Wah, kalau zaman sekarang mah pakai saputangan udah gak zaman yak karena zamannya pakai tissue... Scar tissue that I wish you saw ehehehe jadi RHCP.
Saputangan di waktu sekarang
Jadi hiburanku
Karena kekasihku sekarang
Tinggalkan diriku
2. Â Kota Solo.
Dinyanyikan oleh Mas Mus Mulyadi, lagu Kota Solo ini berkisah tentang keindahan kota tersebut, baik dari segi keseniannya dan keadaan kotanya. Â Saking indahnya sang kota sampai bisa menghilangkan hati sedih dan duka.
Sungguh indah kota Solo banyak pemandangan
Pulau hiburan di tepinya Bengawan
Kota Solo yang menjadikan kenang-kenangan
Hingga dapat menghilangkan hati sedih dan duka.
3. Â Rangkaian Melati.
Lagu ciptaan R. Maladi Arimah Noramin ini telah banyak yang membawakannya baik oleh Mas Mus, Mbak Sundari Soekotjo, Bu Tuti Tri Sedya, dan banyak lagi. Â "Rangkaian Melati" ini termasuk ke dalam lagu perjuangan. Â
Rangkaian melati yang kujaga
Sampai ku mati
Biarpun tak kan kembali
Pahlawanku yang sejati
4. Â Putri Solo.
Lagu ini menggambarkan sosok putri Solo yang berjalan bagai harimau lapar (ini maksudnya gemulai ya), berlesung pipit, dan hitam manis kulitnya. Â Saya kerap mendengarkan lagu ini versi Mbak Sundari Soekotjo yang suaranya sangat lembut dan mengademkan.
Etapi, sosok puteri Solo yang seperti ini masih ada gak ya di zaman sekarang?
Putri solo,
Yen ngguyu dekik pipine
Ireng manis kulitane
Dasar putri Solo
5. Â Di Bawah Sinar Bulan Purnama.
R. Maladi menulis lagu ini saat zaman penjajahan antara antara tahun 1942-1945 bersama dengan lagu Rangkaian Melati. Â Pria multi talenta ini selain telah menciptakan 46 lagu keroncong pun merupakan pemain sepak bola, dirjen, dan menteri.
Lagu "Di Bawah Sinar Bulan Purnama" mengisahkan tentang indahnya dunia saat diterangi oleh sinar bulan purnama.
Beribu bintang taburan
Menghiasi langit hijau
Menambah cantik alam dunia
Serta murni pemandangan