Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jadulers, Masih Ingatkah Beberapa Judul Komik Ini?

14 April 2021   18:38 Diperbarui: 14 April 2021   18:44 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : slideshare.kang gustaman

Rak buku di rumah sudah agak mendoyong karena kelebihan beban dan salah satu muatannya adalah tumpukan komik Jepang punya teman satu kontrakan dulu.

Ya, ketika kami membubarkan diri dari rumah kontrakan tersebut, dia yang namanya tak boleh disebut meninggalkan koleksi komik Jepangnya begitu saja di penjuru ruang tamu.  Saya pun merasa iba dengan nasib komik-komik itu akhirnya saya angkut ke rumah dengan harapan bisa jadi pelipur lara ketika tak ada bacaan di kemudian hari.

Komik Jepang yang ditinggalkan pemiliknya. Dokpri.
Komik Jepang yang ditinggalkan pemiliknya. Dokpri.
Namun, harapan saya pupus karena barisan komik tersebut gak ada yang utuh dalam satu kisah, alias judulnya banyak tapi seriannya gak lengkap. Ah, mati gaya.

Sejak kecil saya suka membaca komik. Bapak saya dulu kerap membelikan buku komik bekas, majalah, atau dapat limpahan buku-buku dari keponakannya yang telah beranjak dewasa.  Komik adalah pengalaman pertama saya membaca kisah-kisah fiksi.  

Di dunia ini komik mulai ada sejak abad ke-19, salah satu pionirnya adalah Richard Outcault yang membuat komik berjudul "The Yellow Kid in McFadden's Flats" dengan nuansa gambar hitam putih.  

Akan halnya di Indonesia, komik mulai ada sekitar tahun 1930-an, namun masih berupa komik strip yang tayang di surat kabar atau majalah. Dua puluh tahun berlalu, komik berbentuk buku pun mulai menyapa penggemarnya.

Kota Bandung digadang-gadang sebagai salah satu perintis penerbitan buku komik.  Ada dua penerbit buku komik yang sangat terkenal yaitu penerbit Melodie dan Maranatha.  Bila penerbit Melodie memiliki komik unggulan bertajuk Sri Asih karya R.A. Kosasih, maka penerbit Maranatha memiliki Petruk dan Gareng karya Tatang S dan kisah-kisah HC  Andersen.

Walaupun saya menyukai komik tapi saya jarang membeli komik keluaran baru.  Komik edisi baru yang terakhir saya beli adalah Samurai X karya Nobuhiro Watsuki belasan tahun yang lalu.

Nah, karena kemarin Mas Handy ingin bernostalgia dengan komik jadul maka kali ini saya mau mengenang kembali komik-komik yang pernah saya baca saat masih unyuk-unyuk dulu.

1.  Deni Manusia Ikan.

Ilustrasi : slideshare.kang gustaman
Ilustrasi : slideshare.kang gustaman
Komik ini tayang bersambung di salah satu majalah favorit saya, Bobo. Kisah aslinya berjudul  "Fishboy: Denizen of the Deep" yang ditulis oleh Scott Goodall sedangkan ilustrasinya digarap oleh John Stokes. Deni yang memiliki insang serta tangan dan kakinya berselaput ini dalam perjalanan mencari orang tuanya menemui berbagai macam petualangan di dalam lautan luas.


2.  HC Andersen.  

Ilustrasi : slideshare.pennchannara
Ilustrasi : slideshare.pennchannara
Komik karya pria berkebangsaan Denmark ini memiliki banyak judul. Dulu komiknya masih bernuansa hitam putih dan berukuran kecil, kalo gak salah ingat ya, maklum sudah lama banget. Beberapa kisah sempat saya baca seperti Putri Salju, Gadis Korek Api, Itik Buruk Rupa, Putri Duyung, dan Baju Baru Sang Raja.  Dongeng-dongeng Mister Hans ini cocok banget buat anak-anak karena mengandung pesan moral di dalamnya.


3. Petruk dan Gareng.

Ilustrasi : komitmen.id
Ilustrasi : komitmen.id
Kalau yang ini saya modal pinjem. Komik ini berkisah tentang kehidupan kakak adik, Petruk, Gareng, dan Bagong dengan balutan komedi dan sesekali horor. Berlatarkan desa Tumaritis, Petruk dan Gareng selalu mengakhiri kisahnya dengan sebuah pesan moral.

4.  Asterix.

Ilustrasi : thejakartapost
Ilustrasi : thejakartapost
Komik asal Perancis ini ditulis oleh Ren Goscinny dengan ilustrator Albert Uderzo. Tokoh sentral dari kisah ini adalah Asterix dan Obelix.  Mereka berdua hidup di Galia, desa satu-satunya yang belum bisa ditaklukan oleh Julius Caesar dan pasukan Romawinya.

Semua anggota masyarakat Galia bisa tiba-tiba memiliki kekuatan super ketika meminum ramuan buatan dukun bernama Panoramix Getafix.  Kisahnya sendiri kerap diselipi humor stereotip dan parodi.

Yap, kita dapat menemukan sosok Sean Connery, The Beatles, Don Quixote, sampai dua agen detektif Thompson Thompson dari serial Tintin di beberapa kisah yang berbeda.

Komik ini pun memiliki humor permainan kata dengan menamakan semua penduduk Galia dengan akhiran -ix, termasuk anjing piaraan Obelix yang bernama Idefix.

5.  Tintin.

Komik ciptaan Herge ini selalu ngangenin, apalagi umpatan Kapten Haddock seperti "Sejuta topan badai" dan "Kepiting busuk."  Tokoh utama kisah ini adalah seorang jurnalis muda bernama Tintin yang dalam setiap petualangannya selalu ditemani oleh anjing lucunya, Snowy.

Tak hanya Tintin, ada pula tokoh lain yang menyertai seperti Kapten Haddock, Profesor Calculus,  duo Thompson Thompson, dan sang penyanyi seriosa, Bianca Castafiore.  Saya sendiri tidak memiliki satu pun komik Tintin, lha iya bisanya modal pinjem doang soalnya harganya lumayan mahal kala itu.  

6. Lucky Luke.

Ilustrasi : sukarnoblog
Ilustrasi : sukarnoblog
Satu lagi karya orang Belgia yang populer di kalangan pecinta komik adalah Lucky Luke. Si Cowboy ceking yang dapat menembak lebih cepat dari bayangannya itu selalu ditemani oleh kudanya yang bernama Jolly Jumper.

Kuda bersurai pirang ini favorit saya bingits secara ia bisa main catur, mencuci baju, main panco, sampai bikin komentar garing. Lawan abadi sang cowboy dari Wild West itu adalah Dalton bersaudara. Entah telah berapa kali kakak beradik Dalton itu keluar masuk  penjara gara-gara Lucky Luke.

7. Siksa Neraka.

Komik ini mah ngeri banget deh isinya, apalagi waktu itu masih piyik. Gambar-gambar yang tersaji sungguh brutal dan mengerikan. Yap, komik yang diterbitkan oleh Pustaka Agung Harapan itu mengisahkan orang-orang yang disiksa di neraka karena perbuatan buruknya semasa hidup.

Komik ini biasanya dijual oleh tukang mainan di depan sekolah bersama dengan komik Petruk dan Gareng. Saya mah seperti biasa, bisanya pinjem, gak tertarik untuk mengoleksinya. Horoooooorrrrrr.

Gak akan diselipin foto ah, horoooorrr tingkat dewa soalnya, hiiiy.

8. Godam.

Ilustrasi : bukulangkaantikdankuno
Ilustrasi : bukulangkaantikdankuno

Salah satu komik super hero Indonesia yang cukup sukses di pasaran adalah Godam. Komik ini hasil karya Wid NS atau Widodo Noor Slamet.  Karakter Godam ini mirip-mirip dengan superhero dari Amerika. Ia memiliki kekuatan dan kekebalan super serta bisa terbang dengan bantuan benda-benda sakti yang ia dapat dalam pelariannya.  Musuh bebuyutannya adalah Doktor Setan.

9. Gundala.

Ada Godam ya ada Gundala lah, kan ada Godam vs Gundala.  Ya, betapa dua superhero asli negeri sendiri ini telah membuat banyak penikmat komik ketagihan membaca kisahnya.  

Karakter Gundala diciptakan oleh Harya Suraminata alias Hasmi dan rilis pada tahun 1969.  Bila diperhatikan, ini mirip The Flash versi Barry Allen yak, di mana ada keterlibatan petir di dalamnya.  

Ilustrasi : bumilangit
Ilustrasi : bumilangit
10.  Donal Bebek.

Ilustrasi : kompas
Ilustrasi : kompas

Wah, kalo ini mah entah sudah berapa judul yang saya baca.  Sepertinya Mbah Ukik juga sering baca komik ini secara blio ingat betul dengan tokoh-tokohnya semacam Donal, Klara Bella, Untung, dan Paman Gober.  Tak lupa ada juga  tiga keponakan Donal, Kwik, Kwek, dan Kwak, Mimi Hitam, Goofy, Berandal, dan Lang Ling Lung.

Adegan yang paling fenomenal adalah ketika Paman Gober duduk di timbunan uangnya yang segudang dan tak mau kehilangan barang sesen pun. Sungguh bebek kaya nan pelit. 

Sayangnya, setelah 4 dekade menemani para pembaca setianya, komik Donal Bebek akhirnya berhenti tayang pada tanggal 29 Juni 2020 lalu.

Demikian komik-komik yang pernah saya baca ketika kecil dulu, mungkin ada beberapa judul yang terlewat, maklum lah ya sudah lama jadi agak-agak lupa.

Komik hasil berburu di gudang Gramedia. Dokpri
Komik hasil berburu di gudang Gramedia. Dokpri
Nah, beberapa tahun lalu, Gramedia membuka gudangnya dan melego banyak sekali buku yang salah satunya berbentuk komik. Tanpa pikir panjang beberapa judul langsung masuk keranjang, lumayan lah ya buat baca-baca ringan di sela waktu senggang.


Sekian.

*dari berbagai sumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun