musik rock yang kini tengah melorot, musik heavy metal masih ada dalam kedigdayaan walaupun tidak sesakti 5 dekade silam.Â
Tidak sepertiHeavy metal adalah genre yang stabil namun tidak berarti kebal di urusan fashion yang selalu berputar ditambah dengan kemunculan banyak subgenrenya. Trash metal, black metal, death metal, nu-metal dan teman-temannya memiliki ciri outfit khasnya masing-masing.
Dan kini seiring dengan makin berkembangnya industri fashion, gaya heavy metal tidak hanya eksis di kalangan sendiri namun tersebar tak karuan ke segala arah.
Apa yang digunakan Lemmy Kilmister dan teman-temannya di Motorhead mungkin tidak terlihat sebagai ikon fashion yang khas. Namun secara estetika mereka telah memelopori sebuah tren yang kini masih bertahan selama kurang lebih 50 tahun terakhir.
Awalnya gaya berpakaian para anggota band heavy metal diambil dari gaya para biker. Hal ini terpapar pada banyak tato logo Hells Angels, klab motor yang sebesar-besar gaban di tubuh para penggiat musik cadas ini.
Nah pada tahun 70-an, kebaperan akan perang Vietnam telah membuat beberapa band mengadaptasi gaya berpakaian ala militer lengkap dengan rompi yang dihiasi lencana, pin, jahitan kain dari logo tertentu sampai ikat pingang yang berhias banyak peluru, dor!
Lalu muncullah Rob Haldford, frontman Judas Priest ini membawa serta motornya dengan memakai outfit serba kulit ke atas pentas. Akan halnya vokalis Iron Maiden tempo dulu, Paul Di'Anno mulai menggunakan aksesoris penuh dengan taburan logam yang melengkapi penampilan serba hitamnya.
Selain cara berpakaian, para musisi heavy metal pun memanjangkan rambut serta janggut yang mereka adaptasi dari budaya Celtic dan Viking.
Pada tahun 90-an, frontman Guns 'N Roses, Axl Rose memperkenalkan penggunaan kilt yaitu busana khas Skotlandia dengan corak tartan yang menawan.
Semua hal tentang fashion heavy metal itu menarik banyak minat anak muda untuk menggunakannya. Para remaja yang tengah mencari jati diri itu sangat menyukai segala sesuatu yang berbau pemberontakan, kengerian, dan kesuraman. Dan hal tersebut diwakili oleh genre musik dan tentu saja gaya berpakaiannya.
Kini outfit yang berbau-bau heavy metal pun mulai merasuki beberapa clothing line terkenal dunia.
Yap, merangkak ke era milenium, heavy metal mulai masuk dalam industri fashion. Nicolas Ghesquire dari Balanciaga mendapatkan inspirasi untuk model sweaternya yang bertajuk "Join a Weird Trip" dari band heavy metal Inggris, Iron Maiden.
Kampanye iklan yang dibuat oleh Hedi Slimane dari Saint Laurent menampilkan sang ikon industrial metal, Marylin Manson.
Nah, bila Kanye West melalui rekan desainernya Wes Lang banyak meminjam lambang-lambang Metallica pada konsernya yang bertajuk "Yeezus", maka si "baby baby baby ohhh" Justin Bieber menggunakan jasa desainer Fear of God, Jerry Lorenzo untuk membuat merchandise turnya yang berjudul "Purpose".
Beiber pun pernah kedapatan memakai t-shirt bertuliskan Metallica saat berada di acara Ellen DeGeneres beberapa tahun lalu yang membuat banyak metalhead merasa ... ah gimanaaa gitu, heuheu.
Tak hanya pria yang memakai outfit berbau metal, para artis wanita pun demikian sebut saja Kendall Jenner dan istri dari Bieber, Haylie Baldwin. Bahkan Kendall dan saudaranya Keylie yang merupakan anggota keluarga Kardashian nan "hot" itu membuat clothing line sendiri bertemakan heavy metal.
Urban Outfitters beberapa tahun lalu merilis jacket Megadeth yang menyakitkan mata para penggemar garis keras Dave Mustaine. Sedangkan H&M mendesain pakaian mereka dengan hal-hal berbau metal yang sama sekali terlihat tak menarik.
Merk dari Swedia ini telah melisensi desain dari Metallica, Guns N 'Roses, dan Slayer untuk di pasarkan di toko retailnya di seluruh dunia namun enggan memberi ruang untuk band-band underground lainnya yang membuat mereka dikecam.
Masuknya unsur metal ke ranah fashion yang dikomersilkan membuat banyak pihak yang bergelut di dalam musik bertekstur keras itu meradang. Seorang komposer Finladia yang kerap bekerja sama dengan beberapa band heavy metal berpendapat bahwa apa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pakaian terkenal itu sangatlah tidak elok. Mereka meretas citra dan estetika metal demi keuntungan finansial belaka.
Ada banyak hal kontroversial seputar metal yang tidak cocok dipasarkan secara masal. Perusahaan besar itu hanya melihat metal di sisi luarnya saja demi menciptakan tren. Mereka tidak mengerti sejarah, genre, subkultur dan hal-hal yang tumbuh bersama aliran tersebut. Inilah yang tidak disukai oleh para metalhead karena mereka sangat melindungi subkulturnya diantara olok-olok dan pandangam sebelah mata media selama ini.
Para pecinta musik metal garis keras ini merasa sakit hati ketika aliran mereka menjadi bulan-bulanan perusahaan clothing ternama demi sebuah tren untuk mengeruk keuntungan tanpa tahu apa arti sebenarnya dari semua desain metal yang mereka rilis.
Maka tak heran rupanya ketika Kendall Jenner yang memakai T-shirt bertuliskan "Slayer" keluaran clothing line-nya saat menjadi host di salah satu acara musik langsung mendapat reaksi tajam dari gitaris Slayer, Gary Holt yang lalu menggunakan t-shirt bertuliskan "Kill the Kardashians" saat ia dan bandnya tampil.
Sekian.
Referensi bacaan: fashionmagazine, redbull, the guardian, loudwire, dan wikipedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H