Isian : Keju mudah leleh.
Cuko :
Cabai rawit, bawang putih, gula merah, garam, asam jawa, ebi, dan air.
Cara Membuat:
- Udang kupas, bawang putih, lada, garam, kaldu bubuk, beri sedikit air diblender hingga lembut.
- Masukkan nasi, sisa air, terigu dan bahan yang diblender ke dalam panci. Masak sambil diaduk-aduk dengan spatula hingga tercampur rata dan adonan lengket menyatu. Matikan api.
- Masukkan minyak goreng, aduk. Masukkan telur, aduk lagi hingga tercampur rata. Tunggu hingga adonan dingin.
- Masukkan sagu tepung tapioka sedikit demi sedikit hingga adonan tidak terlalu lembek tapi masih agak lengket.
- Olesi telapak tangan dengan tapioka agar adonan tidak lengket di tangan. Ambil satu sendok makan adonan. Â Bentuk sesuai selera beri isian.
- Rebus hingga mengambang di air mendidih yang dicampur 1 sdm minyak goreng.
- Angkat pempek, dan tiriskan. Bisa langsung dimakan atau di goreng lebih dulu. Hidangkan dengan Cuko.
Cara membuat cuko:
Haluskan bawang putih, cabe rawit, garam, dan ebi. Â Rebus bersama gula merah sampai matang. Saring.
Bila mpek-mpek adalah jenis kudapan yang berasal dari negeri sendiri maka Rice Balls adalah olahan makanan yang berasal dari luar negeri. Â Ya, Rice Balls adalah sejenis kudapan yang resepnya di adaptasi dari camilan bernama Arancini. Â Arancini sendiri berasal dari Sisilia. Iya, Sisilia yang sarangnya mafia itu loh.
Ah Mafia, kata itu selalu mengingatkan saya akan aktor gaek Robert De Niro dan mendiang Marlon Brando yang telah dengan gilang-gemilang memerankan tokoh mafia bernama Vito Andolini Corleone atau Don Corleone di film yang rilis tahun 1972, "The Godfather". Â Â
Ya, Corleone adalah karakter fiksi yang dilahirkan dari imajinasi novelis Mario Puzo dan kemudian diangkat ke layar lebar oleh sutradara kondang Francis Ford Coppola.
Kabarnya kisah The Godfather ini terinspirasi dari jaringan mafia Italia bernama Cosa Nostra. Cosa Nostra yang memiliki arti  'urusan kita' adalah satu dari empat kelompok mafia yang terkenal dengan berbagai kejahatan dan kekejamannya di Italia. Mereka ada sejak tahun 1800-an dan menguasai sistem hukum di Sisilia yang ditenggarai sangat lambat dalam menangani sebuah kasus.
Cosa Nostra sendiri kerap memalak banyak penggiat bisnis dengan dalih untuk perlindungan keamanan. Kegiatan ini mereka beri judul Pizz o, bukan Pizz a, apalagi Pizz ang keju.