"Hybrid Theory" adalah album terakhir yang saya beli dalam format kaset berpita. Album debutan Linkin Park itu sangat berjasa ketika saya bermuram durja dalam suatu perjalanan yang panjang dan melelahkan di atas kereta api Mutiara Selatan jurusan Surabaya - Bandung.
Duduk bersebelahan dengan si kecemete yang sungguh pendiam membuat saya berpaling kepada walkman yang tergeletak pasrah di dalam tas, dengan satu-satunya kaset yang saya bawa.
Berangkat dari Stasiun Gubeng pukul 17.10, dengan hawa dingin menusuk tulang karena hujan yang mendera dan sliwar-sliwernya kipas angin yang berputar di atas kepala membuat muram perjalanan kala itu.
Tapi kemuraman saya sedikit terobati oleh teriakan-teriakan Chester Bennington yang jernih dan line demi line rappin'-nya Mike Shinoda yang rapi dalam bungkusan album mereka yang bertajuk "Hybrid Theory".
Salah satu album yang masuk dalam buku referensi musik yang diedit oleh Robert Dimery sebagai "1001 Albums You Must Hear Before You Die" ini memang album yang pantas untuk dinikmati dari awal sampai akhir.
Memandangi gelap malam dari balik jendela yang sebagian retak karena ulah beberapa oknum suporter sepak bola lokal yang tidak bertanggung jawab, dengan "Pushing Me Away" di telinga membuat mata saya tak bisa terpejam barang sesaat.
Keasyikan menikmati luasnya sawah dan tegalan digenapi dengan nomor "With You". Cahaya lampu yang berpendar di kejauhan dan bayang-bayang pohon besar yang berdiri kokoh sepanjang tepian rel terasa begitu indah dengan alunan suara sang vokalis yang kini telah tiada di nomor "Crawling".
Saya tetap terjaga, karena saya ingin tetap terjaga. Band rock yang lahir dari sebuah pertemanan di SMA antara Mike Shinoda, Rob Bourdon, dan Brad Delson inilah yang menemani saya.Â
Line 1 menit 48 detiknya yang terkenal "Shut up when I'm talking to you" dari nomor "One Step Closer" membuat mata saya serasa ditarik oleh kekuatan yang entah dari mana sementara di samping saya si kecemete tertidur pulas.
Tak terasa 19 tahun sudah album pertama Linkin Park rilis. Band yang dicarikan vokalis oleh Jeff Blue, Vice President dari Zomba Music itu merupakan band nu-metal yang album-albumnya sukses di pasaran. Dan Hybrid Theory mengawali kesuksesan tersebut.
Sama seperti mendiang Bennington, nomor "Papercut" menjadi salah satu lagu favorit saya. Padahal single yang menduduki peringkat ke -14 di tangga lagu Amerika Serikat itu tidak dirilis secara resmi. Itulah bukti kekuatan nomor-nomor milik band asal Agoura Hills, California itu.