Jangan mudik dulu, sayangilah orang tua dan keluargamu!
Mudik itu memang menyenangkan bisa bertemu dengan orang-orang tersayang. Â Namun tidak di masa pandemi ini, bisa-bisa malah bikin mbrebes mili. Tanpa tahu keadaan diri, main mudik sesuka hati. Â
Bisa saja virus ikut denganmu, tanpa pernah kamu tahu. Orang tua sudah sepuh bisa jadi imunnya rapuh.
Bilapun virus tak mengikuti, tak bisa balik lagi karena kota asal sudah dipasangi kunci. Â Mau tak mau tertahan di kampung sampai bikin keluarga limbung.
Kamu rela menyusahkan orang tuamu?
Membiayai semua tetek-bengek hidupmu.
Beban hidup mereka akan semakin berat, isi tabungannya bisa sekarat.
Kecuali memang disengaja karena ada warisan di depan mata.
Jangan mudik dulu, sayangilah teman-teman sekampungmu!
Mudik itu membahagiakan karena bisa bertemu teman-teman. Â Cipika-cipiki haha-hihi silaturahmi. Â Harusnya empat belas hari karantina mandiri, namun nyatanya malah wara-wiri. Â Bila sudah begini, teman sekampung bisa saja terkontaminasi. Â
Jangan mudik dulu, kasihanilah tenaga kesehatan di kampungmu!
Mudik itu menentramkan karena bisa lihat pemandangan. Tapi tidak di saat ini, karena virus mungkin mengikuti. Ikuti anjuran isolasi mandiri, jangan dulu kesana-kemari. Duduk manis dalam rumah walau tetap bikin nakes gerah. Â Mereka harus bolak-balik ke rumahmu, karena ODP adalah status barumu.
Jangan mudik dulu, sayangilah dirimu!
Mudik itu melegakan karena bisa menginjak tanah kelahiran. Namun tidak kali ini, karena pandemi masih disini. Â Babak-belur cari strategi, sampai sembunyi di dalam tangki. Dana keluar bagai air bah malah menghasilkan sumpah-serapah. Bila masih sayang keluarga, kirimkan saja dana yang ada. Bagaimana pun juga, belum tentu kehadiranmu diterima. Belum lagi kemungkinan gegar budaya yang lama-lama bikin kamu mati gaya. Jangan jadi orang egois yang bikin hati orang miris. Â
Setidaknya jadilah orang yang berguna dengan ikut serta menekan penyebaran virus Corona. Lebih baik di rumah saja!
Tolong #JanganMudikDulu bila masih sayang dengan dirimu dan orang-orang terkasihmu.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H