Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Menelisik Elemen Screaming dan Growling pada Musik Metal

27 November 2020   16:48 Diperbarui: 27 November 2020   17:03 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
John Tardy (Obituary)

Hebatnya, dalam dunia metal, geraman ini dilakukan secara terus-menerus sepanjang lagu bahkan sepanjang konser.

Teriakan dan geraman vokalis metal tidak membutuhkan bakat namun harus memiliki teknik tersendiri dengan basis vokal yang kuat.  Tanpa adanya tehnik yang tepat, seorang vokalis metal dapat melukai dirinya sendiri.

Jangan sampai lah ya seperti Oli Sykes dari Bring Me The Horizon yang menderita nodul dan pecah pita suara karena penerapan tehnik suara yang buruk disertai dengan panjangnya jadwal tur plus kurang  piknik eh istirahat.

Nah, jadi yang jadi pertanyaan, tehnik apa sih yang vokalis metal adaptasi ketika melancarkan aksi screaming dan growling ini?
Ternyata sodara-sodara mereka menggunakan tehnik yang sama persis dengan apa yang dilakukan bayi, begitu menurut Krzysztof Izdebski, seorang ahli patofisiologi suara.

Ya, dilansir Inside Science, penelitian yang dilakukan oleh sang Doktor dari Pacific Voice and Speech Foundation tersebut menemukan bahwa ketika bayi  berteriak atau menjerit, pita suara mereka tidak bertabrakan.  Hal ini tidak akan menyebabkan hiper vaskularisasi, pemborokan, pendarahan, atau pun pembengkakan.

Adapun suara geraman yang dihasilkan oleh vokalis metal berasal dari struktur atas glotis atau lubang yang terletak di antara laring dan pita suara tempat udara mengalir ke paru-paru.

Ketika udara keluar dari paru-paru, melewati trakea dan diteruskan ke pita suara, struktur di atas pita suara saling menyatu.  Daerah di atas itu sangatlah longgar sehingga udara yang masuk menghasilkan turbulensi yang akhirnya menghasilkan suara.

Menurut Pak Izdebski lagi, para vokalis metal itu melakukan screaming dan growling secara intuitif.  Tak lepas kemungkinan semua orang dapat melakukan hal ini karena terbukti bayi pun melakukannya secara naluriah.

Dalam dunia persilatan eh permetalan screaming dan growling lekat dengan maskulinitas karena suara yang dihasilkan  begitu agresif dan bising.  Eh tapi jangan salah, praktik screaming dan growling pun sudah jamak dilakukan oleh wanita.

Angela  Gossow, vokalis Arch Enemy (dulu) merupakan salah satu wanita yang sukses terjun ke dunia metal nan keras. Gossow layak berdiri sejajar dengan Chris Barnes - Cannibal Corpse,
John Tardy -  Obituary,  Nick Bullen - Napalm Death, dan tentu saja Max Cavalera - Sepultura.  

Itu menurut saya, gak tau kalau menurut para metalheads sekalian.

Sekian.

* diolah dari berbagai sumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun