Modifikasi Tubuh, Berani Coba?

Tetangga saya, tukang tato yang pernah tak mengenali sandalnya sendiri ketika bertamu ke rumah, kini sudah pasang banner pembuatan tato dan tindik di depan rumahnya.  Tak hanya membuat, ia pun menyediakan layanan menghilangkan tato. Aneh aja, di kampung ada tatoo artist, heuheu, eh emang gak boleeeehhh?

Tato dan tindik merupakan bentuk body modification (modifikasi tubuh) yang cukup ekstrim. Lha yang gak ekstrim memang ada?   Ada lah, dari memotong rambut, mewarnai, meluruskan, mengeriting, mengecat kuku sampai menumbuhkan otot. Namun, secara tradisional, istilah modifikasi tubuh itu berkaitan dengan tato, tindik, membelah lidah, skarifikasi, implan, dan suspensi tubuh.  

Mengubah tubuh secara lahiriah dengan rasa sakit yang hebat nyatanya telah ada sejak zaman dahulu kala. Ya, sejumlah budaya telah mendorong batas yang diharapkan dari tubuh untuk tujuan estetika dan simbolis.  

Di Ethiopia, pemasangan plat bibir berbentuk cakram yang bertujuan untuk memanjangkan bibir bawah telah ada sejak 8700 SM.  Penyisipan plat atau cakram ini adalah simbol kekuatan dan harga diri. Akan halnya pada suku Amazon, pemakaian plat ini merupakan representasi seorang wanita yang telah dewasa secara sosial sedangkan untuk para pria penggunaan plat bibir menunjukan ia adalah seorang pemimpin perang atau orator populer.  

Sting dan Kepala Suku Kayapo Amazon-Ilustrasi : dailynewsfortravelers

Gigi runcing ternyata bukan monopoli para vampir semata lho gaisss, karena sejak dulu praktik meruncingkan gigi sudah ada.  Ya, suku Mentawai sejak lama telah mempraktikan salah satu jenis modifikasi tubuh ini. Tak hanya Indonesia, China, Meksiko, dan Sudah memiliki budaya mengasah dan meruncingkan gigi ini.

Kaki juga tak mau kalah untuk dimodifikasi, praktik ini dilakukan di wilayah China saat kekuasaan Dinasti Song. Pengikatan kaki sejak kecil ini bertujuan untuk keindahan.   Dipercayai bahwa kaki kecil identik dengan keindahan, hal ini berlanjut sampai abad ke-12.

Skarifikasi adalah modifikasi tubuh yang  pada dasarnya seperti tato namun lebih banyak bekas luka dan sedikit tinta.  Praktik ini ditemukan dari benua Afrika sampai Papua Nugini dan meleber ke Selandia baru khususnya pada suku Maori.

Metode mutilasi diri ini ditujukan sebagai cara mempercantik tubuh, tanda pubertas, menandai seorang wanita untuk siap menjadi ibu, serta menunjukan kemampuan pria untuk melindungi dan menumpahkan darah untuk para dewa. Pada suku Maori, skarifikasi ini bertujuan untuk mengindentifikasi individu dalam hal status sosial, afiliasi kesukuan, melacak garis keturunan, dan mewakili penaklukan perang.

Modifikasi tubuh di zaman modern kerap dilakukan oleh individu sebagai ungkapan ekspresi diri, merayakan pencapaian hidup, menandai tonggak sejarah, menyembuhkan pikiran dan tubuh,  mengenang seseorang, serta ajang pendekatan spiritual.

Pada tahun 1980-an skarifikasi mulai dikenal di dunia barat yang bertujuan membantu seseorang untuk berhubungan dengan sisi spiritualnya. Tahun demi tahun berganti, kini skarifikasi menjadi sebuah bentuk seni sejati.  Para seniman skarifikasi modern melakukan pemotongan, abrasi, bedah kauter, dan bedah listrik untuk menciptakan seni tubuh yang indah dan permanen.

Ilustrasi : byrdie

Ada skarifikasi, ada pula bifurkasi alias pembelahan lidah. Dah kayak Nagini ini mah. Ya, lidah bercabang bak ular ini telah muncul di dokumen-dokumen kuno agama Hindu, Budha, bahkan Kristen.  Praktik pembelahan lidah sudah ada sejak zaman dulu, para yogi Khecari Mudra merupakan kelompok tertua yang diketahui melakukan hal ini untuk meditasi dan latihan pencerahan spiritual lainnya.

Pada tahun 90-an, bifurkasi lidah mulai menjadi tren yang diperkenalkan oleh Dustin Allor, Eric Sprague, dan pelopor seni modifikasi tubuh, Shannon Larratt.  Pembelahan lidah ini cukup beresiko karena tidak dilakukan oleh seorang profesional medis.

Lidah belah boleh jadi aneh, namun implan lebih aneh lagi.  Ya, implan subdermal memungkinkan seseorang untuk menyisipkan bahan-bahan implan berbentuk hati, panah, kotak, bintang, atau apapun itu ke bawah kulit. Biasanya implan subdermal ini terbuat dari silikon dengan cara disuntikan cetakannya.  Implan ini dipelopori oleh Steve Haworth, pemilik toko HTC Body Piercing di Phoenix, Arizona.

Implan subdermal glowing in the dark-Ilustrasi : mamasuncut

Akan halnya implan dermal adalah tindik permukaan satu titik melalui epidermis lalu memasukan jangkar dermal ke dalam dermis di bawahnya.  Implan jenis ini banyak dilakukan oleh penindik daripada implan subdermal.

Suspensi merupakan modifikasi tubuh yang tak kalah ekstrimnya dengan teman-temannya di atas. Praktik ini dilakukan dengan menindik bagian tubuh lalu dipasangi kait berukuran besar agar dapat menggantungkan tubuh.  Bentuk modifikasi tubuh ini telah ada sejak ribuan tahun yang lalu yang dilakukan untuk tujuan keagamaan.  

Umat Hindu di India melakukan suspensi tubuh ini sejak 5,000 tahun yang lalu untuk kepentingan spiritual.  Kini, praktik suspensi tubuh masih dilakukan di negeri paman Shah Rukh Khan itu secara ekslusif oleh kaum Savite Hindu.

Di budaya barat, praktik suspensi tubuh dipercayai memiliki manfaat seperti dapat mengembangkan daya tahan fisik, menenangkan pikiran, dan relaksasi.  Selain itu, suspensi tubuh menjadi sebuah seni pertunjukan yang cukup populer.

Suspensi tubuh ala gitaris Dave Navarro-Ilustrasi : novocom

Salah dua orang di dunia ini yang melakukan modifikasi tubuh secara habis-habisan adalah The Vampire Lady, Maria Jose Cristerna dan Lizardman, Erik Sprague.  

Maria Jose Cristerna adalah seorang mantan pengacara yang memutuskan untuk memodifikasi tubuhnya setelah berpisah dengan suaminya karena kasus KDRT.  Wanita asal Guadalajara itu menato 90 % dari tubuhnya, meruncingkan gigi bak vampire, dan menyuntikan tanduk titanium di kepalanya.

Maria sangat dihormati di kampung halamannya, ia kerap membantu wanita-wanita yang memiliki masalah dalam keluarganya.  Penampilan seram bak vampire ternyata membuatnya lebih percaya diri, namun di luar itu ia tetaplah seorang ibu dari 4 orang anak yang ramah, sopan, dan pendiam.

Bagaimana dengan Erik Sprague, The Lizardman?
Erik ingin terlihat bagai kadal sesungguhnya. Ia memiliki lidah terbelah, tato di sekujur tubuhnya, implan subdermal, dan bibir bertinta hijau.  Ia pun berharap suatu hari nanti akan memiliki ekor.  Ish ... ish... ishh...

Erik Sprague "The Lizardman"-Ilustrasi : dailymail

Pria bergelar Bachelor of Arts di bidang Filsafat dari Hartwick College, Oneonta, New York ini memodifikasi tubuhnya selama bertahun-tahun. Ia melewati sesi tato tubuh agar terlihat bersisik selama lebih dari 700 jam.  Pria yang kini berusia 49 tahun itu melakukan modifikasi tubuh untuk menciptakan simbol yang kuat atas dirinya.  Kini, Erik aktif di dunia pertunjukan, di mana namanya telah dibesarkan.

Modifikasi tubuh seperti di atas memanglah aneh namun seaneh apapun bentuknya hal itu adalah hak masing-masing personal, seperti apa yang pernah Erik Sprague bilang bahwa jika hal itu tidak menyakiti orang lain, maka hormati saja pilihannya.

Sekian.

Referensi bacaan : sbs.com, painfulpleasures, irishexaminers, reuters.