Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengolah Daging Kurban Menjadi Masakan yang Tak Biasa

11 Agustus 2019   08:46 Diperbarui: 11 Agustus 2019   08:58 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak kemarin, lalu lintas di depan rumah saya sudah mulai ramai lancar bahkan sempat padat merayap. Berbagai macam kendaraan hilir mudik tanpa jeda, baik mengangkut insan manusia pun sapi, kambing, dan domba.

Ya, menjelang Iedul Qurban, sapi, kambing, dan domba menjadi bintang utama.  Mereka ini dibawa wira-wiri naik kendaraan juga jalan kaki dengan iringan suara 'mbeeek' dan 'moohhh' yang bertubi-tubi.

Suara 'mbeeek' dan 'moohhh' itu pada siang hari berganti menjadi potongan-potongan daging, tulang, serta jeroan yang siap dimasak dan lembaran kulit yang siap disamak.

Nah, menjelang sore, asap sate yang mengepul mulai menyelubungi kampung, bagai kabut asap dengan aroma yang menggugah selera. Namun tak hanya aroma sate yang menusuk-nusuk hidung, wangi bumbu gulai pun mulai menyeruak dari berbagai sudut. Gulai kepala kakap ditinggalkan sejenak, karena hari ini gulai kepala kambing menjadi primadona kuali.

Saya sendiri bukanlah penyuka daging merah namun kegiatan memasak daging merah harus tetap berjalan karena anggota keluarga lain menyukainya.  Biasanya daging kurban terutama daging kambing atau domba saya jadikan sate, itu pun sate anti ribet dan anti keramas karena tidak dibakar di atas arang namun di atas kompor dengan menggunakan pemanggang batu seperti nasib Sate Maranggi ini.

Sate yang berasal dari daerah Purwakarta itu kabarnya berasal dari negeri tirai bambu yang kemudian dibawa oleh beberapa penduduk dataran China yang menetap di daerah tatar sunda.  Resep sate yang termasuk kedalam delapan jajanan kaki lima terfavorit dunia versi CNN ini pun mengalami asimilasi seiring dengan perkembangan budaya.  Tahun lalu saya memasak sate ini dengan menggunakan daging sapi.  

Sate Maranggi - Dokpri
Sate Maranggi - Dokpri
Resep Sate Maranggi :

500 gr daging kambing atau sapi, potong kotak, bungkus dengam daun pepaya 20 menit saja.
3 sdm kecap manis
1 sdm asam jawa yang dilarutkan dalam air

Bumbu halus :
5 siung bawang merah
5 siung bawang putih
1 sdm ketumbar
1 cm lengkuas
1 cm jahe
1 sdm gula merah
Secukupnya garam dan merica

Cara membuat :

Haluskan bumbu, rendam daging dalam waktu 30 menit sampai 1 jam, taruh di kulkas.
Tusukan daging satu persatu ke tusukan sate
Panaskan panggangan batu, taruh sate di atas panggangan lalu olesi dengan sisa bumbu rendaman atau kecap.
Panggang hingga matang.
Sajikan dengan sambal kecap.

Bagaimana dengan daging sapi? Selain disate dan digulai yang mana sudah sangat jamak, ada beberapa olahan daging sapi dengan citarasa menggelora yang dapat dicoba, salah satunya adalah Galantin.

Galantine ya bukan Guullotine.  Galantine dan Guillotine adalah dua hal yang berasal dari negerinya sang kaisar yang ternama seantero jagat raya yaitu Napoleon Bonaparte. Sama-sama berhuruf depan G tapi sangat berbeda maknanya. Galantine (Galantin) adalah sejenis hidangan utama berupa daging unggas yang dibuang tulangnya, diolah dengan bumbu dan dicampur sayuran lalu dibungkus dengan menggunakan kulitnya membentuk tabung dan akhirnya di kukus. Sedangkan Guillotine adalah alat yang sangat mengerikan, terkenal sejak jaman revolusi Perancis yang telah dipergunakan untuk mengeksekusi ribuan orang termasuk Marie Antoniette dan suaminya, King Louis XVI.

Galantin versi saya ini gak seribet aslinya yang harus menguliti unggas seperti halnya proses pembuatan ayam kodok. Galantin dari daging sapi ini sangat mudah sekali membuatnya.

Galantin lengkap - Dokpri
Galantin lengkap - Dokpri

Resep Galantin Lengkap

Bahan :
200 gr daging sapi cincang atau di blender
1 butir telur
2 sdm tepung roti
3 sdm.susu cair
1 sdm kecap inggris
Garam, merica, dan gula secukupnya.
1 sdm mentega
Alumunium foil poles mentega atau bagi yang alergi terhadap alumunium foil dapat menggunakan daun pisang
10 butir telur puyuh matang, kupas
2 sdm mentega

Saus :
2 sdm mentega
1/2 buah bawang bombay, iris
Garam, merica, dan gula secukupnya
1 sdm kecap inggris
1 gelas kaldu yang dicampur dengan 1 sdt tepung maizena
2 sdm saus tomat
2 sdm kecap manis

Pelengkap :
Berbagai macam sayuran rebus dan kentang goreng

Cara membuat :
Campur daging, telur, tepung roti, susu, kecap inggris, garam, merica, gula secukupnya, mentega. Aduk rata.
Daging di ratakan di alumunium foil, beri telur puyuh, gulung.
Kukus 15 menit sampai matang. Buka.
Panaskan mentega, goreng daging gulung sampai kecoklatan. Potong potong.

Saus :
Panaskan mentega. Tumis bawang sampai layu. Masukan sisa bahan, aduk rata.

Sajikan Galantin dengan sayuran dan saus.

Selain galantin, daging sapi pun dapat diolah menjadi camilan dengan nutrisi tingkat dewa seperti Beeftatoes.  Beeftatoes ini tercipta dari tertinggalnya sebuah memori akan makanan lezat bernama Chilli Pie yang di produksi oleh salah satu toko bakery di Bandung.

Perpaduan kentang dan gilingan daging sapi yang diolah sedemikian rupa sungguh mencetak kenangan indah tersendiri di lidah. Beeftatoes ini terdiri dari kentang tumbuk, tumisan daging sapi serta taburan keju yang ditata layer per layer. Di panggang sampai menebarkan aroma yang mewangi dengan permukaan yang kering sempurna.

Beeftatoes - Dokpri
Beeftatoes - Dokpri

Resep Beeftatoes


Bahan :
300 gr kentang rebus, kuliti, tumbuk
150 gr Daging sapi giling
50 gr keju cheddar parut
1 buah bawang bombay, iris
2 siung bawang putih, iris
2 sdm margarin atau butter
1 sdt minyak wijen
1 sdt kecap inggris
Merica, pala, garam dan gula secukupnya.

Cara membuatnya :
Siapkan loyang bongkar pasang, olesin margarin tipis, sisihkan.

Campur kentang tumbuk yang masih panas dengan 1 sdm margarin/butter bubuhi garam dan merica, sisihkan.

Panaskan margarin, tumis bawang bombay, bawang putih sampai harum, masukan daging giling, beri kecap inggris, minyak wijen, merica, pala, garam dan gula. Aduk rata, angkat, sisihkan.

Siapkan loyang, masukan kentang tumbuk sebagian, timpa daging giling, timpa kentang lagi, paruti keju diatasnya.
Panggang sampai matang, kuning kecoklatan.

Jadi bagaimana, siap mengolah daging kurban untuk disajikan kepada keluarga tercinta dan tetangga?

Kalau Mas Anang eh saya sih iyeesss.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun