Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Surga dan Neraka Versi Dua Band Heavy Metal Legendaris

29 Januari 2021   21:34 Diperbarui: 29 Januari 2021   21:48 1643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi pembencinya mendengarkan musik keras seakan berada di neraka, namun bagi penggemarnya, musik keras adalah surga.

Dulu, dalam satu kesempatan saya berkunjung ke rumah seorang teman, baru saja duduk belum disuguhi es teh duabelas dia sudah curhat duluan.

"Kesel sama si kakak, tiap hari dengerin musik metal, berisik, brang breng brong gak jelas, musik dari neraka!"
Saya pun menyahut.  "Wah, memangnya teteh sudah pernah ke neraka, kok tahu, ketemu Hades?" Saya nyengir.  Dia pun merengut.

Ya, musik keras bergenre metal dan turunannya kerap dianggap musik dari neraka. Salah satunya mungkin karena kebisingannya serta liriknya yang suram, kelam, gelap, dan menyeramkan.

Sebuah kisah datang dari Norwegia di mana seorang anak laki-laki dapat bebas dari serangan serigala ketika ia menakut-nakuti hewan buas itu dengan menggunakan musik metal. Yap, 'metal as hell,' bahkan bagi seekor serigala.

Bila kompasianer seperti Mas Aji dan Kang Wahyu kerap curhat di kanal Diary tentang pernak-pernik kehidupan,  maka pemusik heavy metal pada awal kebangkitannya di akhir 1960-an curhat tentang kejahatan sosial dan masyarakat menggunakan lagu-lagu keras mereka.  Liriknya pun kerap bersinggungan dengan tema-tema kontroversial dan provokatif.  

Heavy metal umumnya dianggap sebagai subgenre rock yang paling "jahat".  Namun nyatanya musik metal tidaklah memonopoli kejahatan. Banyak musisi lain di luar genre metal dengan sadar menggunakan bakat mereka untuk menyusun melodi yang membuat pendengar merasa seolah-olah berada di hadapan sang raja iblis.

Selama lebih dari setengah abad keberadaannya, telah terbangun stigma bahwa musik metal dekat dengan agresifitas serta lirik yang dipenuhi kontroversi seputar kekerasan, kebencian, rasa pesimis, dan tentu saja neraka.  

Lalu apakah lagu-lagu band metal dan turunannya selalu menyebut-nyebut neraka?
Bagaimana dengan kata surga?  

Yuk, kita tengok dua lagu yang mewakili kata surga dan neraka dari dua band legendaris yang akrab dengan musik keras Led Zeppelin dan AC/DC.

Stairway to Heaven.  Hohoho, siapa sih yang gak kenal dengan lagu baladnya band heavy metal paling terkenal sepanjang masa ini.  Ya, Led Zeppelin telah menancapkan kukunya sejak tahun 1968 sebagai salah satu band heavy metal yang ada di muka bumi ini.  

Grup yang beranggotakan Jimmy Page, Robert Plant, John Paul Jones, dan John Bonham ini semua lagu-lagunya berformat album, tidak pernah merilis single. Namun begitu, mereka selalu diselubungi kesuksesan.

Salah satu lagunya yang abadi hingga kini adalah "Stairway To Heaven."  Robert Plant sang penulis lagu mengatakan bahwa lirik lagu yang berdurasi panjang ini memiliki banyak sekali tafsir namun yang pasti lirik awalnya berkisah tentang seorang wanita yang bekerja keras untuk menghasilkan uang hanya untuk mengetahui bahwa kekayaannya tak akan mengantarkannya menaiki tangga ke surga.

Ada sebagian orang yang menduga bahwa lagu ini memiliki pesan seolah-olah Led Zeppelin menjual jiwa kepada iblis untuk dapat menaiki tangga ke surga.  Namun Plant sendiri menyangkal, ia mengatakan bahwa "Stairway To Heaven" ditulis dengan niat baik.  Di dalamnya terdapat pesan indah tentang solidaritas, persaudaraan, dan kesetaraan.

Bila Led Zeppelin berkutat dengan 'surga' maka band heavy metal asal Australia AC/DC memiliki lagu dengan kata 'neraka' berjudul "Highway To Hell."

Sebenarnya highway to hell sendiri adalah sebuah julukan untuk jalan raya Canning Tatum di Australia.

Di sepanjang 17 km arteri jalan Canning inilah banyak terjadi kecelakaan dikarenakan tidak adanya rambu berhenti dan batas kecepatan kendaraan.  Itulah sebabnya disebut dengan highway to hell dan akhirnya dijadikan judul oleh band yang telah dilantik oleh Hall of Fame Rock and Roll pada tahun 2003 silam.  Ya, sesederhana itu.

Nomor ini merupakan lagu pertama yang dapat masuk tangga lagu di Amerika dan sangat membantu dalam hal penjualan.  Beberapa kelompok agama mengecam gambar sampul albumya karena memperlihatkan sang gitaris mengenakan seragam sekolah dengan dua tanduk di kepalanya.

Band yang digawangi oleh Bon Scott, Angus Young, Malcolm Young, Cliff Williams, dan Phil Rudd ini pernah dituduh oleh sebagian orang telah menyembunyikan pesan setan dalam lagu yang pernah menjadi soundtrack film Iron Man pada tahun 2010 silam.

Namun Angus Young, sang gitaris menyangkalnya. Ia mengatakan bahwa tak ada pesan setan yang muncul ketika rekaman diputar mundur dalam nomor yang riff gitarnya pernah nangkring di filmnya Jack Black, "School of Rock."


Akhir kata, mau ada kata surga atau nerakanya, pada kenyataannya lagu-lagu band musik keras selalu dicurigai berhubungan dengan setan, iblis, dan konco-konconya.

Jadi ya sudahlah, nikmati saja musiknya. Jangan pikirkan liriknya, bikin kurus aja.

Sekian.

Referensi bacaan :
liveabout, the gryphon, wikipedia, songfacts.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun