Game of Thrones (GoT) belum pernah saya lihat barang setitik pun, heuheu.
Sampai jilid eh musim ke-8 yang dipenuhi kerutan kening para penggemarnya, serial drama fantasiNamun biarpun belum nonton filmnya, saya sedikitnya familiar lah dengan musik temanya. Â Ramin Djawadi sebagai music composer GoT gape banget menerjemahkan kisah berdasarkan buku "A Song of Ice and Fire" karangan George R.R. Martin itu ke dalam jalinan nada nan solid dan menggetarkan gendang telinga para pendengarnya.
Saking terkenalnya film yang telah ditonton oleh jutaan pasang mata baik secara legal maupun ilegal itu membuat beberapa merek barang menelurkan varian produk yang terinspirasi dari musim terakhir serial drama fantasi tersebut.
Ya, setelah Adidas dan Oreo, tahun 2019 kemarin giliran merek gitar ternama Fender bekerjasama dengan HBO merilis 3 model gitar buatan tangan versi GoT yang harganya dibandrol di kisaran 400 juta rupiah. Woow, jiwa misqueen ku menjerit, kakak!
Ketiga gitar itu berjuluk Koleksi Game of Thrones Sigil yang di dalamnya terdapat varian Game of Thrones House Stark Telecaster, Â House Lannister Jaguar, dan House Targaryen Stratocaster.
Tet tet tereret tet tetet.
Gitar House Stark Telecaster yang mengaplikasikan bulu serigala imitasi untuk case-nya dimainkan oleh gitaris band Trash Metal Anthrax, Scott Ian. Tele sendiri menghasilkan suara unik yang tak memerlukan banyak efek.
Walaupun ayah satu putra itu tidak melakukan solo gitar di demo ini namun permainannya yang konsisten dan stabil menunjukkan bahwa gitaris yang pernah menulis 2 episode komik keluaran Marvel ini memang jawara di kelasnya.
Pria berusia 56 tahun itu kini menjadi satu-satunya anggota tersisa dari band thrash metal Anthrax yang didirikan pada tahun 1981 silam.
Walaupun Scott banyak menggunakan gitar Jackson dan Gibson di sepanjang karir bermusiknya namun ia tetap nongol  untuk mendemonstrasikan jenis gitar yang kerap dimainkan oleh Jonny Greenwood dan Graham Coxon itu.
Mengapa? Mungkin karena nama besarnya sekaligus perannya sebagai seorang White Walker dalam film yang telah tayang sejak tahun 2011 itu. Satu hal yang sedikit mengganggu saya dari sosok Scott Ian ini adalah akar gigi eh jenggotnya yang bergerombol itu, heuheu.
Eh tapi terserah dia lah ya mau model jenggotnya gimana yang pasti di tayangan itu senyum Scott Ian bertaburan kian-kemari.
Setelah Telecaster, Â ada House Lannister Jaguar. Â Nah, seperti model Jaguar lainnya yang selalu menampilkan banyak ornamen di body-nya, alat musik petik berlapis emas 24 karat itu digenjrengkan oleh Mas Nuno, aih.
Bagi pendengar musik rock 90-an, nama Nuno Bettencourt pastilah tak asing lagi. Kala itu wajahnya yang imut dengan rambut hitam terurai indah menghiasi video klip "More Than Words".
Pria bernama lengkap Nuno Duarte Gil Mendes Bettencourt itu merupakan salah seorang guitar virtuoso yang diakui dunia. Â Jemari lentik berhias kuteks hitamnya terbukti dapat menaklukan si Jaguar saat permainan solonya dimulai. Â
Gitaris band Extreme ini terkenal dengan jurus-jurus gitar yang kreatif dan inovatif. Tak ayal ia pun sempat dinobatkan sebagai "Fretboard Wizard" oleh Guitar World berkat permainannya yang konsisten dan inventif dalam balutan nada-nada yang mematikan.
Biasanya Mas Nuno mengunakan gitar Washburn namun kali ini pria yang  rambutnya sepertinya sedikit rontok ini berkesempatan mengoyak-ngoyak jenis gitar yang kerap digunakan oleh Kurt Cobain, Johnny Marr, dan John Frusciante itu.
Dan tibalah kita (apaaa, kita? Saya aja kalik) ke gitar ke-3 yaitu House Targaryen Stratocaster. Â Gitar yang cucok meong dimainkan untuk berbagai macam jenis musik ini berada di tangan yang tepat.
Iyak, Tom Morello, gitaris Rage Against The Machine dan Audioslave itu memainkan strato dengan 'wow'. Â Nada-nada yang dihasilkannya terdengar futuristik.
Morello menduduki peringkat 40 dari 100 gitaris terbesar sepanjang masa versi majalah Rolling Stone. Pria kelahiran Harlem ini terkenal dengan jurus picking dan tapping tak biasa dengan bunyi feedback yang berat dengan berbagai efek lainnya . Ya, gitaris berusia 56 tahun itu bahkan pernah menggunakan giginya ketika melakukan solo gitar, ckckck.
Salah satu hal yang para penggemar sukai dari gitaris berdarah Kenya - Irlandia ini adalah kerendah hatiannya. Betapa tidak, seperti di tayangan itu ia memperkenalkan diri dengan menyebut nama kepada musisi country Brad Paisley yang baru saja datang seakan tak banyak orang mengenalnya.
Padahal siapa lah yang gak kenal Morello, lulusan Harvard ini tak hanya berkecipung di dunia musik namun bergelut pula di dunia politik dengan mendirikan organisasi nirlaba "Axis of Justice" bersama vokalis System of A Down, Serj Tankian.
Di samping karena skill kemahadewaannya dalam bermain gitar, Â sepertinya Morello kena jaring Ramin Djawadi, sang music director GoT karena mereka pernah terlibat dalam proyek bersama untuk film "Pacific Rim".
Omong-omong tentang Ramin, pria berdarah Jerman - Iran ini adalah seorang musisi yang menakjubkan. Â Ia belajar bermain organ sejak usia 4 tahun dan beralih ke gitar di usia 13 tahun. Berbagai alat musik dikuasai oleh lulusan Berkeley Music College itu. Â
Pria kelahiran 1974 itu telah banyak menerima penghargaan berkaitan dengan posisinya sebagai music director. Â Alih-alih mengikuti audisi, Ramin malah dicari oleh produser merangkap penulis skenario GoT yang tak lain dan tak bukan adalah Daniel Brett Weiss atau D.B Weiss.
Nah, ternyata Daniel yang merupakan seorang penulis novel kawakan ini memiliki ketertarikan pula di dunia gitar-mengitar yang ia tunjukan di demo Fender itu.
Hal ini membuat beberapa penggemar berkelakar bahwa ketidak karuannya kisah GoT musim 8 itu akibat kegemaran sang penulis skenario dalam hal gegitaran.
Sebuah tayangan akan hambar tanpa kejutan. Â Dan efek kejut pada video demo gitar ini datang dari Brad Paisley. Yayaya, Brad secara mengagumkan meliuk-liukan bunyi gitarnya bagaikan musisi metal padahal ia bergelut di musik country. Â Dan hasilnya, semua orang mengagumi dan tersenyum melihat permainan solo gitarnya.
Sepanjang karir bermusiknya, Brad Paisley telah menjual lebih dari 11 juta kopi album dan memenangkan beberapa penghargaan bergengsi dari Grammy sampai American Music Awards. Selain menulis beberapa buku, Paisley pun ikut terlibat dalam penulisan lagu untuk film, salah satunya adalah "Cars".
Demikian kira-kira hasil rumpian dari enam gitaris yang permainannya membuat merinding disko. Dan dari beberapa cover-an musik tema Game of Thrones yang pernah ada, versi inilah yang tetap menjadi favorit saya meskipun sudah tayang lewat dari satu tahun lamanya.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H