"Kamu tidak perlu membuktikan apapun kepada mereka Che karena itu sungguh melelahkan. Aku tahu karena pernah mengalami masa-masa itu." Pemuda bertubuh kurus itu memainkan kotak rubik yang ada dalam genggamannya.
"Cukuplah membuktikan pada diri sendiri bahwa kita akan memperbaiki semua, maka itu akan  lebih menenangkan."
Aku kembali menatap ruang kosong yang telah ditinggalkannya. Â Dulu dia dapat berdamai dengan masa lalunya yang kelam dan kini dia damai dalam pelukan Tuhan.
***
In memoriam J. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H