar musik heavy metal pasti sudah akrab lah ya dengan nama Five Finger Death Punch (FFDP) yang berdiri sejak tahun 2005 dan merilis album pertamanya pada tahun 2007 silam ini. Didirikan oleh Zoltan Bathory dan Jeremy Spencer, FFDP mulai bergerak ketika Matt Snell dan Ivan Moody bergabung.  

Menariknya, FFDP ini banyak berkaitan dengan dunia kemiliteran,   bahkan ada penggemar yang menganggap mereka adalah para prajurit veteran perang yang bergabung dalam sebuah band.  Hal ini mungkin disebabkan karena judul album dan lagu yang mereka bawakan bertemakan prajurit dan perang, seperti halnya A Decade of Destruction, Got Your Six, War Is The Answer, Way of the Fist, Pre-Emptive Strike, dan The Wrong Side of Heaven and The Rightous of Hell.

Selain itu band yang telah merilis delapan album studio, satu album live, dua album kompilasi, satu mini album, dan 32 singles ini mendukung program untuk para prajurit yang kembali dari medan perang, merekrut para veteran sebagai kru dan tim pengamanan mereka, serta melakukan tur konser untuk pasukan Amerika di luar negeri dibawah bendera USO (United Service Organizations) bersama beberapa band heavy metal lain seperti Metallica, Motorhead, Disturbed, Avenged Sevenfold, Papa Roach, dan banyak lagi.

Band yang namanya berasal dari sebuah film kungfu klasik ini pun kerap membantu dokter hewan kombatan Amerika memerangi pemburu hewan liar di Afrika.  Kepedulian mereka terhadap para veteran mendatangkan sebuah penghargaan berupa Soldier Appreciation Award dari The Association of the United States Army.

Hubungan baik dengan para prajurit dan veteran tak ayal ikut mendongkrak penjualan album FFDP. Ya, banyak prajurit yang menjadi penggemar garis keras band ini. Pada sebuah interview, Ivan Moody mengungkapkan bahwa ia pernah dibuat menangis ketika mendengar sebuah kisah tentang seorang prajurit yang tewas di tengah misinya dan ketika ditemukan iPod-nya terhenti di nomor "The Bleeding."  

Ivan Moody dan para prajurit yang dihiburnya
Ivan Moody dan para prajurit yang dihiburnya
FFDP kerap terlihat mengisi panggung-panggung musik internasional seperti Mayhem, Download, Rock Am Ring, Soundwave, dan Knotfest.  Mereka digadang-gadang menjadi salah satu band heavy metal paling relevan dan sukses secara global.  Chorus ramah, riff-riff renyah, persona kartun, dan agresi yang tak terkendali telah membuat mereka menjadi band breakout metal selama satu dekade terakhir.

Dilansir dari Stereogum, bila tangga lagu Billboard's Top 200 masih murni berdasarkan penjualan album maka FFDP akan menjadi jawara di tahun 2016, namun nyatanya penjualan secara streaming dihitung sehingga band yang kini beranggotakan Zoltan Bathory, Ivan Moody, Chris Kael, Charlie Engen, dan Andy James itu hanya menduduki peringkat kedua setelah album Metallica "Hardwired ... To Self-Destruct."

Enam album mereka yang masing-masing bertajuk The Way of the Fist (2007), War Is The Answer (2009), American Capitalist (2011), The Wrong Side Of Heaven And The Righteous Side of Hell) Volume 1 dan 2 (2013), serta Got Your Six (2015) telah disertifikati emas dan platinum. Sebuah pencapaian luar biasa dari sebuah band heavy metal.

Band yang memenangkan penghargaan Video of The Year untuk lagu "The Wrong Side of Heaven" pada ajang Radio Contraband Rock Radio Awards ini memiliki beberapa lagu yang menjadi hits nomor satu seperti "Coming Down", "Lift Me Up", "Battle Born", "Wash It All Away", "Sham Pain", "When The Seasons Change", dan "Blue On Black" nomor daur ulang milik penyanyi country Kenny Wayne Shepherd.

Urusan cover-mengcover lagu memang menjadi sesuatu yang biasa bagi FFDP, selain "Blue On The Black" mereka pun membawakan ulang lagu milik Bad Company dengan judul yang sama, "Mama Said Knock You Out" -nya New York hip-hop ikon LL Cool J, "Gone Away" The Offspring, serta "House of The Rising Sun" milik The Animals dan semuanya sukses di pasaran.

Album terakhir mereka "F8" yang rilis tahun 2020 lalu memulai debutnya di peringkat satu di tangga lagu rock seluruh dunia. "F8" menampilkan single hit No. 1 "Inside Out", "A Little Bit Off", dan "Living The Dream".  Akan halnya akhir musim panas ini, mereka akan merilis ulang album debut pertama "The Way of The Fist" dalam rangka peringatan 15 tahun album tersebut. Satu-satunya album yang di dalamnya terdapat permainan gitar Darell Roberts (W.A.S.P) ini memiliki nomor yang enak didengar seperti "Never Enough" dan "The Bleeding."  Bila dulunya album ini rilis secara indie, maka nanti mereka akan mengeluarkan versi label rekaman besar.

Tahun 2022 mendatang, FFDP akan merilis album baru yang akan digarap bersama Kevin Churko, produser yang pernah menangani Ozzy Osbourne, Disturbed, dan Hellyeah. Album ini akan menjadi album pertama bagi personil baru mereka Andy James, seorang gitaris virtuoso terkenal Inggris. James menggantikan Jason Hook yang tengah menjalani pemulihan setelah operasi kantung empedu.

Nah, sambil menanti rilisnya album teranyar mereka, mari kita (Kita? Saya ajaaa kalik) dengarkan lagu "The Wrong Side of Heaven" yang videonya berkisah tentang veteran yang menjadi tunawisma, mengalami gangguan stres paska trauma, cedera otak, serta depresi setelah tugas militer dan tidak mendapatkan bantuan atas penyakitnya.

Sekian.

Referensi bacaan : louder, blabbermouth, stereogum, monsterenergy, loudwire, fivefinggerdeathpunch, meaww, theuso, themighty.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun