Jadi tukang sate itu berat, aku tak akan kuat biar mamang te sate sajaa tak iyeuh.
Beberapa waktu lalu saya beli sate demi tujuan yang mulia yaitu menggerakkan roda perekonomian rakyat yang beberapa bulan kebelakang tersendat.
Beli sate di tempat langganan itu terkadang ngegemesin karena sesi menunggunya lambreta ditambah kepulan asap yang membabi-buta.
Asap ini gak menambah keren suasana bagai asap yang dihasilkan Jimmy Hendrix ketika membakar gitarnya, tak juga menambah aura magis bak asap mbah dukun yang mulai beroperasi dengan kemenyannya. Iyak, asap sate mah musuh dalam selimut, aromanya menggoda dan diam-diam ngikut.
Tapi ya, dipikir-pikir, tukang sate itu layak diacungi jempol yang banyak, kalo bisa jempol satu kelurahan. Betapa tidak, mereka ini adalah orang-orang ulet ... keket keleeus ulet.
Mereka dengan heroiknya menusuk-nusuk daging secara rapi dan presisi di ratusan bahkan ribuan lidi lalu menumpuknya di dalam gerobak. Tak ketinggalan membuat berpanci-panci saus kacang nan kental, acar, lontong, dan nasi. Pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh ahlinya.
Dan bagian terberatnya adalah acara kipas-mengipas di atas arang. Lha membuat bara apinya saja setengah mati apalagi sesi kipas-kipasnya. Kipas-kipasan ini mungkin hanya dapat tersaingi oleh para dayang yang mengipasi yang mulia raja-diraja.
Etapi setidaknya zaman sekarang mah tukang sate terbantu sekali dengan alat yang dibuat oleh Mister Schuyler Skaats Wheeler yaitu kipas angin. Namun terkadang ya karena angin yang dihasilkan oleh si kipas terlalu ribut maka sate pun kerap mengalami kematangan yang tidak cucok meong.
Mungkin sudah saatnya adik-adik dari tim robotik Polban (cie) buat bikin robot pengipas sate. Ya, membuat robot pemadam api kan sudah, juara lagi di Amrika. Nah sekarang saatnya membuat robot yang bisa menyalakan dan menstabilkan api, jadi kan sempurna prestasinya.
Omong-omong tentang sate, ternyata banyak juga varian olahan sate di muka bumi Indonesia ini. Iyak, gak hanya te sate Madura saja yang cetar namun beberapa sate lainnya pun memiliki tempat tersendiri.
Poin pentingnya, semua varian sate yang rasanya lazis gak ketulungan ini bisa dibikin sendiri di rumah. Rumah siapa? Ya rumah masing-masing lah, masak rumah Pak RT, bisa-bisa nanti malah dibuatin surat pengantar bikin KTP.