Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Belanja Pakaian Bekas, Gak Masalah!

28 November 2020   13:44 Diperbarui: 28 November 2020   14:10 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu kali saya pernah mengajak seorang teman berkunjung ke toko pakaian sisa ekspor langganan. Ya, toko pakaian yang menjuluki dirinya stock lot centre ini menyediakan berbagai macam pakaian bermerek alias branded.

Harga terjangkau, kualitas bahan baik,  jahitan rapi serta model yang sesuai dengan selera membuat saya selalu datang lagi dan lagi.

Begitu sampai di tempat, teman saya itu langsung menggelengkan kepala dan protes kepada saya karena menurutnya penampakan pakaian-pakaian tersebut bak baju bekas pakai dengan alasan warnanya gak ada yang ngejreng.  Laaaah baju sisa ekspor mah emang gitu kelakuannya, jarang banget ada warna-warna mencolok makanya saya cocok.

Eh tapi dia gak tau aja kalo dulu saya pernah beli baju bekas di Cimol alias Cibadak Mol, kalau sekarang sih adanya di Pasar Gede Bage.

Ya, dulu saat masih kuliah, saya dan beberapa teman kerap mengaduk-aduk tumpukan baju bekas di Cimol. Ngaduk semen dan pasir bisa jadi bangunan lha ngaduk baju bekas bisa jadi apa? Prok ...prok ...prok, jadi gaya lah.

Inilah problem mahasiwa berdokat tipis, ingin tampil gaya tapi dananya meringis, heuheu.

Saya masih ingat jenis baju yang saya dapat kala itu, 2 sweater dan 1 kemeja motif kotak-kotak dari 3 kali mondar-mandir di sepanjang jalan Cibadak.  Baju yang saya dapat kondisinya masih bagus dan modelnya gak nyakitin mata.

Beli baju bekas itu harus cermat.  Contohlah Bibi Titi Teliti yang selalu teliti dalam segala hal sehingga tidak ada penyesalan di belakang, karena kalo di depan itu namanya pendaftaran.

Nah, ada beberapa tips yang mungkin bisa membantu para pemburu baju bekas pemula agar terhidar dari rasa penyesalan segede gaban, di antaranya adalah :

Pertama, periksalah kelengkapan baju seperti kancing, resleting, pengait, dan aksesoris lainnya.  Terapkan prinsip 3 D ala pemeriksaan uang palsu yaitu dilihat, diraba, dan diterawan eh diterawang.

Setelah memeriksa kelengkapan, pilihlah baju yang belum belel kecuali modelnya memang belel dari sononya seperti jeans belel misalnya. Jadikan diri kita (eih saya aja kaleee) sebagai fashionista sejati dengan mengetahui model, bahan, desain dari baju yang bakalan dipilih, apakah masih up to date serta sesuai dengan kepribadian.  Jangan sampai jadi kormod atau korban mode tapi juga jangan sampai jadi galmot alias ketinggalan mode, ehem.  

Poin yang maha penting dari mengadopsi baju bekas adalah harus dicuci terlebih dulu.  Yap, karena preloved, maka sang baju harus ditreatment secara baik dan benar.

Adapun yang pertama dilakukan adalah merendam baju di air panas, ya tapi gak usah sepanas kawah Candradimuka juga sih nanti keluar-keluar malah jadi Gatot Kaca.  Tambahkan cuka dan baking soda pada rendaman bajunya, tujuannya adalah untuk membunuh para bakteri yang merugikan.

Adapun waktu perendamannya kurang lebih selama 30 menitan. FYI, work out selama 30 menit aja bisa melunturkan 257 kalori, kira-kira berapa banyak bakteri yang dapat dilibas dalam waktu yang sama ya?  Satu komunitas kayaknya.

Setelah direndam lanjut dengan dicuci. Gunakanlah detergent yang mengandung antiseptik supaya bakteri yang masih bisa bertahan dari gempuran air panas langsung wasalam.  Jangan satukan cucian tersebut dengan pakaian kita yang lain dan usahakan mencuci dengan tangan saja. Pemakaian pelembut dan pewangi pakaian sangat disarankan.

Jemurlah baju yang telah dicuci dibawah sinar matahari langsung dan setelah kering sempurna setrikalah dengan level panas yang lebih dari biasanya.

Akhir kata, selamat berburu pakaian preloved agar dapat tampil gaya tanpa mengeluarkan banyak biaya.  

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun