ATM atau Anjungan Tunai Mandiri. Â Ya, saya selalu bertegur sapa dengan salah satu mesin ATM yang ada di sebuah bank pemerintah untuk menarik uang bulanan dari kakak demi membiayai kuliah dan hidup kos-kosan yang keras, sekeras berlian 30 karatnya Nyai Barbie Kumalasari.
Saat menjadi pejuang kos-kosan dulu saya adalah salah seorang teman akrab mesinBila sekarang pecahan uang yang digunakan adalah 50 ribu dan 100 ribuan maka zaman saya kuliah dulu ATM bank tersebut mengeluarkan uang pecahan 5 ribu, 10 ribu, dan 20 ribu. Apesnya, bank penerbit kartu yang saya gunakan hanya memiliki sedikit sekali mesin ATM, Â kala itu yang saya tahu hanya 2 biji. Â Satu di salah satu halaman mal terkenal dan satu lagi ada di pelataran parkir bank yang bersangkutan. Â
Menarik uang di dua ATM itu banyak romantikanya, kesal, marah, kecewa, dan bahagia pernah dirasakan disana. Â Betapa tidak, ATM yang berada di halaman mal sering tidak berfungsi. Â Sudah butuh, eh uangnya gak nongol. Â Mau ke ATM satunya musti jalan kaki yang lumayan jauh karena bila naik angkot, uang di dompet sudah mepet.
Tapi itu dulu, saat dunia masih milik aku dan kamu, eh. Â Sekarang saat usia makin menanjak, waktu pun terasa berlari dengan cepat dengan tumpukan aktifitas yang padat. Kemudahan dalam segala hal lah yang dicari termasuk bertransaksi dengan mesin ATM ini. Males banget kan bila sedang butuh-butuhnya eh si mesin ngadat. Mau pindah ke ATM bank yang sama jalanan becek gak ada ojek. Oleh karena itu bahagia sekali rasanya ketika akhirnya ada sebuah jaringan bernama PRIMA yang memberi fasilitas lengkap dalam hal penggunaan ATM di mesin ATM yang berbeda bank sekalipun.
Kini gak usah pakai ribet bila tidak menemukan ATM dari bank yang sama bila akan menarik uang, cek saldo atau mentransfer dana.
Nah, waktu pun berjalan dengan cepat. Â Seusai mencecap manis, pahit, asam, asinnya bangku kuliah saya pun mulai memasuki dunia kerja. Â Sudah kerja punya uang hasil jerih payah sendiri dong, hal-hal baru pun ingin dicoba termasuk memiliki kartu kredit. Â
Semenjak memiliki kartu kredit, motto cash and carry ditinggalkan sejenak, saya pun asyik mahsyuk dengan kartu yang tiap tahun limitnya naik itu. Semakin besar limit yang tertera di lembar tagihan semakin merajalela lah saya dalam hal berbelanja. Â Jiwa konsumtif mulai merasuki diri saya dengan terstuktur, sistematis, dan masif. Hal ini membuat mata dan dompet saya berkunang-kunang karena kurang darah eh kurang uang.
Ya, kartu kredit telah menenggelamkan saya ke dalam lautan konsumerisme yang tak bertepi. Tapi itu dulu ketika dunia masih milik aku dan barang-barang kiriditan. Â Atas saran Mbah Mijan eh seorang teman, demi menghindari hal-hal yang dapat merusak tatanan ekonomi rumah tangga saya pun beralih menggunakan kartu debit bila berbelanja. Â
Namun yang agak malesinnya adalah, dulu mesin EDC, ini bukan merk turunannya Esp*it ya tapi kependekan dari Electronic Data Capture, hanya berlaku bank per bank sehingga bila mesin EDC-nya tidak berfungsi atau bukan dari bank yang ATM-nya kita punya maka kita tidak dapat melakukan transaksi. Â Namun kini Jaringan PRIMA telah memecahkan keribetan ini dimana setiap mesin EDC dapat digesek dengan kartu debit PRIMA dari bank manapun, voila! Â
Hal ini sesuai dengan kebijakan BI berupa Gerbang Pembayaran Nasional yaitu sebuah sistem yang menghubungkan berbagai pembayaran elektronik atau transaksi non tunai pada semua instrumen bank dalam satu sistem pembayaran. Â Cetar bukan?
Nah, urusan bayar-membayar belanjaan memanglah ribet bila tak ada uang, namun tak seribet urusan bayar membayar tagihan bulanan. Â Iyak, sebagai warga negara yang budiman, saya berkomitmen untuk tidak boleh telat bayar tagihan bulanan seperti halnya telepon dan listrik.
Dulu bayar tagihan telepon dan listrik harus mengantri di kantor cabang perusahaan yang bersangkutan. Nomor antrian dan bangku ruang tunggu menjadi sahabat curhat yang tak bisa memberi masukan. Bila waktu tidak memungkinkan saya kerap menitipkan pembayaran kepada tetangga ataupun teman. Â Soal titip-menitip ini terkadang merepotkan karena sering membuat hati merasa tertekan. Â Menduga-duga apakah orang yang dititipi rido ikhlas atau bersungut-sungut di belakang.
Tahun pun berlalu, membayar listrik dan telpon dapat dilakukan di agen-agen pembayaran kecil dekat rumah. Tidak pakai mengantri tapi tetap saja harus pergi. Â Namun kini, semua itu tak lagi terjadi karena adanya produk jaringan PRIMA dengan nama PRIMA payment solution dimana pembayaran tagihan dapat dilakukan selain melalui ATM, teller, dan PPOB juga melalui internet banking, Â mobile banking sampai SMS banking sehingga semua kegiatan yang berhubungan dengan bayar-membayar pun dapat diselesaikan dengan mudah, cepat, dan aman tanpa harus pergi kemana-mana. Â Proses transaksinya pun real time online dan telah bekerjasama dengan lebih dari 80 biller dan 200 collecting agent.
PRIMA pun memberi keleluasan kepada para ibu-ibu pecinta diskon sejati seperti saya dengan kemudahan melakukan top-up OVO dan Go-Pay yang kerap memberikan korting-korting nan menyenangan. Â Selain itu PRIMA pun memberi layanan top-up uang elektronik lainnya yaitu Flazz dengan kecepatan pengisian setara dengan larinya Barry Allen ketika menjelma menjadi The Flash, wuuzzz.
Dari tadi ngomongin kehebatan jaringan PRIMA, Â apa sih jaringan PRIMA itu? Â Apakah sama hebatnya dengan jaringan superhero-nya Pakde Nick Fury yang bernama The Avengers? Â Mari kita tengok bersama-sama.
Tahun 2005 adalah tahun kemunculan logo PRIMA yang sebelumnya adalah ATM/debit BCA. Â Nah kan, dari sini saja bisa terlihat bahwa PRIMA lebih dahulu ada dibandingkan Avengers yang baru berupa ide di tahun 1995 dan terbentuk di tahun 2012, hebat kan?
Saat ini jaringan PRIMA telah terhubung dengan lebih dari 80 bank dan 120.000 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia, Â jauh lebih banyak dari anggota Avengers yang bertarung di kisah terakhir mereka, Avengers End Game. Â
Akan halnya produk jaringan PRIMA diantaranya adalah PRIMA ATM, PRIMA debit,  PRIMA payment solution, transaksi internasional, dan top-up uang elektronik.  Oh iya, untuk transaksi internasional saya belum merasakannya, lha wong ke Ciawitali aja belum pernah apalagi ke luar negeri. Namun dengan mengetahui adanya layanan ini setidaknya membuat hati ini tenang, aman, dan sentosa bila nanti saya berkesempatan travelling ke luar negeri untuk sekedar bertemu dengan Amy Search di Malaysia, mengunjungi teluk Maya tempat lokasi syutingnya Mas Leonardo DiCaprio di Thailand, dan bertatap muka dengan oppa Jang Geun Suk di  Korea Selatan.
Semua produk jaringan PRIMA yang telah saya sebutkan diatas terbukti memberikan kemudahan-kemudahan transaksi dalam hal berbelanja, traveling, kuliner, teknologi, hingga game online melalui fitur dan layanannya bagi pemegang ATM yang bernaung dibawah jaringan PRIMA, hal ini sesuai dengan tagline-nya yaitu Easy Way Prima. Ya, easy bukan lagi hanya kepunyaan sunday morning semata, tapi juga milik pemegang kartu ATM berlogo PRIMA. Â
Dari hal mustahal diatas dapat dikatakan bahwa jaringan PRIMA memiliki andil yang besar dalam hal memecahkan banyak masalah transaksi nasabah bank yang bernaung di bawah jaringannya seperti halnya The Avengers yang telah memecahkan Thanos dan pasukannya menjadi butiran debu yang bisa langsung disapu.
Akhir kata, percayalah, semua urusan perbankan akan MudahPakaiPRIMA semudah Kanjeng Dewa Thor mengalahkan musuh-musuhnya dengan ayunan Mjolnir dan Strombreaker yang cetar.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H